02

798 65 0
                                    

"eomma! Tas echan mana yaa??" teriak anak semata wayang keluarga seo pada pagi hari ini

'bruk

Ten tiba tiba masuk dan menaruh tas haechan di kasur nya, "dasar, padahal kamu sendiri yang taruh di kamar eomma"

"oh iya kenapa aku bisa lupa ya"

Ten geleng geleng melihat haechan yang seperti anak kecil yang kebingungan, sekarang ia sudah beranjak dewasa dan sebentar lagi ia akan menata hidupnya sendiri, "cepat turun dan kita sarapan bersama ya, oh iya nanti renjun dan jaemin akan kesini menjemput mu" dibalas anggukan oleh haechan



.
.


Suara sendok dan piring yang beradu memenuhi ruang makan kaluarga seo. Haechan makan dengan lahap, katanya biar tidak pingsan nanti saat MPLS, tapi yang ada malah dia lemas karena kekenyangan

"nah salah siapa makan banyak banyak dasar gendut!"

"dad! aku tidak gendut ih"

Ten tertawa melihat interaksi anak dan suaminya, hahaha johnny memang tidak berubah ia tetap jahil




.
.


"baiklah anak anak good luck untuk kalian ya, jangan nakal okey" ucap winwin dengan lembut dan mencium kening ketiga nya

Setelah mobil winwin melaju meninggalkan halaman, mereka bertiga segera beranjak
Sudah terlihat beberapa siswa baru yang sama seperti mereka yang berkumpul di lapangan, mereka semua berbaris rapi setelah mendengar intruksi dari seorang pemuda tinggi berparas tampan

"selamat datang adik adik siswa baru sekolah Hanyaang! Perkenalkan saya Mark Jung sebagai ketua osis di sekolah ini, saya harap setelah ini kalian dapat mengikuti MPLS dengan baik ya!"

Para siswa terlebih lagi perempuan dan submisive memuji muji Mark si ketua osis, bagaimana tidak? dia tinggi tampan tegas, omaygat.

Disitu juga haechan terus memperhatikan Mark yang melanjutkan beberapa kalimat di depan, baru kali ini ia melihat laki laki setampan Mark! Mulai saat itu juga haechan berkata pada diri nya sendiri untuk terus memperhatikan Mark.


.
.

"aku lelah jaem!" bisik haechan pada jaemin yang tengah asik melihat lihat buku di perpustakaan, ya sekarang mereka tengah diperkenalkan perpustakaan pada MPLS mereka, "baru setengah jam kau sudah lelah?" jaemin berdecih dengan haechan yang melengos

Karena ia suntuk, maka ia berkeliling perpustakaan siapa tau menemukan bacaan atau hal hal yang menarik yang bisa membuat suntuk nya hilang, daaannn .  . mencari Mark siapa tau ketemu kan?  hihihi

Beberapa menit ia berkeliling tidak ada juga tanda tanda Mark ah . . yasudah lah memang belum saat nya
Kemudian ia melihat ke atas rak buku yang ada di depannya melihat ada banyak novel haechan berusaha mengambil novel itu yang berada pada ketinggian lebih dari 180 meter

"jinjja! su - su sahh se - kkha - lihhh" rintih nya kehabisan nafas saat meraih novel itu

Set'  novel itu diambil, namun bukan haechan yang mengambil lantas haechan berhenti berjinjit dan terengah engah. Ia hampir marah karena sudah susah susah berjinjit jinjit novel nya diambil orang lain?!

Dengan perasaan kesal Ia berbalik dan . . .

Seorang pria tersenyum padanya, "hei, kalau tidak sampai kau bisa minta bantuan orang lain dear" menyerahkan novel itu pada haechan, sementara disini haechan masih loading dengan makhluk apa yang ada di depannya ini

Ternyata oh ternyata makhluk ini lah yang sejak tadi menyita waktu haechan beberapa menit untuk mencarinya

"kak Mark?" haechan terdiam sambil menerima novel yang diberikan Mark

"hahaha tidak usah gugup begitu, santai saja"

Haechan masih terdiam di tempat nya, merasa atmosfer disekitar nya mendadak canggung, Mark berusaha mengisi pembicaraan mereka, "kau suka baca novel ya?"

"iya kak" jawab haechan singkat dengan tersenyum

"siapa nama mu?"

"seo haechan kak, panggil saja haechan"

Mark mengangguk, sebelum pergi Mark tersenyum pada haechan dan mengusak pelan surai halus haechan

'Tunggu! Apa! Apa yang barusan Kak Mark lakukan?!' teriak haechan dalam batinnya

''AAAA!!"

Seluruh penjuru perpustakaan dikagetkan oleh teriakan seseorang, mendengar itu jaemin dan renjun langsung menuju sumber suara saat tau jika itu adalah suara haechan

Reflek, haechan sadar apa yang di lakukannya, ia segera berhenti dan pura pura tidak tau apa apa

"hah .. Hah chan! kau kesurupan atau bagaimana?!"

"bodoh seo haechan, kau mengagetkan seisi perpustakaan!!"

Omel kedua sahabatnya, haechan hanya meringis bak kuda tanpa dosa

"Kak mark tadi mengusak rambut ku aaaa!!" kali ini teriakan nya tertahan sambil menggigit novel yang dia bawa, renjun langsung mengambil novel itu, sayang masih baru sudah digigit oleh oknum yang tidak bertanggung jawab

"haisshh memalukan! sudah ayo pergi"



.
.


( kelas)

Jaemin mendapat tempat duduk dengan Renjun, sedangkan disini haechan merengut karna tidak sebangku dengan sahabatnya, "YESS! kita sebangku jun" mereka ber tos ria mengabaikan haechan yang duduk sendiri di bangku belakang mereka

Sekian waktu, datang lah seorang laki laki cantik dengan kulit putih dan mata sipit hampir sama dengan renjun namun kulit nya jauh lebih putih.

Ia duduk di bangku yang sama dengan haechan, ia tersenyum pada haechan dan memperkenalkan dirinya

"halo, aku Zhong Chenle!" ucap nya ramah dan lembut, lama kelamaan kekesalan haechan mulai luntur karena chenle bak malaikat yang duduk disampingnya

"hai! Aku seo haechan! Chenle-ya kau cantik sekali!"

Chenle yang dipuji tersipu, "haechan juga! cantik dan manis lagi!" aduhh bisa saja chenle membuat putra semata wayang keluarga Seo ini tersipu!

Senang bukan main haechan mendapat teman pertamanya di Hanyaang, walaupun sudah ada jaemin dan renjun tapi sebenarnya haechan bosan dengan mereka!

"hai, kenal kan aku Nakamoto Renjun!"

"aku moon jaemin"

Tentu saja perkenalan singkat kedua sahabat haechan juga disambut senyuman ramah dari Chenle, tidak butuh waktu lama mereka sudah merasa saling dekat
Mereka mengobrol tentang hal random, mulai dari hobi, keluarga, bahkan saling berbagi kisah saat masih Sekolah Menengah Pertama

"chenle pernah punya pacar?!"

"wahhh, pacar chenle seperti apa ya, bisa bisa nya memutuskan hubungan dengan chenle yang cantik"

chenle tertawa melihat reaksi haechan dan jaemin saat ia menceritakan bahwa ia pernah punya pacar di sekolah menengah pertama, wajar saja diantara mereka kan belum ada yang pernah melakukan hubungan asmara!

Cerita mereka berakhir saat sang guru muda memasuki kelas mereka
Setelah memperkenalkan diri ternyata sang guru muda tersebut adalah wali kelas mereka, Miss Irene.

TBC
jangan Lupa Vote:)

Love In Hanyaang ; MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang