≪ ✎1. Awal➶ ≫

112 6 0
                                    

Di hari yang cerah di tahun ajaran baru ini, SMA Rajawali terlihat lebih ramai dari biasanya. Para peserta didik baru memenuhi area lapangan sekolah dan sekitarnya.

"Jaga diri baik - baik ya sayang," ucap sang ibu kepada anak gadisnya.

"Wilo turun ya, hati - hati mah." gadis bertubuh tinggi itu turun dari mobil sang ibu, berjalan masuk ke dalam sekolah barunya.

Suasana ramai sekali, membuatnya sedikit risih. Dia berjalan ke arah bangku kosong dekat lapangan, bingung mau kemana.

20 menit berlalu, semua peserta didik baru dan lama dikumpulkan untuk memulai acara penyambutan dan pengumuman juara untuk semester sebelumnya. Dimulai dengan pembukaan dan sambutan singkat serta penyerahan piala bagi para juara. Setelah selesai, semua murid lama diperintahkan masuk ke kelas masing - masing menyisakan peserta didik baru yang menunggu acara berikutnya.

"Tadi malam sudah dibagikan data setiap jurusankan? sudah kalian cek?" tanya wanita berkaca mata di depan.

Dengan kompak mereka semua menjawab, "SUDAH!" wanita itu tersenyum, "Kalau begitu, silakan kalian pergi ke kelas masing - masing terlebih dahulu. Jam 09.00 nanti kita kembali berkumpul di aula, nanti akan di umumkan kembali, paham?"

"Paham!" semua berpencar mencari kelas masing - masing, begitu juga dengan Wilona.

X IPS 1

Setelah melihat plang bertulisan nama kelasnya, Wilona kembali mengecek daftar nama yang ada di depan kelas. Setelah mendapatkan namanya ia pun masuk.

Belum banyak yang datang, membuat Wilona cukup leluasa memilih tempat duduk. Wilona meletakan tasnya di bangku ketiga dari depan.

"Permisi, kosong gak?" Wilona yang sedang menunduk untuk mengecek kolong meja pun mendongak, "Loh, Wilona?" ucap gadis yang awalnya bertanya itu. Reaksi Wilona tak beda jauh, ia pun terlihat kaget. Segera ia mengangguk sebagai jawaban.

"Ihh seneng deh gue ada yang gue kenal! kosong gak Wil?" tanyanya antusias. "Kosong kok, duduk sini" balas Wilona.

"Akhirnya gue nemuin orang yang gue kenal. Tau gak, dari tadi gue kaya orang hilang, linglung banget" cerita gadis cantik dengan lesung pipi itu.

"Gue juga lega banget ada kenalan." jawab Wilona dengan antusias.

Kelas mulai ramai, semua meja pun sudah terisi penuh. Sampai tak terasa 20 menit berlalu begitu saja, pengumuman dari pengeras suara menyampaikan perintah agar mereka semua berkumpul di aula segera.

Wilona dan Yumi duduk di kursi bagian belakang tapi bukan paling belakang. Yumi, gadis yang Wilona kenal di tempat lesnya saat kelas 2 smp.

Yumi yang memang lebih mudah bergaul di bandingkan Wilona pun sudah mulai berbicara dengan orang - orang yang duduk di sekitarnya, berbeda dengan Wilona yang lebih memilih melempar senyum tipis saja jika tidak ada yang bertanya padanya.

"Eh btw, lo kelas berapa?" tanya Yumi yang baru ingat dia belum tau perempuan yang ada di sampingnya ini dari kelas berapa.

"Ips 1, lo?" tanyanya balik. "Loh kita sekelas dong!" jawabnya antusias. Wah baguslah kalau orang yang sefrekuensi dengannya ternyata satu kelas juga.

Disisi lain, barisan paling belakang ujung di isi dengan sekumpulan anak laki - laki yang terlihat sudah akrab.

"Gue cape, kenapa sekelas sama lo lagi coba?" keluh salah satu dari mereka.

"Lo kira gue mau?!" balas yang lain tak mau kalah.

"Alah lo berdua bacot, tapi duduknya tetap berdua jugakan?" sahut yang lain.

Acara di mulai, sebut saja MPLS. Acara ini akan terus berlanjut sampai dua hari ke depan.



 Acara ini akan terus berlanjut sampai dua hari ke depan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Wilona mengistirahatkan tubuhnya di atas kasur empuknya. Lelah.

Padahal hari ini belum di mulai belajar, tapi rasanya sudah lelah aja.

ting

Wilona mengecek notifikasi yang masuk, ah ternyata pesan dari Yumi...dan Luna.

Iya gadis yang juga sekelas dengan mereka itu Luna, dan ternyata Luna duduk di depan mereka. Hanya saja Luna masuk kelas saat Wilona dan Yumi sudah keluar.

Lunaa🐱

Wiloooo
Wilo save gue yahhh!!
Luna cantik

Iya udah lunaaa

Otee
read

Wilona mematikan ponselnya. Matanya berat tapi bukan karna mengantuk, mungkin karna lelah. Ia pun membenarkan posisinya dan memejamkan matanya, berharap rasa berat di matanya setidaknya berkurang.



 Ia pun membenarkan posisinya dan memejamkan matanya, berharap rasa berat di matanya setidaknya berkurang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






Aku udah gemes banget sama kapal ini, jadi aku publis juga. Lanjut gak?

Menurut kalian lebih enak bahasa yang lebih formal atau santai kaya cerita sebelah?

Btw, makasih buat yang ngevote maupun komen!!

Gonna Be FineWhere stories live. Discover now