29. Konser

9.2K 558 7
                                    

Aku, Aliya, dan Sabrina kompak menggunakan topi, masker, dan kacamata ketika duduk berada di bangku VIP yang dekat sekali dengan panggung konser. Beberapa crew yang mengatur acara terlihat sibuk dengan tugas-tugas mereka.

Saat kutolehkan pandangan ke belakang luar biasa sekali jajaran manusia yang sudah memenuhi hampir setengah dari studio konser ini. Bising suara orang-orang yang memekakkan telinga membuatku sedikit ngeri, apalagi melihat antusias mereka yang sungguh luar biasa.

Satu minggu yang lalu, di siang bolong yang sedang panas-panasnya, Valeron datang ke Moa Bakery sambil menyerahkan 4 tiket konser VIP, katanya untukku dan entah siapa saja temanku yang mau diajak menonton konsernya. Aku sempat menolak, ingin menonton di bangku biasa saja agar lebih terasa suasana konsernya, tapi Valeron tentu memberengut kesal, katanya aku tak menghargai pemberiannya. Jelas aku hanya menghela napas pasrah kalau dia sudah bersikap kekanakan seperti itu.

Empat tiket itu ku bagikan kepada Aliya yang langsung diterima dengan senang hati dan sangat-sangat berterima kasih kepadaku,ia sampai memelukku erat-erat karena begitu senang mendapat tiket konser VIP secara cuma-cuma, Aliya bahkan dengan gamblang akan bekerja lebih semangat di Moa bakery yang ku angguki saja dengan tawa terbahak, hitung-hitung itu bonus untuk dirinya yang dengan sukarela mempromosikan Moa bakery di sosial media.

Selanjutnya kubagikan kepada Sabrina, gadis imut itu tentu saja berteriak kegirangan, ia kan fans berat Valeron, sebenarnya ia sedikit sungkan saat menerima tiket konser VIP itu secara cuma-cuma karena ternyata ia sudah membeli tiket terlebih dahulu, akhirnya aku menyarankan dirinya untuk menjual saja tiket yang dibelinya lalu menggunakan tiket VIP pemberian dariku, eh maksudnya dari Valeron. Sabrina juga merasa tidak enak sebab hubungannya dengan Alden sedang merenggang tapi ia malah menerima pemberianku---sebagai kakaknya Alden---, jelas aku menyanggah opininya yang menurutku terlalu kaku itu. Aku disini sekarang sebagai temannya, bukan sebagai kakak dari pacarnya, Alden.

Dan tiket terakhir seharusnya kuberikan kepada Sherin, tapi ditolak, karena Sherin ternyata sedang hamil dan tidak diperbolehkan suaminya--Justin-- untuk pergi ke konser. Ia takut istrinya kelelahan jadi Sherin sebagai istri yang katanya berbakti pada suami nurut-nurut saja dengan perintah Justin. Akhirnya tiket terakhir ini kuberikan saja secara diam-diam kepada Alden, kali saja dia mau ikut menonton dan bisa kembali berbaikan dengan Sabrina, tetapi sampai sekarang aku tidak melihat batang hidungnya.

Lampu di Venue mulai di matikan tanda acara akan di mulai, sorak sorai penonton dan penggemar Valeron memenuhi gendang telinga begitu pula saat musik mulai dinyalakan, suara Valeron mulai terdengar tapi orangnya belum muncul, teriakan penonton sudah tidak sabar menunggu lelaki itu.

Aku dapat hatinya, dan aku dapatkan jiwanya
Percaya padaku, aku takkan mengecewakanmu lagi

Riuh penonton menggema, begitu juga Aliya dan Sabrina disampingku yang ikut mulai menyanyikan lagu Valeron. Aku hanya diam sambil tersenyum, ya allah aku gatau sama sekali lagu lelaki itu.

Kita mulai dengan kegagalan di masa lampau, aku tahu
Tolong, aku akan membahagiakanmu

Valeron muncul, ia memegang mic nya dengan leluasa seperti sudah terbiasa, senyumnya nampak luar biasa berkali-kali membuat dirinya tampan, apalagi lesung pipitnya yang selalu membuatku salah fokus. Ia memakai kaos hitam polos dengan celana robek-robek, walaupun begitu pesonanya membuat banyak pasang mata berdecak kagum.

Peluk diriku di saat aku terjatuh
Genggam tanganku sampai akhir
Sampai aku lupa bagaimana pedihnya kisah kita dulu

Aku menyukaimu ketika kita masih kecil
Jauh sebelum kita sama-sama saling tahu
Untuk mencintai dan dicintai

Semua akan kulakukan untuk selalu membuatmu bahagia
Aku ingin mencintaimu seperti saat kita masih kecil

Suara penonton mengiringi suara Valeron, mereka menyanyi penuh penghayatan membuatku berdesir, entah perasaan apa ini, tapi lirik lagu yang Valeron bawakan sangat mendalam, membuatku seperti melayang.

Kita menjalani sebuah takdir
Tuhan tahu kalau kita sempat mencoba
Mencoba untuk mengetahui perasaan masing-masing
Jadi genggam tanganku kali ini
Habiskan malam berdua bersama
Kita lihat apa yang bisa kita lakukan
Hidup penuh cinta dengan indahnya

Peluk diriku di saat aku terjatuh
Genggam tanganku sampai akhir
Sampai aku lupa bagaimana pedihnya kisah kita dulu

Aku menyukaimu ketika kita masih kecil
Jauh sebelum kita sama-sama saling tahu
Untuk mencintai dan dicintai

Semua akan kulakukan untuk selalu membuatmu bahagia
Aku ingin mencintaimu seperti saat kita masih kecil

Setelah lagu selesai di nyanyikan suara sorak sorai dan tepuk tangan penonton terdengar heboh mengiringi selesainya lagu pertama yang Valeron nyanyikan.

Kemudian lelaki itu memberikan ucapan selamat datang di konsernya yang kali ini menembus hampir 500 ribu penonton.

"Ya allah ganteng banget Valeron, mana suaranya adem banget, ga salah saya bu nge fans sama dia," Heboh Aliya setelah memotret wajah Valeron. Sabrina berbinar dengan pipinya yang memerah kepanasan, kekasih adikku ini benar-benar imut sekali.

"Pacar siapa dulu," Bisikku menyombongkan diri ke arah Aliya dan Sabrina, mereka sontak memberengut kesal.

Physical Attack √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang