"Ye gak percaya, udahlah mama siap-siap dulu."

"Ayah mana Raf?" tanya Lusi.

"Didepan mah lagi telfonan,"

Lusi mencibir, "Kerjaan terosss."

0o0

Kaki jenjang yang mulus itu menapaki pasir putih yang halus, angin langsung berhembus menerpa wajah gadis cantik membuat rambut panjangnya beterbangan. Didepannya terdapat beberapa meja dan lampu yang bergantungan dengan pemandangan laut lepas yang sangat indah sore ini.

"Suka banget bawa aku ke pantai,"

Galang tersenyum tipis, "Aku tau kamu bakal suka banget."

Tangan kecil Echa melingkar dilengan Galang, dibawa nya gadis itu mendekati meja bundar dengan hiasan yang menambah kesan romantis.

"Ganteng banget kamu pakai jas, mentang-mentang mau jadi ceo." goda Echa.

Galang mengusap telinganya yang memerah karena pujian gadis itu, "Lagi pengen aja sengaja biar serasi sama kamu."

Echa terkekeh, "Kamu mode kaosan juga udah serasi sama aku."

"Yang ini beda," Galang dengan gemas menggesekkan hidungnya pada hidung mancung milik Echa.

Echa duduk setelah Galang menarik kursi untuknya, sesekali mengedarkan pandangan karena bukan hanya mereka yang ada disini melainkan beberapa pasangan juga.

"Aku udah pesen makanan, ayo makan dulu"

"Permisi,"

Echa tersenyum pada seorang perempuan dengan baju seperti waiters yang menghampiri.

"Mohon dipake ya kak, silahkan dinikmati." Echa ingin bertanya tapi waiters tadi sudah pergi.

"Kenapa aku suru pake ini?" tanya Echa menunjuk bando bunga berwarna putih dan gelang yang sama persis motifnya.

Galang mengangkat bahu, "Hadiah kali."

"Tapi yang lain ngga tuh," jawab Echa heran.

"Karena kamu yang paling cantik disini," Galang langsung memakai gelangnya pada Echa dan memasangkan bandu pada gadis itu.

Mereka makan dengan tenang sesekali menyuapi lalu tertawa layaknya pasangan bahagia.

"Aduh,"

Echa menoleh kesumber suara sedangkan Galang memasang muka panik.

"Kok mirip Rafa ya?"

"Bukan bukan itu abisin dikit lagi," jawab Galang cepat.

Echa sesekali melirik anak laki-laki tersebut yang baru saja terselandung. Galang memegangi dadanya seraya batuk-batuk berkali kali.

"Eh kamu kenapa," Echa segera menyerahkan segelas air untuk cowok itu.

"Ngga gapapa, abisin yuk abis itu kesana." Galang menunjuk lautan lepas.

Echa mengangguk cepat dengan semangat. Setelah itu Galang menarik tangan Echa dengan lembut mendekati bibir pantai dengan awan yang mulai gelap serta sinar senja yang sedikit.

ONLY MINE (TERBIT)Where stories live. Discover now