aware

21 3 2
                                    

"heeseung tunggu!maafkan aku" jungwon berlari ke dapur,menyusul heeseung. punggungnya terlihat sibuk berkutat dengan peralatan dapur.jam sudah menunjukkan pukul 9 malam dan diluar hujan deras disertai gemuruh kilat

"heeseung..."

tidak ada balasan dari orang itu.hanya ada suara potongan sayur yang terdengar berisik

"heeseung,hei" tangan jungwon menepuk pundak heeseung.heeseung terdiam dan tangan jungwon belum lepas dari pundaknya

"AAKKHH" jungwon memekik kesakitan.tangannya tiba tiba di tarik. heeseung mengarahkan cutter ke pergelangan tangan jungwon dan mulai menyayat kulitnya "heeseung hentikanh..." jungwon mencoba menjauhkan tangannya dari rematan heeseung,tapi heeseung tidak membiarkan dan terus menyayat seluruh kulit di pergelangan tangan kanan jungwon.hingga darah segar banyak berceceran di lantai "akh...perih..."

"jungwon..." gumam heeseung,dia menatap lengan orang yang sudah dikuliti itu "maafkan heeseung..." heeseung langsung memeluk erat tubuh jungwon

"kau ini kenapa?!" bentak jungwon

heeseung tidak membalas,ia justru tertunduk dan mulai terisak

"hiks...hiks..."

"jungwon..." panggil jongseong,ia menatap jungwon yang meringis kesakitan dan heeseung yang tertunduk menangis "ada apa ini?"

jungwon segera mendekat pada jongseong dan berbisik "ayo pergi dari sini..." mereka berdua menuju kamar heeseung berniat kabur lewat jendela.sementara heeseung?dia masih menangis sesegukan

"tanganmu kenapa jungwon?!" jongseong terkejut melihat luka sayat yang begitu parah pada lengan jungwon,dia sampai menutup matanya karena tidak kuat melihat darah

"ini ulah heeseung,dia tiba tiba menyayat tanganku,sebentar lagi dia akan membunuh kita!"

"tahu darimana?heeseung tidak mungkin berbuat seperti itu" tukas jongseong,dia tidak percaya heeseung bisa jadi pembunuh "tutup dulu lukamu" jongseong beralih pada lemari heeseung untuk menutup tangan jungwon dengan kain "diluar hujan,kalau tanganmu kebasahan itu akan memperburuk keadaan"

jongseong sigap melilit tangan jungwon dengan kain,setelah itu dia menuju jendela.jendelanya dikunci dari dalam menggunakan slot

"astaga keras sekali!" keluh jongseong

"aku tidak mendengar suara heeseung lagi" jungwon menelisik keadaan diluar kamar,heeseung tidak ada di dapur?

...

...

"akhirnya!jungwon!"

jongseong menengok kebelakang menyahuti jungwon "ayo cepat!"

CRANNGG!

"ARGH!!"

pecahan kaca mengenai wajah jongseong,pipi kirinya robek dan berdarah karena kaca yang terpental. karena heeseung sebenarnya ada diluar memecahkan jendelanya sendiri dengan garpu taman

"KALIAN JANGAN KABUR DARISINI!!" teriak heeseung,tatapannya nyalang penuh amarah ke kedua orang didepannya.dirinya yang basah kuyup dan keadaan diluar yang hujan lebat disertai gemuruh kilat semakin membuat suasana malam ini seolah dalam film thriller

"HEESEUNG JANGAN JADI GILA!!KAU MAU MEMBUNUH KITA HUH?!!" murka jungwon.tangannya terarah untuk melempar balik pecahan kaca itu pada heeseung,namun sayangnya meleset

"membunuh?!" heeseung terkejut,matanya melotot tidak percaya "heeseung?pembunuh?!...jangan bercanda jungwon"

"bohong!apa salah kita heeseung sampai kau tega menyayat tangan jungwon!" jonseong menyodorkan lengan yang terbalut kain itu pada heeseung

ditto - 1998Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum