CHAPTER ONE

79 6 1
                                    

°°°

Landon , 10.00 PM

Di sebuah rumah yang besar bahkan mewah yang biasa di sebut sebagai masion terdapat ribuan pelayan yang membersihkan rumah serta melayani yang mempunyai rumah dan bodyguard yang menjaga rumah tersebut.

Di sebuah kamar yang berada di dalam masion tersebut terdapat seorang gadis tidak bisa di katakan mungil karena body nya yang seperti gitar spanyol.

Yang memiliki tinggi ideal , tubuh yang menonjol di tempat tertentu , jangan lupakan ia memiliki mata yang berwarna biru laut, keturunan dari sang Grandpa .

Kulit tubuhnya putih seputih susu , hidung nya bak perosotan anak TK , rambutnya asli berwarna bronde , seperti ciptaan Tuhan yang sempurna .

Seorang gadis yang masih bergeluang dengan selimut nya itu seperti tidak merasa terganggu dengan kicauan burung serta cahaya matahari yang sudah hampir ada di di atas kepala menampakan sinarnya di pagi hari menuju siang ini , dibalik gorden jendela.

" Drett drtt drettt " suara benda berbentuk persegi panjang biasa setiap orang memiliki yang bernama handphone . Berbunyi yang menandakan ada panggilan masuk.

" Siapa sih ganggu orang tidur aja" kesalnya karena mengganggu acara tidurnya.

Dia meraba raba tempat tidur mencari handphone yang berbunyi tadi dengan mata tertutup. Handphone yang memiliki tiga boba pada kameranya serta logo apel digigit yang berharga puluhan juta itu ia cari.

Setelah ketemu panggilan tersebut diangkat dengan mata yang masih tertutup.

" Hemm? SIAPA SIH GANGGU ORANG TIDUR AJA , MASIH PAGI TAU " dia mengawali panggilan masuk tersebut dengan teriakan karna di kesal tidur nya diganggu entah oleh siapa .

" Halo sweetie , belum bangun Hem? " . Balasan dari sebrang yang menelfon tadi dengan lembut dan tegas.

Setelah mengenali suara orang di dalam telepon itu ia buru-buru , membuka mata dan membaca nama dari yang menelpon nya yang bernama " Daddy ❤️ " .

" Hehehe iya Daddy " balas setelah tau siapa yang menelpon nya .

" Kebiasaan pasti disana sudah siang " ucap nya kesal karena sang anak yang selalu kesiangan

" Kamu kapan pulang ke sini disini Daddy Mommy dan kakak mu rindu padamu , kamu sudah 10 tahun disana tidak kangen, Mommy mu yang selalu menanyai mu? Hem.. " Lanjutnya cerocos tanpa henti , ia sudah capek memberitahu sang anak agar segera pulang.

" Iya Daddy " balas nya malas

" Jangan iya iya aja , sini pulang kamu melanjutkan sekolahmu disini saja bersama kakak kamu "ia kesal karena dari satu tahun lalu ia menyuruh tapi tidak pulang pulang.

" Disini kasian Grandma sama Grandpa sudah tua tidak ada yang menjaga " balas nya , mencari alasan .

" Apakah iya? " ia merasa itu hanya alasan sang anak.

" Disitu sudah ada ribuan pelayan dan bodyguard yang menjaga Grandma sama Grandpa kamu tidak usah khawatir " lanjutnya

" Iya iya nanti dikabari lagi " balas nya dengan malas.

" Ya sudah Daddy mau pulang sudah sore , Assalamualaikum" ucap menutup panggilan dengan salam .

"Baiklah , Waalaikumsalam " balasa nya membalas salam dari sang ayah

" HAHH , baiklah ayo mandi " dia berbiacara entah sama siapa .

Dia bangkit dari kasur dan melalui ritual pagi nya dengan mandi dan melakukan serangkaian skincare morning nya .

Setelah sudah ia turun ke lantai satu karena kamarnya berada di lantai tiga . ia malas menggunakan lift , lalu ia turun menggunakan tangga , niat nya biar olahraga agar sehat katanya .

Setelah sampai di lantai dasar ia pergi ke dapur , ia mencium bau makan yang lezat yang sedang dibuat oleh seorang wanita paruh baya .

