Second

1.9K 112 1
                                    

Komitmen adalah keyakinan untuk tetap bersama dalam sebuah hubungan dalam berbagai situasi dan kondisi. Komitmen hal yang wajib dalam hubungan asmara untuk tetap langgeng dan terhindar dari konflik,

Kenyataannya dalam percintaan komitmen itu bohong dan kesetiaan itu omong kosong. Semua bisa pergi walau sudah berjanji. Semua orang bisa mengalaminya tidak terkecuali.
.
.
.
Dewi mengendus dari tidur lelapnya. Merubah posisi  jadi menghadap miring. Rasa dingin membuat sekujur tubuh Dewi merinding kedinginan lalu dia meraba-raba selimut dengan kedua mata yang masih tertutup, saat menemukannya Dewi mencoba menarik tapi sangat sulit seperti ada yang menahan menimpa keras. Dewi berguling masuk memposisikan badan di bawah selimbut dalam keadaan setengah sadar. Wangi maskulin pria tercium hangat menenangkan. Sangat nyaman. Dewi memajukan wajahnya mencium sumber wangi itu. Bibirnya merasakan texture lembut. Guling yang nikmat. Perlahan Dewi kembali memasuki alam bawah sadar jatuh terlelap kembali.

Beberapa saat kemudian dering telephone terdengar nyaring mengisi seluruh penjuru kamar yang hening. Terpaksa Dewi bangun dari tidur nikmatnya.

Kaget dengan apa yang Dewi  cium sedari tadi ternyata bukanlah guling melainkan punggung kokoh seorang pria milik Aaron. Menarik kepala untuk sedikit memberi jarak. Dewi termenung. Bukankah semalam dia tidur sendiri. Kapan dia pulang. Begitu lelah dan nyenyak Dewi tidur sampai tidak menyadari Aaron yang ada di sampingnya.

Dewi tidak bergerak sedikitpun dari posisinya  memandang pria yang memunggunginya dalam diam. Sangat menggoda, Dewi rindu dengan kehangatan yang pria itu miliki. Sangat beruntung untuk wanitanya yang bisa bebas memeluk dan menyentuh  tanpa rasa takut akan penolakan. Terlintas keinginan untuk memeluk punggung kokoh di hadapannya merengkuh melilit dan mengunci dengan kedua kaki seperti ular piton yang membunuh mangsanya. Cukup sebatas bayangan tidak mungkin untuk Dewi lakukan. Dia tidak seberani itu.

Semua sebagaimana mestinya tidak ada pelukan saat tidur ataupu saat bangun tidur, dari awal menikah sampai sekarang Aaron. Sekalipun sehabis berhubungan tidak merubahnya. Ada jarak yang begitu nyata terbentang di antara mereka.

Dering telephone kembali terdengar yang tadi sempat terlupakan oleh Dewi yang terhipnotis karena keberadaan Aaron. Di sana, di nakas tepat samping Aaron asal suara berada. Dewi mengikat rambut asal, turun dari tempat tidur menatap handphone yang sedang terhubung dengan chargers.

Tertera di layar handphone  nama Maulana. Asisten suaminya, Dewi mengabaikan tanpa minat, tidak sudi untuk sekedar membangunkan sang pemilik handphone yang Masih terlelap.

Mungkin Aaron kelelahan setelah  memadu kasih bersama wanitanya dari Jepang. Menyedihkan. Lihatlah kedua mata tertutup itu yang di hiasi bulu mata panjang lentik serta alis tebal, hidung bangir dan rahang yang tegas. Dia tampan dan rupawan. Bulu-bulu kasar terlihat di rahannya mungkin selama di Jepang dia tidak sempat bercukur.

Saking  tidak mau membuang sedetik pun waktu berharga mereka berdua. Sialan, mengingat itu membuat Dewi kembali bernafas tidak beraturan. Perlahan sesak di dada membakar cemburu. Tanpa sadar Dewi mengepalkan kedua tangan kuat-kuat sampai buku-buku jari tangan memutih, menggertakkan gigi karena emosi yang memuncak. Mungkin jika berdiam diri lebih lama lagi memandang wajah rupawan Aaron, Dewi akan mencakar dan mencabik samapi hilang rasa sakit di hati. Dewi melengos berbalik melangkah melangkah menuju toilet.
.
.
.
Maulana duduk di ruang tamu menunggu Aaron yang mungkin  masih tertidur. Berdiri dari duduk saat melihat istri dari atasannya  menuruni tangga yang terlihat jelas dari ruang tamu.

" Selamat pagi bu..."

Dewi yang judes mengabaikan Maulana  berjalan menuju lorong penghubung dapur. .

Sekembalinya dari Dapur, Dewi duduk di kursi single tepat di hadapan asisten suaminya. Menatap lekat Maulana dengan senyum setenang air, senyum cantik mempesona sarat akan pertanda buruk. Senyum yang biasanya  mengawali sesi introgasi menggali informasi seputar suaminya. Maulana adalah orang yang mengetahui segala kelakuan Aaron di luar sana. Bisa di pastikan dimana ada Aaron, di sana ada Maulana.

Maulana adalah orang yang sangat patuh, Dewi akui itu. Dulu bahkan sangat sulit untuk Dewi  meyakinkan Maulana mau memberikan informasi yang di butuhkan seputar Aaron dan wanitanya.

Di ancam dan di paksa tidak membuat Maulana menyerah mengkhianati Aaron. Dewi harus sedikit membahas ceramah tentang dosa dan hukum alam untuk  memprovokasi yang berujung Maulana mau menghianati tuannya.

"Anda punya bukti apa tentang hubungan mereka..?"

"Insting. Insting wanita sangat tajam..!"

"Itu saja..?"

"Tentu saya punya bukti lain dari orang-orang yang peduli terhadap kami. Sangat menyakitkan. Merasa tidak becus dalam segala hal dan tidak berguna. Kami bertiga ada di dalam pernikahan ini. Jadi agak rumit jika kamu terus menutup mulut dari saya, bukankah kamu terseret dalam lingkaran dosa tuanmu juga. Bukankah kamu memiliki adik perempuan...? "

Setelah  itu, Maulana selalu  menjawab apa yang Dewi tanya. Asisten yang sangat patuh itu bisa Dewi perdaya. Hanya dengan beberapa rangkai kata. Maulana membayangkan adik perempuannya jika di posisi Dewi sekarang. Mengerikan.  Bagaimana pun Aaron bersalah dengan kembali berhubungan bersama wanita lain di saat sudah memiliki istri. Manusia selalu membuat rumit kehidupannya.

Bi Marni  datang membawa nampan berisi dua cangkir.

"Teh dan kopinya, silahkan..."

Dewi meraih cangkir yang berisi teh chamomile, tersenyum tulus ke bi Marni.

"Di minum kopinya Mul. Aaron masih tidur, sangat lelap"

Hening, hanya terdengar suara dentingan cangkir yang beradu dengan soucer saat Dewi meletakan tehnya.

"Jam berapa dia pulang...?"

"Bapak sampai di rumah jam tiga dini hari bu"

"Apa yang dia lakukan di Jepang sampai tujuh hari, kamu bersamanya bukan...?"

" Bapak ada urusan pekerjaan dengan Hoshino Resorts di tiga hari pertama dan di hari berikutnya ada ibu Liu datang menyusul."

Tifiliu, wanita cantik berkulit putih khas keturunan tionghoa. Dia menguasai tempat di hati Aaron. Membuat  Aaron tidak akan pernah bisa mencintai Dewi sepertia dia mencintai wanitanya, Tifiliu. Kendati jika seorang pria benar-benar mencintai satu wanita, sulit untuk mencintai wanita lain. Dewi benar-benar percaya bahwa jika Aaron dan Tifiliu berpisah dan pindah jauh, Dewi tetap tidak akan memiliki kesempatan untuk menggapai Aaron. Betapa Aaron mencintai wanitanya.

"Apa dia pulang bersama wanitanya juga....?"

"Saya kurang tahu bu, karena di malam hari ke tiga saya pulang lebih dulu. Bapak yang memintanya. Tapi semalam saat saya menjemput bapak di bandara, bapak hanya seorang diri. Saat di dalam Mobil  beliau sempat menerima telephone yang sepertinya dari ibu Liu"

"Apa yang kamu dengar..?"

"Maaf, Saya tidak terlalu jelas mendengarnya"

Dewi dengan santainya  meminum teh chamomile seakan yang mereka berdua bahas hanya seputar berita ramalan cuaca.

Pasangan suami istri paling bahagia biasanya merupakan kombinasi dari suami yang tenang dan istri yang dramatis. Bagaimana dengan Aaron dan Dewi yang saling diam tapi menghanyutkan, apa mereka bisa bahagia

Hatimu Bukan UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang