BAB 11 (SAUDARA KEMBAR)

3.6K 426 53
                                    



Setelah mengenal Floryn lebih jauh, aku mengetahui jika ia adalah ruh suci penghuni hutan es lebih tepatnya penghuni tanah asli dari sebelum taman milik Duchess Floyd di bangun. Itu artinya umur Floryn lebih lama dari sejarah Dukedom itu sendiri. Sangat ramah dan cantik Floryn ternyata memang mengagumi Cyril sejak pertama Cyril datang ke kediaman ini. Mendengar cerita dari Floryn Cyril semasa kecil sangat manis dan sering tertawa. Namun entah apa yang terjadi Cyril berubah perilaku. Hal ini sangat disayangkan oleh Floryn. Meskipun begitu ia tetap membantu Cyril pada akhirnya. Syukurlah Floryn menyukai diriku sekarang. Ia bilang bahwa aku telah kembali seperti Cyril yang ia cintai dulu.

Melegakan memang, tapi aku harus berpura pura menjadi Cyril kedepannya. Saat sedang asik mengobrol bersama Floryn. Sebuah cahaya kecil datang menghampiriku. Aku harus melihat lebih seksama cahaya tersebut. Dan mendapati sesesok mahluk kecil bersayap. Tubuhnya begitu kecil kisaran 2 sampai 3 cm saja. Dan cahaya yang bersinar berasal dari sayapnya yang mengepak diudara.

Mahkluk itu mendekat tepat didepan wajahku.

"Apa yang dilakukan mahkluk dari dunia lain ditempat seperti ini?" Tanya nya tiba tiba.

Aku terkejut saat mahkluk seperti peri kecil itu memanggilku dengan sebutan mahkluk dari dunia lain.

"Apa maksudmu Freya ?" Tanya Floryn yang menyela pembicaraan.

Peri tersebut menggelengkan kepalanya, lalu terbang berputar putar di atas kepalaku. "orang yang harusnya telah mati masih berada diatas dunia ini, berhati hatilah. Kau mengubah cerita yang telah ada. Akan ada hukum sebab akibat yang datang. Bisa menjadi lebih baik ataupun sebaliknya menjadi sangat buruk dan mengerikan". Putarannya berhenti tepat didepan wajahku. Dan sorot mata kami beradu pandang. Peri tersebut menunjukan smirk nya lalu berlalu pergi dan menghilang entah kemana.

Aku hanya terdiam, sedangkan Floryn hanya menatap ku dengan ekspresi heran. Aku tersadar saat Floryn begitu dekat menatap wajahku.

"Ada apa?" Tanyaku

"Aku tidak mengerti tentang ucapan Freya barusan".

"Lalu?".

"Freya tidak akan mengatakan sesuatu omong kosong begitu saja". Matanya semakin menajam.

"Dengan kata lain kau curiga jika aku adalah orang lain?".

Floryn hanya diam sambil terus menatap mataku. Menakutkan jika ada orang yang menatapmu terus menerus. Aku pun mengalihkan pandanganku.

"Aku sangat sedih, Floryn tidak mencintaiku lagi karena aku adalah orang lain sekarang".

Kata kataku membuat Floryn tersadar. Dari raut wajahnya ia sedih karena merasa dirinya lah yang membuatku menjadi orang yang berbeda. Padahal dia sendiri yang begitu bahagia saat Cyril membuat kontrak ruh baru dengannya. Floryn memainkan jari jarinya seperti orang yang kebingungan.

"Bukan seperti itu"

"Apanya yang bukan seperti itu, jika aku adalah orang lain sekarang. Floryn pasti tidak akan mengatakan cinta padaku, atau bahkan mengobrol denganku, padahal aku begitu senang saat Floryn bersama ku". Kataku sambil memasang wajah sedih.

Aku terus bergumam dalam diam." Maafkan aku Floryn aku harus berbohong padamu. Jika tidak seperti ini aku tidak yakin akan bisa bertahan hidup kedepannya. Aku membutuhkanmu di sisiku. Kekuatan milikmu akan sangat berguna untukku". Senyumku seperti senyum yang dipaksakan melanjutkan akting agar Floryn berpihak padaku.

Tiba tiba saja Floryn datang memelukku dengan erat dari arah belakang. Ia memohon untuk memaafkan dirinya karena meragukan ku. Bahkan ia berkata jika apapun yang terjadi Floryn tetap akan mencintaiku dan berada di sisiku meski kematian menghampiri dirinya nanti.

Dancing On Ice In The Moonlight  [END] [PROSES REVISI] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora