back again, hope you guys will like it for this chap!"
donot forgot to vote and comment!!
/gabisa basa engres! bercanda:v buat double dikit aja jangan banyak banyak
.
.
."Rosie.." gumam Lim yang tak bisa melanjutkan kata kata nya melihat Rosie tengah mengemasi barang barang nya
GREP
Peluk Lim dengan erat
Tubuh Rosie merespon apa yang Lim lakukan, diri nya tambah menangis kala itu
"hust..sudah sudah" tenang Lim dengan terus mengurai lembut rambut panjang Rosie
Rosie mengangkat tangannya untuk mendorong Lim agar melepaskan pelukan
"..hari ini, aku mohon kau anggap selesai, biarkan aku pulang" mohon Rosie
Lim tersenyum dan mengangguk
"aku paham..mari aku antar sampai bawah" ujar Lim
Rosie pun mulai berlalu di ikuti Lim dari belakang nya
Rosie mulai memasuki lift bersama Lim, di dalam nya Rosie pun menjaga jarak pada Lim
Merasa paham Rosie membutuhkan space, Lim pun mundur dan bersandar menatap sendu Rosie dari sana
Rosie tak bisa menahan tangisnya, rasa sakit yang ia rasakan dulu kembali mengaungi nya
"aws" gumam Rosie kecil kala merasakan perut nya yang mengeras
Rosue terus saja memegangi erat perut nya, berharap rasa itu hilang
"are you oke?" tanya Lim yang sedari tadi memperhatikannya
"ya.." jawab Rosie bergetar
Lim pun mendekat namun Rosie menahannya
"jangan mendekat!" tegas Rosie
"rosie.."
"aku tidak mau menambah masalah Lim! ingat istrimu! awh" rintih Rosie lagi
"oke" jawab Lim pasrah
JEGLEK
"astaga.."
Lampu dalam lift tiba tiba mati, di pasti kan bahwa lift itu macet
Lim pun mendekat pada tombol yang ada di lift untuk meminta bantuan
Sebaliknya, Rosie pun mundur dan terduduk di lantai dengan nyeri pada perut nya
"hei..kalian dengar aku?"
"maaf bos, lift macet, kita tunggu orang service sebentar lagi"
Lim pun menghela nafas kasar, dia menoleh pada Rosie yang telah luruh ke lantai
"Rosie?!" kaget nya dan langsung menghampiri dan ikut berjongkok
Namun Rosie tetap sama
"jangan mendekat! biarkan aku sendiri.." lirih Rosie
Lim menggelengkan kepala nya heran dengan tingkah Rosie
"kenapa? ada apa? perut mu sakit?"
Rosie tidak menjawab, melainkan menangis lagi
"aku kecewa.." sendu Rosie dengan tangis nya
Lim hanya diam, mata nya berkaca kaca, merasakan kesakitan Rosie
"..kau pergi dulu"
Lim mengangguk, paham atas konteks masalah yang Rosie bahas
"..aku tidak tahu Rosie, kita tidak bisa membicarakan hal dulu, karna..sekarang aku punya Jennie..ini takdir bukan?"
YOU ARE READING
TOXIC [Limario,Jennie,Rosie]
FanfictionTOXIC Limario bahagia bersama Jennie,namun dia belum selesai dengan Rosie