Ia berjalan dengan mengendap ngendap karena ingin mengagetkan wanita paruh baya tersebut . Setelah sampai di belakang punggung wanita paruh baya tersebut ia memeluknya dari belakang serta berteriak.

" GOOD PAGI GRANDMA " teriaknya mengagetkan wanita paruh baya tersebut.

"AYAM JANTAN BERTELUR DARI BARAT " balas nya latah karena sang cucu mengagetkannya.

" HAHAHAHAA" ia merasa puas setelah mengagetkan sang Grandma .

Iya wanita paruh baya tersebut adalah Grandma nya.

" Kamu ini selalu saja mengkagetkan Grandma" balas nya , dan dilanjutkan menjewer telinga sang cucu yang nakal itu.

" Aduhh aduh sakit Grandma , iya gaa lagi , maaf Grandma " balasnya karena sakit di jewer.

" Pasti ini baru bangun yaa? " balas nya bertanya ada apa dengan cucu nya ini yang biasa nya selalu ia bangunkan .

" iya , itu tadi Daddy menelpon di suruh pulang ke Indonesia "

" Mau pulang kapan kamu "

" Tidak tau maybe besok gaa papa kan Grandma? "

" Tidak papa, kamu sudah berberitau Daddy mu dan Grandpa ? "

" Biarkan Grandma jangan bilang aku berangkat besok biar jadi surprise buat orang rumah , oh iya di mana Grandpa ? " tanya nya karena tidak melihat keberadaan sang kakek.

" Grandpa lagi ada di taman belakang"

" Aku ke Grandpa dulu yaa?"

" Iya nanti kalo makanan nya sudah matang dipanggil "

Setelah perpamitan dengan sang nenek ia pergi ke taman belakang menemui sang kakek , ia ingin melihat beliau sedang apa dan ingin meminta izin buat pergi ke Indonesia besok.

Sesampai nya ia di taman belakang ia melihat punggung tegap seorang pria paruh baya yang sedang duduk di kursi taman , di pangkuannya ada sebuah koran dan didepan nya terdapat kopi yang asap nya masih menyembul.

" Grandpa" panggilnya kepada pria paruh baya tersebut

" Sini" pria paruh baya melambaikan tangan menyuruh sang cucu untuk mendekat .

Setelah sang cucu duduk di samping nya ia bertanya .

" Why?" ia bertanya kenapa cucu nya memanggi ia .

" Grandpa lagi apa " balas nya bertanya .

" Lagi baca koran kenapa? "

" Aku besok mau ke Indonesia boleh? " Tanyanya takut tidak diperbolehkan oleh kakek nya .

" Boleh, sudah bilang ke Daddy ? , Grandma sudah tau ?" tanya nya kepada sang cucu .

" Grandpa gausah bilang ke Daddy biar jadi surprise , Grandma udah tau kok." jawabnya .

" Tapi Grandma ga bisa nganter kamu besok kesana karena ada metting penting , Grandpa sama Grandma nganter kamu sampe Bandara gapapa kan? " Tanyanya takut sang cucu sedih.

" Gapapa Grandpa" balasnya dengan senyuman yang menenangkan

" Udah yuk ngobrol nya sarapan dulu pasti ditungguin sama Grandma" ucapa sang Grandpa menghentikan obrolan antara ia dan cucunya .

Kakek dan cucu masuk ke dalam masion dengan berjalan beriringan dan obrolan random mengiringi setiap langkah mereka .

Setelah sampai di sana mereka melihat wanita yang mereka sanyangi sedang menata makanan yang berupa lauk untuk sarapan mereka di meja makan yang luas.

Memang urusan dapur semua Grandma yang memasak katanya " biar keluarga Grandma makan dari buatan Grandma bukan buatan orang lain " seperti itu katanya Grandma .

" Kalian sudah tiba , baru aja Grandma mau panggil kalian " ucapnya setelah melihat mereka tiba di meja makan , karena setelah menata semua makanan ini iya akan memanggil mereka untuk sarapan bersama .





to be continue.....

Semoga suka sama chapter ini .

Sampai jumpa di next chapter selanjutnya ......

Jangan lupa vote serta komen dan jangan lupa follow

Zvjezdana RodriguezWhere stories live. Discover now