Musrenbang [8]

112 21 4
                                    

Pagi yang seharusnya disambut dengan kalimat kalimat positif, atau setidaknya menyesap kopi dengan tenang, tapi tidak berlaku untuk mereka.

Bangun kesiangan akibat ulah trio gondrong yang memaksa mereka untuk nonton film sampai jam 3 pagi. Daffa selaku komardes yang bangun pertama, memilih untuk membersihkan diri terlebih dahulu baru membangunkan anggota lain.

Sekarang jam setengah sembilan pagi, dan MUSRENBANG akan diadakan tepat jam sembilan. Jadi tidak perlu heran bila posko mereka akan ribut dan nama nama hewan yang ada dikebun binatang disebutkan.

"KANJENG SELFI MANDINYA JANGAN LAMA LAMA DONG!" seru Joy dengan panik. Ia terus melirik ke arah jam yang berdetak, dan mendelik kala melihat Lista sudah berpakaian rapi.

"Lah, Lis? Lo gak mandi?" tanya Joy mengernyitkan dahi heran.

"Orang cantik, mandi atau gak mandi gak ada bedanya. Gue udah pakai lotion, skincare, parfum. Aman 'lah," ujar Lista dengan santainya.

"Lah terus Sekar? Jessica?" Melihat raut wajah bingung dicampur panik Joy sontak membuat Lista terkekeh.

"Sekar orang pertama yang dibangunin Daffa, jadi jawabannya dia udah mandi. Nah kalau Jessica dia mandi dikamar mandi cowok." Bertepatan setelah Lista menyelesaikan kalimatnya, keributan para lelaki 'pun terdengar.

"JESSICA WOY! MANDI DIKAMAR MANDI CEWEK DONG! KASIAN AA TEH BELUM MANDI!" seru Haikal dengan nelangsa.

"Jessica gak perlu pakai scrub oke? Kasian banyak cowok yang belum mandi, lima belas menit lagi acara mulai," pinta Jeffrey dengan lembut.

"Ini lima belas menit tuh gimana baginya? Kita ada 5 orang yang belum mandi," rengek Haikal.

"3 menit 'lah, habis Jessica keluar gue dulu. Gue cuma butuh 1 menit malah," jawab Varel dengan santainya.

"Eh teu heran maneh ganteng, ganteng, bau kelek, ternyata salila ieu teu pernah mandi," sarkas Haikal yang membuat Varel mengernyitkan dahi tak paham.

"Ngomong apaan dah?" tanya Varel pada Lingga yang sibuk menertawakannya karena tak paham ucapan Haikal.

"It turns out you're just handsome but smell armpits. That's what Haikal said," jelas Lingga yang membuat Varel menatap sinis ke arah Haikal.

Lelaki jangkung itu tanpa aba-aba langsung mengimpit kepala Haikal diketiaknya yang membuat Haikal menjerit penuh kesengsaraan. "WOI VAREL KELEKMU BAU PISAN, ABDI TIASA PINGSAN IEU!"

Mendengar suara kamar mandi yang terbuka, Varel langsung melepaskan Haikal yang tampak ingin muntah. Kemudian menyapa Jessica.

"Kamu langsung ikut Daffa berangkat dulu oke? At least biar di sana ada anggota kita," tutur Varel dengan lembut dan dibalasi anggukan oleh Jessica.

Lima belas menit penuh keributan 'pun berakhir, anggota-anggota yang tadi terlambat mandi sudah berangkat dan untungnya mereka tidak terlambat. Karena warga datang jam sembilan lewat sepuluh menit.

Musyawarah perencanaan dan pembangunan desa atau yang biasa disebut dengan MUSRENBANG, diadakan di balai desa. Tentu Daffa sebagai komardes tak ingin membuang kesempatan ini untuk lebih mengenal dan mendekatkan diri kepada warga desa.

Bahkan tanpa diminta 'pun anggotanya tampak sudah ahli dalam hal mendekati orang lain. Sebagai ketua yang tentunya akan memikul beban paling banyak, ia bersyukur setidaknya anggota kelompoknya tidak terlalu beban.

Musyawarah dimulai dengan membahas perencaan pembangunan tempat ibadah, permasalahan yang dialami warga desa selama satu bulan belakang, hingga pada puncaknya yaitu Pak Kades memperkenalkan mereka.

Daffa beranjak dari duduknya kemudian berdiri di depan menghadap warga dengan senyuman manisnya. "Selamat pagi semuanya, salam sejahtera untuk kita semua. Perkenalkan saya Daffa selaku ketua dari kelompok KKN kami yang akan mengabdikan diri di desa Keman ini selama 30 hari. Kami harap Bapak dan Ibu semua turut membantu dan mendukung kami dalam program kerja kami yang bertujuan untuk memajukan warga dan desa ini."

Daffa menjelaskan bahwa mereka memiliki program bernama A3 kemudian meminta ketiga anggota untuk maju dan menjelaskan tentang tiga program besar yang mencakup keseluruhan proker mereka. Sekar memulainya terlebih dahulu.

"Selamat pagi Bapak dan Ibu, sebelumnya terima kasih kepada Pak Kades yang telah memberikan kesempatan kami untuk hadir di MUSRENBANG ini. Program kerja yang akan saya jelaskan di sini adalah about childs, atau tentang anak," ucap Sekar sembari menatap mereka semua sembari tersenyum.

"Perkenalkan saya Sekar mahasiswi jurusan psikologi. Jadi apa itu program tentang anak? Program ini menyangkut pembelajaran para anak sekolah di sekolah sekaligus menyangkut para orang tua tentang bagaimana melakukan parenting. Contohnya ketua kami sendiri Daffa yang akan memberikan sosialisasi dampak bacaan kepada anak anak. Dan saya sendiri akan memberikan sosialisasi kepada Bapak dan Ibu tentang bagiamana cara parenting yang baik."

"Ada juga program kerja kami seperti menjadi guru pengajar sementara. Antara lain guru komputer atau TIK, guru bahasa inggris, guru prakarya. Untuk guru prakarya sendiri, anggota kami berkeinginan untuk mengajarkan kepada anak-anak bagaimana cara membuat pupuk dari sampah. Selain mengurangi limbah, pupuk tersebut juga bisa dijadikan komoditas desa Keman ini," jelas Sekar dengan detail.

Usai penjelasan dari Sekar para warga langsung menghadiahinya dengan tepuk tangan dan decak kagum. Mata mereka semua seketika berbinar mendengar program kerja pertama dari mahasiswa KKN posko 02.

"Wilujeng enjing sadayana!" seru Haikal.

"Sugeng enjing!" jawab warga dengan kompak. Meski berbeda bahasa tetapi tetap satu jua.

"Perkenalkan saya Haikal yang gagal jadi abdi negara. Padahal itu nama panjang saya," ucap Haikal yang membuat warga terkekeh gemas mendengarnya.

"Saya mahasiswa jurusan teknik sipil yang akan menjelaskan A3 yang kedua. Yaitu about villagers, atau tentang warga. Sebelumnya maaf nih, Abdi henteu pinter basa Inggris. Jadi kalau pengucapannya salah ya belajar sama sama saja," lanjutnya yang lagi menarik perhatian warga untuk memperhatikannya.

"Program tentang warga yang menyangkut persoalan desa. Kami akan mengembangkan UMKM, melalui program kerja membuat web desa yang bisa digunakan untuk menyalurkan potensi desa keluar daerah. Selain itu kami juga turut membantu untuk mengembangkan badan usaha milik desa dengan cara yang tadi, menjual pupuk buatan warga desa, membuat kerajinan dari sampah, dan membantu mengajarkan cara bertransaksi secara online."

"Ada juga program saya sendiri yaitu bank sampah, bertujuan memisahkan antara sampah kering dan sampah basah. Ini adalah pusat dari pembuatan pupuk dan kerajinan, jadi kita bersama perlu memisahkannya terlebih dahulu sebelum diolah. Selanjutnya ada pemeriksaan kesehatan gratis untuk Bapak, ibu, bahkan anak anaknya juga bisa. Dan terakhir kami akan menaruh beasiswa non- akademik diwebsite desa yang akan bermanfaat untuk anak anak di sini," jelas Haikal detail.

Lagi lagi selesai menjelaskan semuanya anggota posko 02 mendapatkan tepuk tangan meriah dan reaksi excited dari warga desa. Dan terakhir adalah bagian Selfi, sang darah biru.

"Sugeng enjing para Bapak Ibu sedaya, tepangaken nami kulo Karen Selfiana Nagita. Bisa dipanggil Selfi, kulo teng mriki badhe njelasake program kerja kami yaiku about our memory. Utawa babagan kenangan kita."

Selfi mulai menjelaskan bahwa dia akan memimpin dan mengajarkan pemuda pemudi desa ini yang akan ditampilkan pada hari terakhir KKN atau biasa dikenal gebyar KKN.

Musyawarah pertama ini berjalan dengan baik, mereka sudah siap menjalankan program kerja pertama mereka esok hari. Semakin dekat dengan warga, semakin mempermudah program mereka.

To be countinue....

Lama tak menyapa kalian! Sekarang update setiap sabtu ya^^

Kuliah Kerja Ngapel [KKN] || DojeongWhere stories live. Discover now