~♥~Teman Hidup ( End )

5.6K 232 33
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Akhirnya satu semester sudah selesai," kata Dila seraya meregangkan badannya.

Kia membereskan buku-bukunya. "Iya yah, akhirnya," ucap Kia.

"Liburan nanti pokoknya aku mau malas-malasan. Kamu sendiri gimana Kia?"

"Eh aku? mmm ... kek nya...."

Kia tidak melanjutkan perkataannya karena ia teringat dengan perjodohan yang sudah ibunya rencanakan.

"Oh iya, besok hari pertemuan dengan orang yang akan dijodohkan denganku," batin Kia.

"Hey Kia, kenapa bengong?" tanya Dila seraya mengibas-ngibaskan tangannya di depan muka Kia.

"I-Iyahh?"

"kenapa bengong?"

"Gapapa kok"-Kia bangkit dari duduknya-"Aku duluan ya Dil."

"Kia mau ke mana!" teriak Dila sambil melihat kepergian Kia yang terlihat terburu-buru.

♡♡♡♡

Kia berada diperjalanan pulang menggunakan motornya. Kia memang menerima perjodohan itu, tapi ia juga meminta waktu kepada ibunya untuk mengundur sampai satu semester berakhir. Namun, sekarang Kia bahkan lupa dengan perjodohan itu saking sibuknya di kampus.

Tidak lama ia sampai di rumah namun rumah terlihat sepi, tidak ada tanda-tanda orang di dalamnya.

"Mamah ke mana ya? padahal toko gak buka hari ini," batin Kia bertanya-tanya.

Kia mengambil ponselnya berniat untuk menghubungi ibunya. Namun gerakannya terhenti ketika melihat ibunya datang dari balik pintu.

"Loh Mamah darimana?" tanya Kia sambil melihat paper bag yang dibawa ibunya.

"Oh tadi Mamah ketemu calon kamu, dia ngasih ini buat kamu." Linda memberikan paper bag yang dipegangnya.

Kia menerima paper bag tersebut dengan perasaan bingung. Kia tidak tahu harus senang atau tidak dengan perjodohan ini, pasalnya Kia masih belum bisa melupakan Eggi. Ia masih bertanya-tanya mengapa Eggi tidak menemuinya sampai saat ini.

Sebegitu marahnya kah dia sampai tidak menghubungi Kia, atau bahkan Eggi sudah tidak peduli dengan Kia? perasaan bingung, marah, kesal menjadi satu karena pemikiran seperti itu dibenak Kia.

~~~~

Langit dihiasi perhiasan malam, bintang-bintang kecil memancarkan cahayanya dari sana membuat siapa saja yang melihatnya akan terkagum dengan kecantikannya. Namun, gadis satu ini tidak bisa melihat kecantikan langit malam, dirinya terlihat gundah seraya melihat dress biru muda yang tadi ia keluar dari dalam paper bag pemberian ibunya.

"Apa besok aku harus memakai ini," ujar Kia pelan.

Tangannya mengelus lembut dress yang tergantung itu.

PENGASUH UNTUK EGGI ( Completed ) Where stories live. Discover now