≪ ✎8.Cola&Susu➶ ≫

52 6 0
                                    

Cuaca akhir-akhir ini tidak menentu. Mendung tidak menjamin hujan akan turun, begitu pula dengan panas yang menyengat tidak menjamin hujan takkan turun.

Wilona membuka lemari penyimpanan cemilan dan sebagainya. Ternyata kosong.

Ia pun memutuskan pergi ke swalayan untuk berbelanja, sekalian ingin berjalan-jalan sendirian.

Wilona memilih beberapa snack untuknya. Saat di rumah ia seolah tau apa saja yang ingin ia beli, tapi saat sampai Wilona tiba-tiba lupa dan bingung apa saja yang harus ia beli.

Keranjang bawaannya sudah cukup terisi, Wilona pun pergi ke arah kulkas untuk membeli beberapa minuman.

"Eh," Wilona kaget saat ada orang yang juga ingin mengambil cola yang ia pegang, Wilona reflek melepaskan tangannya.

"Eh maaf," orang itu memberikan sebotol cola pada Wilona dan mengambil lagi untuk dirinya.

"Iya.." jawab Wilona pelan, orang itu pergi dari hadapan Wilona.

Wilona yang sempat terkejut akhirnya pergi membayar semua belanjaannya. Tidak langsung pulang, Wilona memutuskan untuk duduk di tempat duduk yang tersedia di depan swalayan tersebut.

Wilona membuka satu kotak susu yang ia beli juga tadi. "Wilo, boleh gue ikut duduk?"

Wilona mendongakkan kepalanya, hampir saja susu yang ia minum muncrat.

"Iya iya duduk aja." Harsa pun duduk bersama Wilona.

Iya, itu Harsa.

Harsa terus meneguk cola yang ia beli tadi.

"Lo suka banget cola ya, Sa?" tanya Wilona.

Dari tadi ia memperhatikan Harsa yang terus meneguk colanya seolah-olah itu hanya air putih.

"Suka, suka banget malah." jawab Harsa.

"Lo suka banget minum susu?" tanya balik Harsa.

"Suka, tapi gak banget." Hening. Wilona bukan tipe orang yang ngasih approach lebih dulu, setidaknya untuk orang yang baru kenal. Dan Harsa juga bingung mau mengangkat topik apa.

"Rumah lo deket sini?" Harsa akhirnya membuka suara lebih dulu.

"Gue? lumayan sih, di komplek Gurnawa." jawab Wilona.

drtt

"Halo, napa?" Harsa hanya diam sembari mencuri curi pandang pada Wilona yang mengangkat sambungan video call di depannya.

"Lo dimana buset, gue wa gak bales!" protes Luna di seberang sana.

"Eh maaf, notifnya gue matiin, hehe." Wilona hanya bisa menyengir membalas protes kawannya itu.

"Lo di luar ya, Wil?"

"Iya, di Indomart." jawab Wilona sembari meneguk susu kotaknya yang tersisa sedikit.

"Sendiri?" tanya Luna lagi.

"Gak, ada Harsa." jawab Wilona reflek, detik berikutnya ia baru sadar dengan apa yang diucapkannya.

"HEH KOK BISA?!" begonya Wilonaa, batinnya.

"LO-"

"Udah ya Lun, bacot lo ntaran lagi, bye!" Wilona langsung memutuskan sambungannya dan tersenyum canggung pada Harsa.

"Maaf ya Sa, toa emang anaknya." ucap Wilona malu. Iya dia malu gara-gara tingkah spontan Luna.

Harsa menjawab sembari terkekeh, "Gak papa, udah biasa gue."




Gonna Be FineHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin