"Tidak apa-apa nak, mungkin kakakmu  sedang banyak masalah," ucap Lidya mencoba menghibur cerli yang masih saja terisak dalam pelukannya.



Di luar agra mencari pak ujang guna mencari kunci mobil yang di pakai waktu itu.

"Cari saya ya nak," ucap pak ujang yang datang tiba-tiba entah dari mana.

"Eh astaga pak ujang bikin kaget aja, iya saya nyari pak ujang."

"Buat apa nyari saya."

"Kunci mobil yang pak ujang pakai waktu nganter saya mana pak, saya mau bawa ke sekolah."

"Loh emangnya agra udah bisa naik mobil? Setau bapak kamu nggak bisa naik mobil."

"Kan yang nempatin nih raga bukan orangnya tapi orang lain pak" batin agra.

"Bisa lah pak udah mana kuncinya pak udah telat ini,udah mau masuk jam 7 nih."

"Ya udah,tapi bawa mobilnya hati-hati jangan ngebut² nanti bukannya kamu nyampe ke sekolah yang ada nyampe ke tuhan kan gak asik nak."

"Iya,ya udah agra pergi dulu pak bye."






Setelah menempuh waktu selama beberapa menit agra telah sampai ke sekolah, ia memarkirkan mobilnya di tempat parkir yg telah di sediakan agra keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam menuju ruang kelasnya.

Sampai didepan pintu agra langsung membuka pintu yang tertutup itu dan memperlihatkan bagaimana kacaunya ruangan itu, papan tulis dicoret-coret, meja dan kursi  berserakan dimana-mana dalam keadaan terbalik, kecuali meja dan kursinya yang masih tertata rapi lainnya semua berantakan.

Agra masuk tanpa menghiraukan suara-suara yang berisiknya bukan main, dia duduk di kursi dan langsung menjatuhkan kepalanya perlahan di atas meja sambil memandang senyum dan tawa bahagia manusia-manusia ini.

"Hidup mereka kok kek gak ada beban ya? Tuh liat senyum dan tawa mereka semua keluar tanpa paksaan apapun........... Haaa~~ hidup gue kok gini amat ya? Di kehidupan sebelumnya gue baik-baik aja kok karena gue netral ada sedihnya ada juga senengnya, lah sekarang seneng kagak yg ada malah masalah terus, pake nih agra punya keluarga kek setan semua lagi"

Agra menghembuskan napas panjang dan mengalihkan pandangannya ke arah luar dan perhatiannya tertuju pada laskar yang sedang main basket di lapangan.

"Gue buat dosa apa sih sebenarnya sampai harus ada di raga manusia gk guna ini,padahal kan kalau dipikir-pikir gue gk nakal-nakal amat deh,apa mungkin karena gue nyolong duit dijalan waktu itu? Ah gk mungkin,atau karena gue nyebarin video ngentot kakak kelas gue? Atau karena gue nyolong mangganya tetangga gue? Ah gk mungkin deh,perasaan gk dosa-dosa amat" agra jadi berpikir dosa apa sih yg dia buat sampai bisa ada disini,perasaan dosa dia gk banyak-banyak amat.

Tiba-tiba bel berbunyi membuat suasana dikelas menjadi diam sejenak, lalu kembali ribut tetapi bukan ribut untuk bermain melainkan ribut menyusun meja dan kursi yg berserakan tidak beraturan akibat ulah mereka gesekan antara meja, kursi dengan lantai menghasilkan bunyi yg nyaring membuat agra tiba² ngilu.

Setelah semuanya beres seorang guru berjenis kelamin laki-laki itu masuk sambil membawa penggaris yang seakan-akan siap memukul siapa saja.

"Selamat pagi anak-anak"

"Pagi pak" ucap murid secara bersamaan

"Hari ini kita gak belajar," ucap guru laki-laki itu yg dikenal sebagai pak Vano guru PKN yg terkenal killer.

"Wih serius nih pak? Abis jatuh cinta sama siapa pak sampe baik banget kek gini?" Ucap murid laki-laki yang tak lain adalah ketua kelas.

"Eh mulut kamu itu ya, bapak itu cinta mati sama istri bapak ya kali di selingkuhi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TRANSMIGRASI ARGA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang