"Aku tidak melakukannya, Sayang. Mungkin memang kau lupa jika pernah lupa meminum pilmu itu," jawab Jungkook.
"Mana mungkin aku lupa?! Aku tidak seceroboh itu, aku tidak mau hamil Jungkook!"
Memang benar. Aera tidak pernah lupa meminum pilnya setiap malam. Dua bulan ini memang Jungkook telah menukarkan pil Aera menggunakan vitamin yang menyerupai pil kontrasepsi yang biasa Aera minum.
Pil itu berisi vitamin dan suplemen, seperti vitamin B, C, D, E, selenium, zinc, zat besi, koenzim Q10, dan folat yang dapat meningkatkan kesuburan yang telah Jungkook konsultasikan dengan dokter kandungan seberapa banyak yang Aera perlukan.
Jungkook ingin kembali menghamili Aera karena istrinya itu sudah berencana ingin bekerja kembali. Jungkook begitu niat melakukan banyak hal untuk membuat Aera kembali hamil.
Mulai dari menukar pil kontrasepsi Aera, mengkonsumsi makanan sehat, rajin berolah raga dan tidak minum alkohol dan tidak merokok akhir-akhir ini. Jungkook menjalani program sendiri tanpa Aera ketahui.
"Aera. Jangan bicara begitu. Bayi kita tidak salah apapun. Kau punya aku, kan? Apa yang kau khawatirkan? Selama ini aku yang lebih banyak mengurus Junghee jika aku berada di rumah. Aku bahkan membawanya bekerja jika pekerjaanku tidak terlalu banyak. Apa aku kurang bertanggung jawab di matamu?"
"Junghee masih kecil, Jungkook. Baru satu tahun sudah memiliki adik. Aku juga tidak mau melahirkan sendirian lagi," ucap Aera lalu mengusap air matanya yang jatuh mengenai pipinya.
Jungkook meraih tubuh istrinya lalu memeluk dengan erat. Mengingat saat Aera melahirkan tanpa dirinya saat melahirkan Jungki dan Junghee membuatnya kembali sesak.
Aera menangis terisak dalam dekapan suaminya. Jungkook terkejut dengan reaksi Aera yang seperti ini. Aera tidak pernah begini. Dia tidak pernah menangis seperti ini sebelumnya.
Aera jarang sekali menunjukkan apa yang dia rasakan pada orang lain terutama kesedihannya. Apa yang terjadi padanya di masa lalu membentuknya menjadi sosok yang keras setegar batu karang.
"Tunggu sebentar. Aku berikan Junghee pada kakaknya dulu," ucap Jungkook.
Karena isakan Aera semakin kuat, Jungkook memutuskan untuk meminta bantuan Jungki mengasuh Junghee dulu supaya dia bisa menenangkan istrinya yang sedang menangis ini. Dia membawa Junghee ke kamar Jungki.
"Jungki, tolong jaga adikmu dulu sebentar. Sedang terjadi sesuatu pada Eomma." Jungkook memberikan Junghee pada Jungki saat Jungki sedang bermain game di kamarnya.
"Eomma kenapa?!" tanya Jungki panik.
"Bukan hal buruk. Tapi, Eomma harus di tenangkan dulu. Mungkin karena dia terlalu terkejut. Nanti Appa akan ceritakan. Jaga adikmu, ya?"
Jungki mengangguk. "Ya, Appa."
Jungkook berjalan ke luar kamar tetapi masih dengan mengoceh seperti ibu-ibu pada anak sulungnya itu. "Perhatikan adikmu baik-baik, Jungki. Jangan biarkan dia memegang sesuatu yang tajam atau panas. Lihat takut dia memasukkan sesuatu dalam mulutnya. Jaga supaya dia tidak jatuh."
"Yaaaa...."
Jungkook terkekeh mendengar jawaban Jungki. Dia kembali menemui istrinya di kamar. Saat ini Aera sudah berada di atas ranjang sambil memeluk selimut tebal yang telah ia gulung sebelumnya. Aera masih menangis.
Adam's Apple
Start from the beginning
