6

38 4 0
                                    

'Sekarang aku yakin, kita memang harus bersama'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Sekarang aku yakin, kita memang harus bersama'

Seketika keadaan sekolah menjadi sangat ricuh karena kejadian yang baru saja terjadi, dengan terpaksa sekolah memulangkan siswa dan siswinya untuk belajar dirumah untuk sementara. Sekolah menjadi sangat ramai sekali, polisi datang bersamaan dengan ambulance. Tak butuh waktu lama, banyak sekali wartawan yang berdatangan.

Selain polisi, detektif pun ikut datang untuk menyelidiki kasus ini, beberapa cctv dan sidik jari pada korban langsung diselidiki. Hal terakhir yang baru detektif lihat adalah dari cctv, dari cctv dapat dilihat bahwa orang terakhir yang Bu Jena temui adalah Bara. Setelah itu, Bara langsung didatangi dan ia menjadi tersangka pertama.

Bara yang tengah berkumpul bersama teman-temannya langsung kaget ketika ia yang dituduh menjadi tersangka pertama. Bara menggelengkan kepalanya, ia bukan pelakunya.

"Pak, bukti saya menjadi tersangka apa?" tanya Bara sambil berdiri menghadap detektif itu.

"Anda terlihat di cctv sedang bersama korban. Kamu adalah orang terakhir yang bertemu dengan korban."

Bara memutarkan bola matanya dengan malas, "Mohon maaf pak, anda adalah seorang detektif, bagaimana mungkin anda menuduh saya menjadi tersangka di kasus ini hanya karena cctv itu? apa anda tidak memiliki logika? Sekarang saya tanya, kejadian itu terjadi pada jam berapa?"

"Pukul delapan lewat tiga puluh menit," jawab asisten detektif itu.

"Nah, sedangkan di sekolah tadi kita selesai melaksanakan upacara pada pukul delapan tepat. Sepuluh menit saya mengobrol mengenai study tour bersama wali kelas saya yang tak lain adalah korban pada kasus ini. Saya selesai mengobrol dengan beliau pukul delapan lewat lima belas menit, karena kami membutuhkan waktu lima menit menuju ruang guru. Kemudian waktu saya berjalan dari ruang guru ke kelas saya hanya perlu waktu tiga menit. Saya sampai di kelas pukul delapan lewat delapan belas menit. Disana saya langsung menyiapkan teman-teman kelas saya untuk berdoa dan memulai aktivitas membaca sebelum pembelajaran di mulai," sanggah Bara.

"Seharusnya anda berbicara kepada saya itu meminta saya untuk memberikan keterangan bukan langsung di tuduh menjadi tersangka, beginikah kerja dari detektif di kepolisian?" lanjut Bara membuat detektif itu tiba-tiba canggung.

Detektif itu pun langsung berbicara pada asistennya, "Cek cctv kelas anak ini." Lalu kemudian detektif itu langsung pergi.

"Detektif bodoh," celetuk Selena yang disetujui oleh yang lain.

"Baru kali ini lihat detektif yang melakukan penyelidikan dengan asal dan tidak menggunakan logikanya, di buku-buku dan film yang aku tonton, mereka itu keren sekali tapi di negara tercinta kita ini kenapa seperti ini?" ucap Renata sambil menggeleng-gelengkan kepalanya merasa tidak percaya dengan kejadian yang baru saja dilihatnya.

"Detektif kok ceroboh ya, aneh gak sih? Dia beneran detektif atau bukan? Dia tiba-tiba datang ke sini terus nuduh Bara, padahal baru beberapa jam loh. Emang detektif itu yakin kalau Bu Juna itu gak bunuh diri? Serius deh, gak jelas banget itu detektif," ucap Ashel sambil mendengus kesal.

SEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang