6

4.3K 473 14
                                    

[Cynthia]

Aku kembali masuk menjadi kandidat Raja dan Ratu. Kali ini Aldo menjadi pasanganku. Dan paslon ke dua ada Greesella dan Mario. Menjelang voting dimulai, aku sudah bisa merasakan aura persaingan yang kuat. Tak seperti sebelum-sebelumnya yang sudah bisa terprediksi. Kali ini, aku sendiri sulit memprediksinya.

Sebenarnya aku iri terhadap Greesella yang mendapatkan Mario sebagai pasangannya. Bukan iri karena aku menyukai Mario, tapi karena Mario tidak setengil Aldo. Jujur aku tidak suka manusia yang banyak omong kosong seperti ini. Aku tidak merasa diuntungkan atas ucapan-ucapannya. Dia hanya menang tampang, sisanya hanya gumpalan daging yang tak tau apapun. Setidaknya Mario bisa lebih menjaga sikap.

"Pokoknya kalo gue jadi Raja, kita party!!"

Lagi-lagi dia berulah. Aku tau betul Aldo sudah menyiapkan tempat untuk party. Pacarnya si Ashelia itu juga ikut menyombongkan diri. Padahal dia tak berpartisipasi apapun selain mengajak anak gengnya untuk memberi vote pada Aldo.

Pagi ini akan ada debat, hampir sama seperti pemilihan calon ketua OSIS. Aku akan skip semua pertanyaan dan jawaban di sini. Aku tau, jawaban Aldo akan sangat memalukan. Jadi, lebih baik kalian tidak tau apa yang ditanyakan.

Aku bersiap di ruang ganti perempuan. Tempat itu mendadak berubah seperti wardrobe. Saat aku masuk Greesella sudah terlebih dahulu bersiap. Aku lihat dia sedang mencoba beberapa baju yang hendak ia pakai nanti. Aku mengamatinya karena aura multitalenta itu benar-benar terpancar. Tak akan ada hal sia-sia jika memilih gadis ini.

"Cyn, aku gue make up in sini," ucap Kak Feni, alumni pencetus kegiatan ini. Dia selalu aktif menjadi salah satu bagian dari kegiatan ini. Terlebih di bagian wardrobe.

"Aku belum pilih baju kak," jawabku.

"Gue udah siapin buat lo kok, koleksi baru gue," ucapnya sembari menunjukkan satu set baju berwarna pink.

"Pink banget ya,"

"Gue tau lo suka pink," jawabnya dan aku tersenyum.

"Kak, serius ini harus pink?" Tanya Greesel yang ternyata juga mendapat baju berwarna pink.

"Ya serius lah, pilih tuh mau pink yang mana," jawab Kak Feni masih dari tempat yang sama.

"Yang kanan bagus Sel, pake itu aja," aku menyarankan mana yang lebih cocok. Dia mengangkatnya dan aku mengangguk.

"Tuh, cocok. Lo itu ga suka aja, bukan berarti ga cocok,"

"Iya kak," jawab Greesel pasrah aku hanya tertawa mendengar jawaban pasrahnya.

"Denger-denger kemarin lo beli gitar pink punya dia,"

"Iya waktu lelang kemarin,"

"Gila juga gitar doang karena warnanya pink lo beli sampe 20 juta. Itu bisa dapet gitar baru anjir,"

Aku tertawa mendengar ucapan Kak Feni yang memang salah satu manusia dengan tingkat realistis yang tinggi. Dia kembali melanjutkan kegiatannya memperbaiki penampilanku. Greesel berganti pakaian dengan baju yang tadi ku pilih. Dia menatapku dan aku mengacungkan jempol.

"Lanjut make up, tipis aja masih bocah soalnya," ucap Kak Feni tanpa menoleh ke arah Greesella.

"Aku juga ah," pintaku.

"Heh, lo udah 17 lebih bedalah. Vibes tuh harus di sesuaikan. Bukan gue beda-bedain kalian,"

Pada akhirnya aku mengiyakan saja apa yang dia ucapkan.

****

Sesuai dugaanku di awal, jawaban Aldo selalu di luar nalar. Tampak tidak beretika dan membuatku ingin kalah kali ini. Semua murid dari kelas 10 hingga 12 berkumpul menjadi satu di lapangan. Mereka membuat yel-yel untuk pendukung masing-masing paslon.

Scandalous (Greesel x Cynthia)Where stories live. Discover now