3

43 6 0
                                    

'Kita akan memulai lembaran baru dengan tinta yang baru'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Kita akan memulai lembaran baru dengan tinta yang baru'

***

Ashel sudah sampai di kediaman Renata, ia sedang duduk dan menunggu Renata menyelesaikan ibadahnya. Ashel adalah non muslim, ia beragama Kristen begitu juga dengan Nadia. Sedangkan Renata, Reyhan, Bara dan Selena beragama islam dan Rafa beragama Katolik.

Setelah selesai menyelesaikan ibadahnya, Renata langsung menghampiri Ashel.

"Ayo," ajak Renata dan di beri anggukan oleh Ashel.

Mereka berdua masuk ke dalam mobil dan segera menuju pasar malam yang mereka tuju. Alasan Ashel membawa mobil yang tentunya bersama supirnya adalah karena ia kurang berani pergi sendiri apalagi malam.

Sesampainya di pasar malam, mereka berdua langsung menyerbu tempat-tempat yang mereka damba-dambakan. Banyak penjual makanan dan juga ada banyak wahana bermain, ini pertama kalinya pasar malam yang lumayan besar di kota ini.

Ashel mengambil ponselnya dan membuka kamera, ia menepuk pundak Renata agar menghadap ke kamera. Kemudian mereka berdua berpose dan mengambil gambar. Mereka berdua tertawa bersama menaiki banyak wahana permainan yang ada.

Di sela tawa mereka, tiba-tiba Ashel melihat penjual peremen kapas, ia langsung menarik tangan Renata untuk membeli permen kapas. Setelah membeli permen kapas mereka berdua duduk di sebuah kursi sambil menikmati permen kapas mereka.

"Ashel makasih banyak ya? Aku gak pernah ngerasain perasaan sebahagia ini."

Ashel tersenyum tipis, "Justru aku yang makasih karena udah mau nemenin aku malam ini, kapan-kapan kita main lagi yu?"

Renata menganggukan kepalanya, mengiyakan ucapan Ashel. Ini pertama kalinya seseorang mau berteman dengannya sedekat ini. Renata hanya berharap kedepannya ia akan terus dikerumuni orang baik seperti Ashel. Dan ia juga berharap semoga masa lalunya tak akan menghancurkan kebahagiaannya.

Waktu terasa berjalan begitu cepat, sekarang sudah pukul 21.30 tentunya Ashel mengantarkan Renata pulang karena hari sudah sangat larut. Setelah sampai di rumah Renata, Renata turun dari mobil dan mengucapkan selamat tinggal pada Ashel sambil melambaikan tangannya.

"Dah, hati-hati di jalan ya."

Ashel juga membalas lambaian tangan Renata, beberapa menit kemudian mobil itu melesat dan pergi dari kediaman Renata.

Tiba-tiba perasaan hampa dan kosong menghampirinya. Ia melangkahkan kakinya ke dalam rumahnya dan segera menguncinya lalu kemudian ia beranjak menuju kamarnya. Renata tiba-tiba membuka ponselnya. Ia benar-benar ingin menghubungi nama orang yang tertera paling atas di daftar kontak dalam ponselnya.

Ia mengurungkan niatnya yang ingin menghubungi orang tersebut. Renata membantingkan ponsenya di kasurnya. Tentunya ia masih waras untuk tidak merusak benda pipih yang sekarang ini fungsinya benar-benar di butuhkan. Renata hanya ingin sedikit melampiaskan emosi yang tertahan dalam dirinya.

SEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang