Galang menatap Echa yang lebih pendek darinya, "Apa yang bingung hm?"

"Antara a sama d aku masih ragu mau jawab,"

"Lain kali percaya kemampuan diri," dengan gemas cowok itu menjawil hidung kekasihnya.

"Kuyyy kantin!!!" pekik Chika.

Sudah ada Dera, Chika, Ragil, Lea, Rehan dan Varo. Sisanya tinggal Irham dan Kevan yang berbeda ruangannya.

"Irham sama Kevan belum?" tanya Varo.

Rehan mengangkat bahu, "Nanti nyusul yuk duluan aja."

Mereka pun berjalan menuju kantin dan duduk dimeja paling belakang khusus Altra yang kosong, biasanya dihuni oleh anak kelas duabelas namun sekarang angkatan Ale sudah lulus dan sibuk dengan urusannya masing-masing.

"Pada mau makan apa nih?" tanya Ragil.

"Aku mie ayam ya," sahut Chika.

"Gue juga deh," ucap Lea ikutan.

"Mie ayam semua gak sih?" Rehan menatap mereka semua.

Echa menatap Galang meminta persetujuan, cowok itu mengangguk saja biarlah sekali ini lagi gadisnya memakan mie.

"Iya han terus minumnya es jeruk yaaa," ucap Echa.

"Siap bu bos, yuk lah anter!" Rehan langsung menggeret Ragil menuju stand mie ayam.

"Gue ke kelas taunya udah ke kantin," Kevan dan Irham datang lalu duduk dengan mereka.

"Lama sih, lagian udah dipesenin mie ayam ko" jawab Varo.

Mereka berdua mengangguk.

"Abis lulus pada mau lanjut kemana?" tanya Irham. Semuanya terdiam, memikirkan lanjut kemana mereka agar memiliki masa depan yang cerah.

"Air panas air panassss!" ucap Rehan.

"Pada bengong lo pada, gue siram nih" sahut Ragil yang membawa nampan berisi es jeruk.

"Lo abis lulus pada mau kemana?" tanya Kevan.

Rehan segera duduk lalu membagikan mangkok berisi mie ayam, "Gue sih mau ke ugm."

"Gue disini aja sama chika," ucap Ragil.

"Lo kemana le?" tanya Chika.

"UI keknya, Dera?"

"Gue nyusul Saka di Amsterdam,"

"Lo berdua dimana?" tanya Varo pada Irham dan Kevan.

"Gue disini sekalian ngurusin vila,"

"Gue ugm juga," Rehan langsung girang menatap Kevan.

"Sip lah gue ambil tehnik lo apa?"

"Lah sama!" pekik Kevan, mereka kompak tos dada lalu tertawa.

"Itu pak bos sama bu bos dimana tuh?" celetuk Lea.

"Gue UI lagian gue gak bisa jauh-jauh, gue punya tanggung jawab perusahaan papa sama bunda gue." Galang menjawab dengan tenang seraya menyeruput esnya.

Semua terdiam sambil melahap mie mereka masing-masing seraya menatap Echa yang belum berbicara.

"Kamu mau dimana?" tanya Galang.

"Aku-- aku di Oxford lang," cicit Echa.

"Jauh banget Cha," sahut Chika.

"Pengen disitu?" tanya Dera.

Echa mengangguk pelan.

"Yah Echa masa kita pada pisah-pisah kaya tim sar," kesal Lea.

"Aku juga di Oxford Le," Varo mengelus lembut rambut Lea.

ONLY MINE (TERBIT)Where stories live. Discover now