10

111 2 0
                                    

Wajah ibu Daniel bingung karena ia tidak mengenal nya namun ia menyilakan nya masuk tanpa ragu karena ia bersikap ramah dan santun, ia membawakan bunga untuk Daniel namun ibu Daniel membawanya ke kamar Daniel lalu meninggalkan mereka berdua.

"Aku minta maaf"

"Tak perlu minta maaf, aku bisa mengurus semuanya sendiri. Kau istirahat saja sampai pulih, bunga ini untuk mu karena aku tidak tahu harus membawakan mu apa"

Daniel tersenyum dan menerima buket bunga itu, ini pertama kalianya seseorang memberinya bunga.

"Seharusnya tidak perlu membawakan apapun tapi terima kasih, aku suka mawar"

"Syuiurlah, bagaimana keadaan mu"

"Seluruh tubuh ku sakit dan pusing, aku sudah bersiap namun rasanya semuanya bergoyang dan ayah ku memintaku istirahat saja"

"Seluruh tubuh ku sakit dan pusing, aku sudah bersiap namun rasanya semuanya bergoyang dan ayah ku memintaku istirahat saja"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau memikirkan banyak hal Daniel, aku rasa itu alasan kau sakit ditambah hubungan mu yang sedang bermasalah"

"Mungkin saja, aku harap bisa memutar waktu memperbaiki banyak hal"

"Bisa jika kau hubungi teman teman lamamu dan menghabiskan waktu dengan mereka, itu biasanya membantu dan mungkin mereka bisa memberikan saran padamu agar bisa memperbaiki semuanya"

"Mereka tinggal di luar kota dan mereka sangat sibuk, karena selain bekerja mereka juga mengurus anak"

"Tidak harus sekarang, apa Ton menemui mu lagi atau menghubungi mu?"

Daniel menggeleng lemah dan itu membuatnya sedih.

"Lupakan bagian sedihnya, kau layak bahagia Daniel. Ia tidak menghargai kesetiaan mu"

"Kau benar Sean"

Daniel tersenyum lembut pada Sean.

"Aku suka melihat mu tersenyum di banding saat kau sedih"

Wajah Daniel bersemu merah tiba tiba dan Sean hendak mencium bibir Daniel namun Ton tiba tiba muncul dan mendorong Sean hingga menjauh dari Daniel, keduanya bersiap hendak bertarung bahkan mereka menggeram aura keduanya membuat Daniel sesak hingga ia bangkit dan berdiri diantara keduanya.

"Berhenti, jika mau berkelahir di luar sana"

Bentak Daniel dan ia roboh karena nafasnya tersengal dan terbatas, Ton menangkap tubuh Daniel dan Sean menjadi khawatir melihat keadaan Daniel yang memucat hingga amarah mereka meredam perlahan.

Bentak Daniel dan ia roboh karena nafasnya tersengal dan terbatas, Ton menangkap tubuh Daniel dan Sean menjadi khawatir melihat keadaan Daniel yang memucat hingga amarah mereka meredam perlahan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Daniel terkejut dan tidak bisa berkata kata melihat Ton menunjukkan cincin saat ia siuman, Sean yang melihat itu memilih pergi karena bagaimana marah nya Daniel ia pasti masih mencintai Ton.

"Daniel sudah lama aku menyimpan ini dan aku janji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama, aku tidak sanggup membayangkan hidup tanpa mu. Maukah kau menikah dengan ku?"

"Ya ya aku mau, sekuat apapun aku membenci mu dan menyangkal perasaan ku semakin aku tersiksa dan mencintai mu. Jangan membuat ku seperti orang gila lagi karena mencintai mu Ton"

"Tidak akan lagi, seumur hidup ku Daniel"

Ton mengambil tangan Daniel dan memasang cincin di jari manis Daniel lalu mencium bibir Daniel, Daniel sangat senang penantian nya akhirnya berakhir dan kesetiaan nya tidaklah sia sia. Ton hanya butuh waktu.

"Cepatlah pulih Daniel, agar aku bisa menikah dan memilikimu seutuhnya. Aku tidak mau hidup tanpa mu"

"Aku juga Ton, aku sangat mencintai mu"

Keduanya berciuman dan keduanya menumpahkan perasaan bahagia mereka.

End

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 21 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Mating (Omegaverse) EndWhere stories live. Discover now