BAB 18 (KISAH 3 KELINCI Bagian I)

2.7K 280 7
                                    

Hai readers, sebelumnya terima kasih yang udah mampir dan baca ceritaku. Ini pertama kalinya aku buat cerita di whattpad. Jadi maaf jika masih suka typo ataupun kosa kata yang sedikit absurd.

Dan terima kasih banget buat yang kasih vote ke cerita aku. Terlebih buat pembaca setia yang kasih vote setiap chapter nya dari awal sampai sekarang TERIMA KASIH BANYAK. Semoga tetep ngikutin ceritanya sampai akhir.

Rasanya seneng banget, dan vote kalian jadi semangat buat aku update ceritanya. Tapi tenang aja kok walaupun viewer nya dibawah 10 setiap chapter nya. Aku janji buat tamat ceritanya.

Karena ini masih awal banget ceritanya. Jadi aku bakal up terus ceritanya sampai akhir. So let's go back to story .

Salam hangat buat para Readers and viewers .


   

    Tetesan air hujan yang merembes didinding bangunan tersebut membuat bau lembab yang khas. Terlihat banyak hewan maupun barang barang langka di tiap tiap peti dan jeruji. Tak terkecuali para budak yang terantai didalam sel besi.

   Luka disudut bibir anak laki laki tersebut masih terlihat baru. Rasa sakit yang timbul tidak ia rasakan. Mata nya kosong dengan tersandar di ujung jeruji besi tersebut.

Matanya mulai memejam beberapa saat karena rasa kantuk yang dirasa. Tangannya menggenggam erat baju lusuhnya. Ia masih tidak percaya jika ia berakhir di tempat seperti ini. Pamannya yang di anggapnya seperti keluarga terpercaya malah memalsukan kematian dan menjualnya di pasar budak. Sejak kematian kedua orang tuanya dalam kecelakaan kereta kuda Noah menjadi pewaris keluarga Marques Houston. Namun dikarenakan umurnya yang belum mencapai dewasa. Pamannya menjadi wali bagi dirinya.

   Noah yang tidak memiliki siapapun mulai menggantungkan hidup pada pamannya. Karena pamannya selalu berlaku hangat. Namun lambat laun perlakuannya mulai berbeda dengan menyembunyikan dirinya dari pergaulan hingga mengganti seluruh pelayan di mansion. Sampai pada titik ini ia dijual.
Matanya dipenuhi amarah juga rindu terhadap orang tua nya. Terlebih saat Noah mengetahui jika orang tuanya mati karena sabotase dari pamannya sendiri.

   "Kenapa Ibu dan Ayah meninggalkanku sendirian, bukankah kalian berjanji akan merayakan ulang tahunku dan memberikanku hadiah di akhir tahun?"

   Suaranya terdengar lirih, namun tak seorang pun yang perduli. Karena budak adalah kasta terendah dari semua kalangan. "Aku merindukan kalian" tak lama suara lirih tersebut menjadi isakan kecil di sudut jeruji besi tersebut.

   "Dengar semuanya, malam ini kalian akan dipindahkan dan di kelompokkan berdasarkan kode yang ada di rantai kaki Kalian"

   "Jangan pernah untuk berfikir melarikan diri atau melakukan hal hal konyol yang hanya memperburuk keadaan kalian"

   Suara peringatan dari para penjaga yang bertugas membuat mata Noah fokus terhadap mereka. Banyak peti peti yang telah dipindahkan maupun hewan yang telah dikurung dipindahkan juga secara berkala dengan tujuan ke lelang pasar gelap.

   Suara besi yang saling bergesek terbuka diburu oleh tangan tangan penjaga.

   "Anak yang satu ini masukan kedalam kurangan berwarna emas disana, sudah ada yang memboking anak ini dua Minggu yang lalu"

Dancing On Ice In The Moonlight  [END] [PROSES REVISI] Where stories live. Discover now