⚠ 𝙡𝙞𝙢𝙖.

643 56 10
                                    

My Little Peter Pan

Kaki-kaki indah dengan tungkai polos itu tampak menjejaki ubin lantai ruang tinggal nya sedikit gusar

Kemudian bingkaian tipis yang menjadi Properti paling Memabukan pada keelokan Wajah nya yang Menawan mulai berkata dengan pelan

"h-hyung.."

Pemuda itu berucap tepat di depan ambang pintu kamar sang kakak yang senantiasa tertutup.

Tok tok tok..

"h-hyunjin.. hyung..?"

Kali ini ia mengetuk, namun setelah nya ucapan samar dengan nada pelan itu malah terdengar semakin ragu

Tangan nya bahkan tak cukup berani untuk meraih sebuah Kenop kosong di hadapan nya.

Rasa tak nyaman yang kerap ia rasakan dari Efek kejadian sore tadi benar-benar membuat Felix terbangun

Dan sekarang ia membutuhkan seseorang untuk kembali mengantar nya ke dalam alam lelap

Namun seperti nya, si penghuni yang ia inginkan tidak ada di tempat nya, maka dari itu Felix pun berakhir membawa diri nya ke lantai bawah berniat menuju kamar sang Ibunda

Akan tetapi di tengah jalan, niatan itu tak sampai terlaksana sebab pemuda kecil yang tentu saja memiliki sifat sangat labil itu

Berhasil tergoda oleh sayup Sepi dan berujung membuka lemari pendingin di Area dapur untuk melupakan Kesedihan nya sejenak

Kemudian memasukan sebiji Lolipop berperisa Susu Karamel kesukaan nya setelah ia bersusah payah membuka bungkus tersebut dengan menahan nyeri pada tangan nya yang terluka.

"Felix?" seru seseorang yang berhasil memergoki aksi Felix dari belakang punggung sempit nya.

Sontak yang mendengar pun refleks mematung dengan mata yang berganti membulat waspada.

"h-yung??.."

Pemuda itu berbalik dan mendapati sosok tinggi kekar kakak sepupu nya yang ternyata berada di rumah

Dan hanya mengenakan sebuah Short Pants dengan sehelai handuk kecil tersampir di punggung telanjang nya yang lebar

Pria itu ternyata baru saja selesai mandi di atas, dan datang ke dapur karena urusan perut nya yang tengah lapar di jam 12 malam

Maka tak heran jika ia tak mendengar Felix yang sempat mengetuk pintu kamar nya tadi.

Setelah mengahampiri Felix dengan wajah bertanya-tanya kini sepasang netra legam itu tampak menfokuskan pandangan nya pada Plum si manis yang berantakan

Kemudian mengulurkan tangan nya untuk menyeka lelehan gula pada sudut bibir Felix yang Menawan

Dan menorehkan bekas itu pada permukaan lidah nya untuk ia cecap rasa nya tanpa merasa jijik.

Manis dan sedikit lengket.

"Kasiin permen nya sama Hyung" Ujar lelaki Hwang itu menunjukan telapak tangan nya.

Felix yang sedari tadi berusaha menyembunyikan benda Manis itu di balik punggung kecil nya

Akhir nya dengan patuh menyerahkan segumpal Gula itu kepada yang tua dengan perasaan bersalah dan wajah gusar.

Kemudian tanpa pikir panjang Hyunjin pun langsung memasukan sebatang Lolipop basah itu kedalam mulut nya.

"Ga boleh makan permen malem-malem" Ujar nya langsung mengangkat tubuh gelisah itu agar terduduk di atas meja

Membuat Felix sedikit berjengit menatap guratan Wajah tampan Hyunjin yang tampak mengeras, meremas Segumpal Permen kesukaan nya dalam diam

Hingga suara Gemerutuk dari gigi-gigi putih itu tak lagi terdengar, menyisakan sebuah stik kosong yang kini melayang menuju tong sampah

Kemudian tanpa banyak basa-basi Hyunjin pun kembali meraih tubuh Felix dan menggendong Pemuda Lee itu layaknya seekor bayi koala

Sesekali di usap, dan di endus nya tubuh Patuh itu dalam pijakan kaki nya menuju kamar tanpa menarik perhatian sang empu.

Untuk kemudian ia rebahkan dengan nyaman di atas ranjang tidur setelah mereka sampai

Dengan Hyunjin yang memutar engsel kunci pada pintu ruangan nya yang tamaram.

"hyung.. j-jangan.. bilangin- lixie.. sama momy..."

Setelah seperkian menit Pemuda itu terdiam, Felix akhir nya menyuarakan kalimat nya untuk berkompromi dengan sang kakak.

Yang mendengar pun buru-buru mendekat memposisikan tubuh nya mengukung Felix, menukar kegelisan yang tampak nyata itu dengan ukiran Kepercayaan tanpa Syarat.

"Hyung gabakal bilang.." kata nya pelan.

Kemudian satu tangan itu bergerak membawa wajah Felix yang terus bergulir ke sembarang arah agar menatap nya

Hingga kedua Netra dengan Pancaran Siang dan Malam itu saling beradu, menyusuri Pesona satu sama lain.

"Masi Sakit tangan nya?" Hyunjin berucap ketika telapak tangan kecil dengan lapisan kain penyembuhan yang merekat itu terangkat

"h-yung.. tampan.. -sekali, seperti Pangeran.."

Mendengar jawaban Felix yang tak sesuai konteks Hyunjin lantas terkekeh merasakan jemari Felix

Yang kini menyentuh pipi berahang nya dengan lembut lalu berakhir menyusuri bilah tebal nya dengan pandangan Polos yang selalu Penasaran.

Kini Hyunjin tahu alasan di balik Pernyataan Felix yang kerap kali menyebut diri nya sebagai Pangeran sejak awal pertemuan mereka

"Mau coba Ciuman sama Pangeran?"


















See my bio.

Hyvnlix | My Little Peter PanWhere stories live. Discover now