23 : Confrontation

113 17 0
                                    




Pintu studio itu terbuka perlahan.

"H-hello..."
Seokjin menyapa setelah mengintip.

"Seokjin-ah....masuklah"

"Namjoon masih rapat dengan Bang PD-nim"

"Mungkin sebentar lagi selesai"

"Duduklah..."


"Y-yoongi kah?"

Yang disebut namanya terbengong sebentar sebelum mengangguk.

"Ahh....aku selalu terbalik antara kau dan Jimin hehe..."

"Eoh?....Memang kami mirip?"

Ia terkekeh kemudian kembali menatap layar monitor di sampingnya. Sesaat ia melirik.

"Pantas Namjoon sangat mencintainya..."

Seokjin sedang duduk tegak di sofa sambil menautkan jari-jarinya.

"Manis..." Yoongi tersenyum singkat dan kembali bekerja.



"Mmmm....aku bawa sandwich untuk dimakan bersama..."

Ia membuka kantong kertas di depannya dan mulai mengeluarkan isinya.

"Kau buat sendiri?"

Seokjin mengangguk.

"Boleh aku makan duluan?"

Lagi-lagi Seokjin mengangguk. Kali ini dengan senyum yang lebih lebar.

"Woahhh....bacon sandwich....kesukaanku"

Yoongi melahap potongan roti itu besar-besar. Seokjin membulatkan matanya terkejut.

"Mmmmmm....." Ia mengernyitkan dahinya sambil terus mengunyah.

Sandwich itu habis hanya dengan dua kali gigitan.

"Aku senang jika orang lain menyukai masakanku" Seokjin kembali melebarkan senyumnya.

"Benar kata Namjoon....masakanmu enak sekali"

"Caramelized onion bukan? Makanya rasanya agak manis"

Seokjin mengangguk bersemangat.
"Kau suka memasak juga?"

"Yyaaahhh....begini-begini aku pernah jadi asisten koki di tempatku dulu bekerja" Yoongi menyunggingkan senyumnya.

"Tambahkan smoky chipotle mayo Seokjin-ah..."

"Itu akan menambah rasa manis, asin dan sedikit pedas pada sandwichmu"

"Aahhh...." Seokjin mengangguk-angguk.


"Mmmmm....jika kuambil satu lagi, para member akan mengetahuinya tidak ya?"

Yoongi terus memandangi kotak bekal berisi beberapa potong sandwich itu.

"Aku tidak akan bilang-bilang" Seokjin terbahak.

"Yang ini isinya turkey dan cranberry sauce..."

Yoongi menampakkan gummy smilenya dan mengambil roti isi yang diincarnya sejak tadi.

Ia kembali ke depan komputernya setelah menghabiskan dua potong sandwich kesukaannya.

Studio itu kembali hening, hanya terdengar suara ketikan keyboard dan jam dinding yang berdetak.

Sesekali ia menoleh ke arah Seokjin yang mulai tidak nyaman di sofanya.

Ia memijit tengkuk dan pelipisnya pelan kemudian menyandarkan kepalanya.


"Seokjin-ah....."

Seokjin sedikit tersentak dan kembali menegakkan posisi duduknya.

"Kepalamu sakit lagi?"

"Ah...hanya kurang tidur saja..." Ia tersenyum.


"Seberapa parah?"

Yoongi bangkit dari tempat duduknya menghampiri Seokjin yang terdiam dan berdiri menatapnya dingin.

"Obatmu terjatuh waktu malam kalian disini"

"Dan aku melihatnya..."

"Ayahku memakai obat yang sama untuk menghilangkan rasa sakit dari kanker yang dideritanya"

"Jadi tolong....."

"Jangan bohongi aku"

Seokjin menelan ludahnya dengan susah payah.

"Y-Yoongi....jangan katakan apa-apa pada yang lain"

"Terutama Namjoon..."


"Sama seperti ibumu?"
"Seberapa parah?"


"Stadium 2 akhir..."

Yoongi menarik napas panjang.

"Kenapa tidak segera dioperasi?"


"Karena letaknya....."

"Jika tumor ini diangkat...aku akan kehilangan ingatanku"

"Kemungkinan besar permanen"

"Dan aku tidak mau"

"Kenangan-kenanganku....teman-temanku..." Suaranya mulai pecah.


"Jadi kau lebih memilih mati?"



DEG



"Maaf....kau tahu apa yang dirasakan ayahmu ketika ibumu pergi?

"Maaf Seokjin....aku penasaran jadi aku bertanya pada Namjoon"

"Pikirkan pria itu Seokjin....ia sangat mencintaimu"

"Bisa kau bayangkan apa yang akan terjadi jika Namjoon kehilanganmu"

"Kalian sudah kuanggap saudaraku sendiri"
"Dan aku menyayangi kalian semua...."

"Aku pun tidak akan rela jika membiarkanmu menyerah begitu saja dengan penyakitmu"

"Pikirkan baik-baik Seokjin...."

Kalimat-kalimat yang diucapkan Yoongi tanpa emosi itu membuat Seokjin terdiam.

Yoongi yang selama ini ia kira dingin ternyata jauh berbeda dari bayangannya.

Ia hanya menunduk memegangi kepalanya.

Yoongi menghela napas panjang.

"Minum obatnya dulu ya..."

"Wajahmu pucat sekali"

Seokjin mengangguk. Air matanya mengalir.

Ia mengambil obat dan meminumnya lalu berbaring di sofa.

Yoongi duduk di lantai sebelahnya dan tersenyum.


"Istirahatlah....aku tidak mau Namjoon melihatmu begini..."

Hello, Not GoodbyeWhere stories live. Discover now