Mereka tiba di Mall pukul setengah enam sore dan langsung bergegas untuk membeli tiket film yang ingin ditonton. Mereka sepakat ingin menonton film horor yang lagi rame dibicarakan.

"Mau beli popcorn gak?" tanya Ardina yang memang kalo nonton tanpa popcorn itu kurang berasa nikmatnya nonton bioskop.
"Beliin ya uang gue udah pas-pasan ini." Reiisha memasang puppy eyes nya yang membuat Ardin merasa mual melihatnya.

"Gak usah kek begitu anjir mual gue liatnya, bukannya lucu tapi malah jijay gue liatnya." Perkataan itu mampu membuat Ardina mendapat toyoran yang cukup keras dari Reiisha.

Saat tengah mengantri untuk ambil popcorn Reiisha melihat Reas. Kakak kelas yang Reiisha suka selama satu tahun itu.
Dugaan Reiisha mungkin Reas juga mau membeli cemilan buat menonton.

Setelah semua selesai mereka bergegas masuk kedalam teater, filmnya akan dimulai lima menit lagi. Setelah duduk di kursi yang sesuai dengan tiket, Reiisha langsung membuka sepatu supaya bebas mengangkat kaki untuk duduk bersila.

Merasa ada orang yang duduk di sebelahnya Reiisha menoleh untuk mengecek siapa yang duduk di sebelahnya. Betapa terkejut dirinya kala melihat seseorang yang duduk disampingnya adalah Reas.

Tadi dirinya memang melihat Reas tengah mengantri untuk membeli popcorn, namun tidak menyangka akan satu teater dan lebih parahnya lagi dirinya duduk bersebelahan dengan Reas. Aduh! Reiisha harus segera memeriksa jantungnya ini.

Reas menonton film dengan kelima temannya. Reiisha tidak kuat kalo sepanjang film harus duduk bersebelahan dengan Reas. Reiisha akan terkena penyakit jantung dadakan.

Sahabat-sahabatnya yang lain baru menyadari orang yang duduk di samping Reiisha adalah Reas sekitar dua menit kemudian. Dan mereka langsung sama shocknya bisa satu bioskop dengan cogan-cogan sekolahnya. Jangan lupakan lima temen Reas yang lain, gak kalah gantengnya cuyy.

Selesai menonton film selama dua jam Reiisha rasa dirinya bener-bener mempunyai penyakit jantung sekarang. Sedari tadi jantungnya tidak berhenti berdetak dengan ritme yang normal.

Ada dua teman Reas yang mengenali Ulan dan Khanza setelah lampu bioskop menyala kembali. Dan mereka menawarkan diri untuk ikut bergabung bersama. Mendengar tawaran dari mereka dengan senang hati Ulan dan Khanza terima. Tanpa tau keadaan jantungnya yang sedang berdisko.

Saat ini mereka sedang menuju ke kafe untuk makan malam, sekarang waktu sudah menunjukan pukul setengah delapan dan terakhir Reiisha makan itu istirahat kedua yang di mana itu masih pukul satu siang.

Reiisha dan Ardina berjalan dengan bergandengan tangan. Sebenarnya Reiisha yang menggandeng tangan Ardin. Sahabat-sahabatnya tau kalo Reiisha suka sekali bergandengan dan itu sudah biasa bagi mereka bertiga. Bukan berarti Reiisha lesbi ya.

Setelah menemukan meja yang kosong kini mereka duduk berhadap-hadapan. Dan sialnya lagi Reiisha harus berhadapan dengan Reas. Mimpi apa semalam dirinya sampe bisa kejadian seperti ini.

"Lu mau pesen apa Reii?" tanya Khanza yang lagi melihat menu makanan. "Gue kayak biasa aja." Reiisha sudah tidak bisa untuk memilih makanan karena otak dan jantungnya sudah tidak bisa bekerja sama.

"Minumannya juga kayak biasa?" Khanza menanyakan minuman. Karena walaupun makanannya sama, minumannya suka berbeda. Tapi paling sering sih Milkshake Stawbery. "Minumannya gue juga kayak biasa," jawab Reiisha dengan pura-pura sibuk bermain handphone untuk menutupi rasa gugupnya.

Perjuangan yang Sia-SiaWhere stories live. Discover now