𝙋𝙧𝙤𝙡𝙤𝙜.

840 62 1
                                    

Mengulang Waktu dimana sosok Kecil nan Rapuh itu senantiasa menyembunyikan misteri Keindahan di balik kelopak mata nya yang tertutup

Di atas ranjang besi rumah sakit ia sering kali mengalami tidur yang teramat panjang seorang diri

Kehampaan yang seolah Abadi, selalu berakhir menyertai nya yang Terisolasi Kesepian di dalam rintik

Dan dentuman seperangkat alat medis yang kini berupaya menjaga garis kehidupan nya.

Sedangkan dari balik jendela kaca, sepasang Suami Istri itu hanya bisa membingkai kesedihan nya yang pekat Menyayat sambil saling memeluk menguatkan kan satu sama lain.

"Percayalah Istriku.."

"Putra kecil kita adalah Anak yang kuat.."



"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Saat ini Pemuda Tampan dengan sebuah Lolipop di bibir nya itu tampak tersenyum Polos memperlihatkan lelehan Gula yang melapisi pipi Bintang nya yang Menawan.

"Kesayangan ku sudah besar ternyata.." Ujar si Pria memecah Kerinduan belasan Tahun itu sembari mengusap Sayang surai lembut milik sang Keponakan.

"Sebelum nya aku minta maaf karena mengabari mu tiba-tiba begini.."

"Hari ini aku akan melakukan perjalanan Bisnis ke Luar Negri untuk beberapa bulan, dan aku meminta kalian untuk tinggal sementara waktu di rumah ku"

"Bagaimana? Anak Tampan??"

Ucap si pria, beralih memfokuskan pandangan nya kepada pemuda kecil yang kini tampak beringsut, menatap sosok sang ibu dengan raut kebingungan yang tersirat.

"momy.."

Melihat itu kedua nya lantas tersenyum, kemudian Wanita Cantik yang mempunyai Aura lembut keibuan itu pun menjawab penuturan panjang lebar dari Kakak laki-laki nya.

"Aku tak keberan soal itu.."

"Mau bagaimana pun Felix juga harus belajar Bersosialisasi dan membuat lingkaran Pertemanan nya"

Mendegar itu, yang tertua lantas tersenyum, dan memberikan seluruh dukungan terbaik nya.

"Aku percaya Felix pasti bisa melakukan nya"

"Baiklah Jagoan! Berikan Kepalan tangan mu kepada Om" Ia pun menjulurkan Kepalan tangan nya kepada Felix.

"Anak Pintar!" Dan memekik bangga ketika Pemuda itu membalas tinju tanda perpisahan dari nya dengan penuh Keberanian.

"Jika teman barumu Nakal, gigit saja dia dengan gigi mu Mengerti??"




Hyvnlix | My Little Peter PanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang