I

980 127 381
                                    

Memulai semuanya dari awal, tanpa sempat mengakhiri

⚜️⚜️⚜️

Happy Reading

⚜️⚜️⚜️

Masa Orientasi Siswa atau yang di singkat dengan nama MOS, adalah suatu kegiatan dalam rangka pengenalan lingkungan sekolah sekaligus menjadi wadah untuk para peserta didik baru mengenal satu sama lain. Sama halnya dengan kegiatan yang sudah gadis ini lewati dua hari yang lalu.

Gadis dengan rambut se-punggung sedang berjalan dengan gontai menuju ke lapangan, tempat semua siswa-siswi baru SMA Nusantara berkumpul. Ia sangat kesal sekarang akibat terlambat masuk ke dalam sekolah yang berujung ia harus membersihkan toilet laki-laki yang berada di lantai tiga.

Peluh membasahi kening gadis itu, bibir pucat pasi terukir di wajah cantiknya. "Aduh rasanya gue pingin pingsan aja sekarang." gumam pelan sang gadis sembari menghapus jejak keringat di pelipis kanan dan juga kirinya.

"WOI LO YANG ADA DI LANTAI PALING ATAS, CEPET TURUN!" teriakkan seseorang membuyarkan gerutuan gadis berambut se-punggung yang ia kepang menjadi dua.

"IYA KAK," balas sang gadis lalu ia bergegas berlari menuju lapangan.

Meskipun ia sedang menahan gejolak tidak mengenakkan di perut dan juga kepalanya yang tiba-tiba saja pusing, gadis ini terus berlari menuruni anak tangga satu persatu.

Sampai ia salah menginjakkan kakinya, gadis itu langsung menuruni dua anak tanggan yang membuat keseimbangannya pun hilang.

Sang gadis terhuyung ke depan, "Mampus gue bakal ciuman sama lantai nih." gumamnya.

Matanya otomatis tertutup, ia pasrah jika harus berciuman dengan lantai yang begitu dingin nan kotor. Ia bingung karena tidak terjadi apa-apa, bahkan dirinya tidak merasakan apa-apa saat ini.

Yang gadis itu rasakan saat ini adalah bunyi detak jantung dan juga tangan yang melingkar pada pinggang rampingnya.

Sang gadis membuka matanya dan betapa terkejutnya saat menyadari posisinya saat ini. Ia berada di atas tubuh kekar seorang pria yang sangat tampan? Untuk sesaat ia merasakan jantungnya berdetak tak seperti biasanya. Ada getaran aneh pada dirinya saat ini. Dengan posisi sedekat ini dengan seorang pria yang telah menyelamatkan bibirnya dari kecupan lantai, ia sapat merasakan deru nafas sang pria di bawahnya ini.

"Lo mau sampai kapan nangkring di atas gue?" suara bariton itu menginterupsi Naira. Dengan tergesa-gesa ia bangun agar pria di bawahnya ini tidak menahan berat dari tubuhnya.

"Maaf ya kak, saya tidak sengaja dan makasih sudah menolong saya." ucap Naira dengan cepat seraya menundukkan kepalanya. Ia tidak berani untuk sekedar menatap pria di hadapannya ini.

"Iya, udah sana masuk barisan."

"Baik kak," sang gadis segera berlari menempatkan dirinya dalam jajaran semua siwa yang mengikuti MOS terakhir di hari yang cerah itu.

Sesampainya ia di barisan paling belakang, ia merasa sedikit lega. Untung saja ia tidak mendapatkan ceramah dari pria yang telah menolongnya tadi.

"Eh, nama lo siapa?" tanya seseorang dari arah depan membuat gadis yang kerap di sapa dengan Naira pun terkejolak kaget.

"Nama gue Naira, Naira Alhena Gendis." ucap Naira dengan jelas.

"Kalo nama lo siapa?" lanjut Naira bertanya kepada gadis di hadapannya ini.

"Nama gue Savita Nanda Mikayla, panggil aja Nanda." balas gadis itu kembudian mereka berdua pun saling berjabat tangan.

"Eyyoo!! Gue Grace, Grace Gabriella Putri." ucap seseorang di sebelah Naira membuatnya kembali terkejut.

Mas CrushWhere stories live. Discover now