Presiden meletakan Jari telunjuk dan ibu jarinya di dagunya, seolah-olah Jari-jarinya menopang Kepalanya.

"Ini mengerikan, tindakan mereka mencerminkan Fasisme,
Saya rasa berdamai dengan mereka percuma, Kita juga tak punya banyak waktu lagi" Satu-satunya Hal yang dipikirkan oleh Presiden adalah Ideologi yang dipakai oleh Kekaisaran Itu sendiri. Mencerminkan Fasisme seperti Nazi Jerman yang menganggap ras Jerman lebih baik daripada Ras lain.

"Itu Sangat benar, untung saja kita membatalkan pengiriman Korps Diplomatik ke sana, jika itu terjadi maka bisa sangat  membahayakan nyawa diplomat kita yang berujung penyanderaan" Mereka berpikir jika Sesuatu mengerikan itu terjadi. Maka... Lebih baik diam saja dan membiarkan Indonesia dan Kekaisaran Bersitegang tanpa berperang dengan Kekaisaran yang berujung pertumpahan darah, bukankah Indonesia adalah negara yang Cinta damai?.

"Baiklah.. Kita melenceng dari pembicaraan utama kita, jadi?
Apakah bapak akan memperbolehkan Wilayah selatan kekaisaran tersebut bergabung dengan Kita?" Tanya
Letjend Hari langsung To the point. Seketika Presiden terkejut.
Bahwa pembicaraannya melenceng jauh.

".... Sejujurnya saya tak bisa langsung menyetujuinya, harus ada Kesepakatan dengan para Menteri, jadi saya besok akan langsung mengadakan pertemuan" Jelasnya, Presiden benar-benar tidak mau membuang-buang waktu lagi, jika waktu diundur, maka Orang-orang Disana akan terlibat!.

"Baik pak, saya ingin pamit untuk kembali ke Markas Wilayah Spesial. Masih banyak hal yang harus saya lakukan"
Itu wajar, banyak hal yang harus ia urus. Semenjak ia ditugaskan di Balik Gate, ia mendapatkan pekerjaan yang lebih Sulit dan banyak waktu luangnya yang terbuang akibat padatnya aktivitas resminya.

"Ya, Hati-hati di jalan, semoga anda dipermudah kan urusan penugasan anda" Presiden mengajak Letjend Hari untuk berjabat tangan, sebagai Bawahan yang baik, ia akan menuruti Orang nomor 1 di Indonesia di depannya ini.

Keesokan harinya.

Keesokan Harinya, Presiden mengadakan rapat dengan para Menteri dan kabinetnya. Mengenai penyatuan wilayah Indonesia.

Awalnya Usulan itu ditolak oleh Kabinet-kabinet lain, sebab akan sangat sulit untuk mengurus wilayah yang tergolong luas, belum lagi dengan pembangunan yang tidak merata. namun Ketika Presiden menceritakan kisah Wilayah tersebut, para Kabinet tersentuh hatinya. Yang membuat para Kabinet menyetujuinya.

Hari itu ditetapkan, bahwa Wilayah itu akan menjadi milik Republik Indonesia, namun berita mengenai hal ini tidak disiarkan melalui Umum. Ini akan menjadi rahasia sampai batas waktu yang belum ditentukan.

8, Mei, 2022.

//Markas Wilayah Spesial,
Pusat Komando,
Ruang Kerja Letjend Hari//

Hari ini, hari-hari sibuk seperti biasa menyambut Letjend hari, membuatnya sibuk tak mengenal waktu, bahkan sejak kemarin ia belum mandi. Bahkan Kemarin ia belum makan malam. Otaknya harus ia gunakan sepanjang waktu.

Letjend Hari adalah tipe orang yang tak tenang jika pekerjaannya tidak tuntas sebelum ia bersantai.
Ia ingin bebas dari pekerjaan menyebalkan itu, lalu Beristirahat cukup lama, daripada di jeda, Mandi, Makan, mengerjakan, Makan, Mandi, tidur, Repeat.

Ia benar-benar bahagia jika Tugas-tugasnya benar-benar selesai. Maka dari itu ia tak tidur seharian demi mengejar waktu.

Namun, di saat ia mengerjakan Tugas-tugasnya, telpon berdering, ia sangat terkejut dengan hal itu. Ia pun cepat-cepat mengangkatnya.

Père père père père.
(Dering Den-den Mushi One Piece)

Klak..

"Halo, Markas Wilayah Spesial disini, siapa ini?"

"Ini Presiden Erwin berbicara, bagaimana kabar anda?"

"Wah-wah, Pak presiden ternyata, ada apa bapak hubungi saya? Apa ada hal mendesak yang mengharuskan saya untuk pergi ke Kediaman anda?"

"Tidak, tapi... Saya menugaskan anda untuk ikut bersama Tim Ekspedisi ke-2 untuk menjadi perwakilan Kita menerima
Proposal mereka, bagaimana? Apakah anda bisa?"

"......–_–' "

Ia memikirkan tugasnya yang belum selesai, meskipun sedikit lagi, ia tak bisa tenang jika tugas itu masih menghantuinya.

"Bagaimana?"

"...... Tentu saja bisa Pak, namun kapan Jadwal itu dilakukan?"

"Tiga hari lagi, sejujurnya Kita tak punya waktu lagi yang tersisa sebelum Kekaisaran memusnahkan Mereka"

"Baik pak presiden, saya menyanggupinya"

"Baiklah jika begitu, saya akan menutup Telepon"

Klak..

"Lah langsung ditutup..

Oke... Masih banyak yang harus diurus... Mumpung masih tiga haru lagi, mendingan beresin Dokumen-dokumen sialan itu ah. Daripada pusing"

Ia pun melanjutkan pekerjaannya, sebelum hari itu tiba, ia tak boleh meninggalkan meja ini sebelum tugasnya selesai.

__________________________________

Bersambung..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Next Chapter..

GATE: Thus the TNI Fought There!حيث تعيش القصص. اكتشف الآن