Part:3

21.3K 2.4K 266
                                    

Vote and comment juseyo...
....

Kenzo sekarang berada di kosannya, dia bersih-bersih terlebih dahulu dan meminum obatnya. Kemudian menuruti perkataan teman-temannya itu untuk beristirahat, dari pada nanti dia malah mendapat masalah.

Tapi sudah setengah jam Kenzo mencoba tidur, dia tidak juga terlelap dan akhirnya memilih membaca buku hingga beberapa jam, sampai dia mendengar suara ketukan di pintu kamarnya.

"Mampus" ujar Kenzo dan menutup matanya untuk berpura-pura tidur karena mengira kalau yang datang Dellon dan Farrel.

Kenzo membuka matanya sedikit untuk mengintip, karena heran Dellon dan Farrel tidak juga masuk padahal mereka punya kunci cadangan pintu kamarnya Kenzo.

"Goblok, pantesan mereka nggak bisa buka, kuncinya di dalam gue gantungin gitu" ujar Kenzo dan dengan ekspresi seperti baru bangun tidur, Kenzo membuka pintu kamarnya dan mengucek matanya.

"Eghh kalian ganggu saja sih, gue se...." ucapan Kenzo terpotong karena yang dia lihat bukan kedua temannya, tapi malah keluarga Alexander yang menatapnya dengan berbagai macam ekspresi.

"Emil, apa kabar?" Tanya Dimas tersenyum

"Maaf, di sini tidak ada yang namanya Emil, mungkin kalian salah orang" ucap Kenzo berusaha menutupi wajah kesalnya, ingin mengumpati mereka semua.

"Kamu tidak usah bersandiwara, sekarang ikut kami"

"Saya sekarang sibuk, tidak ada waktu mengurus kamu" ucap Doni menatap Kenzo tajam. Sudah 4 kali dia bolak balik ke kosan kecil itu, tapi baru hari ini dia bisa menemukan pemuda yang malah membuat drama seperti ini.

"Emangnya ayah pernah ngurus gue" batin Kenzo menatap Doni malas

"Opa kamu mau ketemu kamu Emil, ikut papa pulang yuk" ujar Dimas lembut

"Saya sudah bilang saya bukan Emil, maaf saya sekarang sedikit mengantuk"

"Kalian boleh pergi" ucap Kenzo masih berusaha sopan dan hendak menutup pintunya kembali, hingga Doni menahan tangannya dan menyuntikkan sesuatu.

"Lama" ucap Doni menahan tubuh Kenzo yang tidak sadarkan diri.

"Kamu terlalu memaksanya Doni, melihat tadi dia sampai berpura-pura seperti itu, dia sudah semakin kecewa"

"Dia akan semakin marah kalau dibawa paksa seperti itu" ucap Dimas menghela nafasnya lelah

"Nggak peduli bang, papa cuma suruh buat membawa dia, mau dia marah atau apapun itu, Doni tidak peduli"

"Nih bawa dia" ucap Doni memberikan Kenzo pada Dimas dan masuk ke dalam mobilnya.

"Maaf ya Emil, kamu sudah semakin besar dan gagah seperti ini"

"Papa jadi tidak kuat menggendong kamu lagi" ucap Dimas mengelus rambut Kenzo dan meminta bantuan kepada bodyguard untuk membawa Kenzo masuk ke mobil.

Setelah masuk ke dalan mobil, Dimas mendudukkan Kenzo dengan hati-hati supaya dia merasa nyaman, kemudian memperhatikan Kenzo intens.

"Dia semakin kurus saja" ucap Dimas melihat Kenzo.

"Kamu pasti makan dengan tidak baik ya beberapa tahun ini, maafin papa"

"Kami melakukan itu demi kebaikan kamu sendiri" ucap Dimas mengelus rambut Kenzo.

Sedangkan Doni hanya diam, tidak peduli. Dia mengalihkan perhatiannya ke jalanan, enggan melihat abangnya yang malah perhatian pada pemuda yang dia anggap sebagai pembunuh istrinya itu.

"Doni yakin dia bukannya jadi semakin baik tapi malah jadi semakin berandalan" ucap Doni

"Ngapain juga sih dibawa lagi ke mansion, dia akan semakin membuat papa pusing" lanjut Doni malas

Kenzo Emiliano(End)Where stories live. Discover now