13. Phone Call

374 57 5
                                    

•••

Soojung mengerutkan keningnya menatap artis baru yang sedang melakukan take di depannya, sedangkan Pyo Jungah sutradara dalam film yang sedang di garap ini terlihat kesal karena berulang kali melihat kesalahan yang sama, hal ini tentu saja berimbas pada semua orang yang sudah bersiap untuk pengambilan gambar selanjutnya.

Dahulu di awal karirnya menjadi artis, Soojung juga melakukan hal yang sama. Melakukan kesalahan dan berujung dengan perkataan kasar mengenai dirinya bisa ikut ambil bagian dalam drama atau film.

Bukan sekali atau dua kali dirinya berpikir untuk menyerah, tetapi ribuan kali bahkan hingga hari ini. Dan saat pikiran menyerah itu datang ada perasaan tidak rela akan semua hal yang sudah di laluinya selama ini akan terbuang percuma, maka sekali lagi Soojung ingin berusaha melakukan yang terbaik, bukan untuk orang lain tetapi untuk dirinya sendiri.

"Jungah Eonni." Panggil Soojung dengan tersenyum hingga kedua matanya terlihat seperti bulan sabit.

Pyo Jungah menatap Soojung lelah  begitu pun dengan staff yang lain bahkan artis baru yang kini menunduk dengan perasaan berkecamuk.

"Joohyun mengirim coffee truck, kita istirahat dulu bagaimana?" Ucap Soojung bertanya.

Bukan hanya suasana yang tidak bagus tetapi juga perasaan semua orang yang sedang tidak baik. Maka, Soojung memutuskan untuk menarik paksa sang sutradara yang sudah lama menjadi rekan kerjanya itu.

"Kita istirahat tiga puluh menit." Ucap sang sutradara memberikan intruksi.

Keduanya berjalan beriringan yang membuat Soojung memberikan senyum manisnya. Mereka semua harus merubah suasana hati dengan bersantai sesaat.

"Rasanya seperti sedang berkaca." Ucap Soojung lalu mengambil cookies yang di tawarkan oleh pekerja dari Coffee truck.

Jungah menghela napas setelah menyesap ice americanonya, "Benar. Rasanya seperti berkaca. Sahutnya memandang jauh kedepan.

"Berkat Eonni aku juga bisa melakukan yang terbaik saat ini. Jadi Eonni bisa berbicara dengan lebih baik." Ucap Soojung menopang dagu dengan tangan kanannya.

Dengan wajah tersenyum mengejek Jungah mendorong kening Soojung, "Saat itu kau sama keras kepalanya denganku. Tapi yang satu ini seperti temanmu." Ucap Jungah dengan nada tidak peduli. Lalu setelah mengambil dua cookies dari atas etalase Jungah menatap Soojung kembali.

"Karena karakternya sesikit mirip, mungkin kau bisa membantunya Soojung. Kau kan sudah lama di industri ini." Ucapnya membuat Soojung berdecak dengan wajah tidak terima.

•••

Dengan senyum mengembang Joohyun membagikan potret Soojung dengan coffee truck yang dikirimkannya ke story instagram miliknya. Sudah hampir dua minggu ini Soojung sedang syuting untuk film terbarunya dan Joohyun mendukungnya dengan sepenuh hati.

Mungkin jika jadwalnya sudah lenggang dirinya akan datang ke tempat syuting dan memberikan makanan manis sebagai penyemangat.

Notifikasi dari Taeyeon yang mengatakan bahwa acaranya pribadinya di undur pun membuat Joohyun mengerutkan kening. Reuni sekilah yang akan di adakan akhir bulan ini harus mundur dua minggu karena hal yang tidak bisa di hindari.

Cha Joohyun
Aku akan tanya pada Soojung jika jadwalnya mundur, apakah dia bisa datang atau tidak?
Aku tidak mau pergi sendiri.

Taeyeon Manajer
Yak! Kekasihmu bahkan dari sekolah yang sama.
Pergilah dengannya!

Cha Joohyun
Tidak mau! Itu kan sangat memalukan.
Akan ada banyak teman-teman kami disana dan .ereka pasti senang sekali bergosip.

FIRST TACIT UNDERSTANDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang