Bab10 - Membawa cahaya

566 31 0
                                    

Typo tandai ya ^^










Diruang santai

Semua anggota keluarga ada disana, kecuali Abang ke 4 dan 5 karena mereka sedang dikampus ada kelas pagi ini. Mereka satu tempat yaitu di ruang santai tapi berbeda dengan pikiran mereka, karena semua sibuk dengan urusan nya masing masing_kecuali Al yang hanya memandang bosan ke arah TV yang menayangkan film kartun kesukaan nya.

"Al bosen, semua sibuk sendiri."gumam pelan Al sembari mengedarkan pandangannya menatap satu persatu Daddy dan para abangnya yang sibuk dengan laptop dan dokumen masing-masing.

Pandangan Al terkunci di taman belakang yang belum pernah Al lihat, karena semenjak ia hidup sebagai Aldeon ia hanya disekitar kamarnya, ruang makan dan ruang santai saja.

Perlahan kaki kecil itu menuju taman belakang mansion tanpa ada yang menyadari.

"Wahh.. luas dan bagus banget, Al suka" wajah Al yang tadinya menunjukkan ekspresi lesu sekarang berganti dengan ekspresi ceria dan semangat..

Pemandangan taman belakang mansion Valcavano ada banyak tanaman buah, bunga dan hewan.

"Wahh, ada mangga Al suka buah mangga.. " Ucap Al sembari menunjuk buah mangga yang siap panen itu.

"Gimana ya cara ambilnya?" Lanjut Al sembari mengetuk-ngetuk jari telunjuk nya ke pipi chubby itu berpose seperti sedang berpikir.

Gemess 😆

Ruang santai

"Al, ini sudah jam kamu tidur siang. Ayo Daddy temani ke.. Al!!?" Perkataan Albert terpotong saat pandangan nya mengarah ke tempat yang seharusnya ada anak bungsunya itu, tapi sekarang ia tidak menemukan nya.

"Vian! Cepat cari Al!" Teriak Albert sedikit panik.

Mendengar teriakannya Alber ke tiga pria yang awalnya masih fokus pada laptop dan dokumen masing-masing, langsung memusatkan perhatian mereka ke arah kepala keluarga Valcavano itu.

"Kenapa?"

"Cepat cari adik kalian, dia tidak ada disini." Perintah Albert dingin.

Semua sibuk mencari keberadaan si bungsu dan mencari rekaman CCTV yang dapat mempermudah mencari atau menentukan keberadaan Al.

"Taman belakang" datar Ios, Abang sulung Al.

Semua yang mendengar langsung bergegas ke sana.

"Hehee.. lucu Al suka, mangga nya juga manis Al suka" gumam pelan Al sembari tangan kiri mengelus kelinci putih yang ada di pangkuannya dan tangan kanan memegang mangga yang selalu siap untuk dilahap oleh mulut kecil berwarna merah muda itu.

Dibelakang Al yang sedang duduk di tanah itu sudah ada Albert, para abang dan para bodyguard yang berusaha untuk mengatur nafas serta emosi mereka _khususnya Albert dan para abang agar tidak bertindak gegabah kepada si bungsu.
Meskipun Al sudah sedikit terbuka dan bergantung padanya tapi dokter mengatakan jika Al masih trauma, trauma itu akan muncul ketika dekat dengan orang baru, bentakan atau hal yang berbau kekerasan.

"Al, baby .." panggilan Albert dengan lembut.

Semua yang disana langsung menoleh kepada sang kepala keluarga Valcavano dengan pandangan takjub.

"Wahh, tuan muda Al hebat bisa mengubah iblis itu menjadi malaikat." Ucap para bodyguard sangat pelan takut terdengar dan berakibat fatal kepada mereka.

"Baby.. sedang apa disana?" Tanya Albert kembali sembari berusaha untuk mendekati Al dengan perlahan.

"Oh daddy, lihat Al lagi main sama kelinci putih dan makan mangga manis." Lapor Al sembari tersenyum manis.

Semua yang ada disana terpaku beberapa saat. Melihat senyum yang menghangatkan mereka, seperti membawa cahaya ke dalam kegelapan.

"Al, kalau mau apa apa..bilang ke daddy, abang abangmu atau bodyguard pribadi mu vian oke. Tadi daddy kira kamu kemana" jelas Albert memberikan pengertian pada Al agar tidak mengulangi nya lagi.

"Tapi tadi sibuk semua..Al bosen" jawab Al pelan sembari memasang ekspresi sedihnya.

Jlebbb..

Lagi-lagi mereka lupa dan sibuk sendiri.

"Maafkan daddy ya, sekarang kita ke kamar baby dan bersih bersih. Takut sakit ini bajumu sudah kotor."

Albert menggendong Al ala kuala tanpa peduli bajunya kotor, baru beberapa saat melangkah masuk mansion ..

Uhukk.. uhukk.. uhukk.. wleee

Al memuntahkan semua mangga dan makanan tadi.

"Vian air minum hangat. Cepat!!"

"Keluarkan semuanya, jika itu membuatmu lebih baik." Ucap Albert lembut sembari mengusap pelan punggung kecil anaknya.

Wlee..wlee..

"Pusinggg.." ucap pelan Al sembari menyimpan kepalanya di dada bidang Albert.

"Vian, segera hubungi dokter Andre sekarang juga. Jika telat dan terjadi sesuatu dengan putra bungsuku maka dia akan terima akibatnya. Cepat!!" Perintah Albert pada Vian yang baru saja menyerahkan gelas yang tadi diperintahkan.

Sabar vian, kau seharusnya sudah terbiasa dengan tuan besarmu itu 🤭






















Don't Forget vote and komen :)

Aldian (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang