32 : Letter From Mr. Moon

134 15 0
                                    




Hampir seminggu berlalu sejak konferensi pers dan tour hari pertama mereka berlangsung. Semuanya lancar dan berjalan dengan baik.

Para member pun merasa senang dan puas menerima sambutan yang positif dari para fans yang selalu mendukung mereka.

Tiba saatnya mereka harus meninggalkan tanah air untuk meneruskan tour selanjutnya.

Pesawat mereka pun berangkat.

"Inilah akhirnya..."
"Aku meninggalkanmu sendirian disana Seokjinnie....."

Namjoon menurunkan topi yang menutupi kepalanya dan memejamkan mata.

Seorang staff berlari kecil menghampiri Namjoon saat mereka tiba di hotel setelah menempuh 12 jam penerbangan.

"Namjoon-ssi"

"Maaf saya baru bisa menyampaikan ini sekarang"

"Seorang dokter menitipkan surat ini sebelum kita berangkat di bandara"

"Lee Jung Hwan katanya..."

Namjoon membulatkan matanya sambil menerima amplop berwarna putih itu di tangannya.

"Lee Jung Hwan?"

"Sandeul?!"

Jantungnya berdegup kencang.

Ia berbalik dan memasukkan surat itu ke dalam tas kecil setelah mengucap terimakasih pada staffnya.



Seharian itu para member beserta tim mereka berkumpul ruang rapat hotel dan sibuk membahas acara tour mereka yang akan berlangsung kurang dari dua hari lagi.

Berulang kali Namjoon membuka tasnya dan melirik ke arah amplop putih polos itu.

Ia tidak mungkin membacanya sekarang.
Takut jika apa yang tertulis disana menghancurkan konsentrasinya.

Pekerjaan ini adalah hal terpenting baginya sekarang. Ia sudah bertekad untuk menuruti permintaan terakhir Seokjin untuk melepaskannya dan mulai berfokus pada karir.

Bukan karena ia tidak mencintainya. Melainkan karena ia sangat menghargai keputusannya.

Dan seperti yang Yoongi dan Seokjin sendiri bilang, apapun yang akan terjadi padanya......tidak akan merubah kenyataan bahwa mereka tetap akan berpisah.





Semua member tengah menyantap makan malamnya di kamar hotel Namjoon.

Suasana selalu ramai jika mereka semua berkumpul.

Taehyung, Jimin, Jungkook dan Hoseok duduk di atas karpet mengelilingi meja.

Sementara Yoongi duduk menyandar pada sofa di belakangnya.



"Hyung....kau tidak ma...."

Ucapan Jimin terpotong ketika ia menoleh dan mendapati Namjoon tengah memeluk kedua lutut di depan dadanya. Ia bersandar lemah pada tumpukan bantal di ujung tempat tidurnya. Tatapannya kosong.

Selembar kertas putih berisi beberapa gambaran tangan sederhana berbentuk hati juga kepala kelinci lucu dan tulisan yang agak berantakan melayang turun dari jemarinya.


Namjoonie....ini aku Seokjin....

Sebelumnya aku ingin minta maaf ...
Pertemuan terakhir kita tidak berakhir dengan baik...

Maafkan aku....

Aku menonton konferensi persmu beberapa hari lalu dan ternyata aku tidak sempat mendengarkan lagu baru kalian ya...

Indah sekali....Love Yourself...

Ternyata aku begitu ya di matamu hehe....aku jadi malu...

Namjoonie....

Akhirnya aku memutuskan untuk operasi. Walaupun mungkin sudah terlambat.

Oleh karena itu aku menulis surat ini dan meminta Sandeul untuk mengantarkannya padamu. Kuharap ia tidak bercerita macam-macam hehe...

Ia akan dipindah tugaskan ke luar kota setelah ini. Jadi aku sendirian lagi....

Namjoonie....

Saat kau membaca surat ini mungkin aku sudah pergi....

Kumohon jangan sedih ya....ini semua salahku...aku terlalu takut menghadapi dunia ini sendirian.

Aku terlalu termakan oleh pikiran-pikiran burukku sendiri.

Hingga akhirnya aku mengerti bagaimana aku sangat berarti bagimu, dan kau sangat berarti bagiku.

Jadi....kumohon berbahagialah bersama Bangtan....

Tapi.....

Jika operasi ini berhasil (dan ini yang sangat aku harapkan)

Kumohon cari aku....temukan aku walaupun aku tidak lagi mengenalmu.

Kumohon....buat aku jatuh cinta lagi....karena saat itu aku tidak akan punya apa-apa lagi untuk disembunyikan.

Kumohon isilah ingatan baruku denganmu.
Dengan Bangtan yang masih mau berteman lagi denganku...

Kuharap kita bisa mengulang semuanya dengan lebih baik...

Janji ya....setelah musim dingin...pasti musim semi akan datang....dan kita akan bertemu lagi....

Namjoonie.......sudah saatnya....

Mungkin terlambat untuk mendoakan aku...tapi aku sendiri akan berjuang...

Kalian juga terus berjuang ya....aku bangga dengan kalian.


Namjoonie...semangat ya!

Namjoonie fighting! Bangtanie fighting!




Namjoon menenggelamkan wajahnya di atas bantal, meredam tangisannya yang meledak-ledak.

Jimin memeluk bahunya erat, diikuti dengan para member lainnya.

Dan mereka menangis bersama.

Hello, Not GoodbyeWhere stories live. Discover now