BAB 26 (KISAH 3 KELINCI Selesai)

1.7K 229 0
                                    






      Sebuah koin emas bergulir diatas meja panjang, pria berusia 18 tahun itu tengah memainkan koin tersebut. Sepertinya ia begitu bosan. Matanya hanya terus mengikuti koin yang menggelinding lalu jatuh, kemudian menggelindingkan nya lagi, berlanjut seperti itu. Para pelayan yang memperhatikan tidak berani mengusik pria itu, karena mereka tahu jika tuan yang mereka layani suka sekali marah marah jika ada yang ikut campur dengan urusannya walaupun hal sepele sekali pun.

     Mereka semua mendengar jika tuan yang mereka layani tersebut memang hilang ingatan, namun melihatnya yang terlihat bosan membuat para pelayan kebingungan.

     "Huft, sampai kapan aku harus berpura pura menjadi tuan Cyril, batas waktunya hanya tinggal 5 jam dari sekarang. Jika mereka belum kembali. Sihir perubah wujud ini akan menghilang". Batin Mikaela. Ia sudah sangat kerepotan menghadapi tatapan para pelayan. Sedari malam ia hanya diam tanpa melakukan hal apapun yang berarti. Karena Kartein menyuruhnya untuk tidak melakukan hal yang berhubungan dengan latihan pedang. Itu membuatnya sedikit frustasi.

      "Kapan ini berakhir?" Mikaela merebahkan kepalanya miring diatas meja tersebut. Tiba tiba ada sebuah panah melesat tepat didepannya. Untunglah sikap waspada Mikaela membuatnya terhindar dari bahaya. Mikaela mencari tahu dari arah mana panah tersebut. Namun panah itu menghilang yang menandakan jika itu adalah anak panah aura. Ada pengguna aura jarak jauh disekitar sini.

     "Wah, mencoba untuk melukai tuan Cyril? Baiklah kita lihat apa tikus tersebut bisa membuatku menghilangkan rasa bosan ini?".
Dengan secepat mungkin, Mikaela telah melompat dari atas balkon dan berlari ke arah pemanah tersebut. Seakan tahu targetnya datang kepadanya. Pemanah bayaran tersebut mencoba untuk melarikan diri. Ia terus melarikan dari sampai benar benar jauh dari mansion.

    "Sial, informasi yang kudapatkan jika si sampah itu hilang ingatan, tapi kenapa ia sangat ahli seperti Cyril yang biasanya" pembunuh tersebut membuka masker miliknya mencoba untuk menukar jubah dengan sihir perubah wujud.

    "Mau kemana?"

    "Kau ! Kenapa bisa kau mengikuti ku"

    "Kenapa? Ayo kita bicara sebentar hihi". Devil smile milik Mikaela benar benar merubah suasana tersebut menjadi dingin. Sudah dipastikan ajal dari pemanah bayaran tersebut.

    "Ucapkan selamat tinggal pada dunia" ucap Mikaela sambil tersenyum.

    "Tu..tungg uu.. , aaakkkhhhh"

    "Manusia yang malang". Mata Mikaela memandang tubuh tersebut yang mulai jatuh dari atas bangunan.

     Sebuah benda menggelinding jatuh ke tanah disusul suara jatuhnya benda berat setelahnya. Itu adalah akhir dari pemanah tersebut. Sedangkan Mikaela telah hilang dari tempat kejadian.
Tak lama terdengar suara jeritan dari orang yang berada ditempat tersebut.

     "Aaaaaaaaaa..... Tolooonnggg. .. ada mayat disini" jerit seorang wanita yang tidak sengaja menemukan mayat pemanah tersebut tanpa kepala.

****

     "Misi gagal tuan, pembunuh yang kita kirimkan ke mansion telah tewas".

     "Sampah itu benar benar membuatku muak, jika kita tidak segera melenyapkannya akan sangat merepotkan untuk kita kedepannya".

    "Tenanglah tuan, masih ada hari esok tuan, kita lihat keberuntungan seperti apa yang akan mengawal sampah itu, kita hanya perlu rajin dan menunggu kabar baik setelah mengirimkan pembunuh bayaran setiap harinya". Suara wanita tersebut benar benar seperti iblis. Seperti sesuatu hal yang menyenangkan wanita itu berkerja sama dengan pria ini.

Dancing On Ice In The Moonlight  [END] [PROSES REVISI] Where stories live. Discover now