sweet suicide

21 2 7
                                    

"ck!..." heeseung berdecak saat suara langkah itu terdengar lagi. heeseung tidak membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa orang di belakangnya

"berhenti membuntutiku jaeyoon!..." bentaknya dengan pandangan kosong. heeseung berbalik tau tau dia harus menghajar jaeyoon namun jaeyoon tidak ada. heeseung menghela nafasnya dan kembali berjalan

...

"heeseung jangan bersikap begini!" jaeyoon menarik blazer heeseung kuat kuat lalu menghamburkan tubuhnya dalam pelukan. kakinya berjinjit untuk meraih bibir candu itu. ciuman dan lumatan jaeyoon berikan sebagai tanda maafnya. namun perut jaeyoon menerima pukulan kuat sampai tubuhnya tersungkur ke belakang

BUGH

heeseung mengelap kasar bibirnya "menjijikan!...dasar pelacur!" hinanya pada jaeyoon yang masih terkapar kesakitan di bawah. heeseung mengepalkan tangannya, mengangkatnya tinggi tinggi bersiap melayangkan tonjokkan pada wajah jaeyoon

"kenapa berhenti?" rintih jaeyoon "kenapa berhenti huh?!cepat layangkan pukulan itu padakuu!!" jaeyoon menarik kembali tangan heeseung. kenapa heeseung tiba tiba terdiam dan menurunkan tangannya?

heeseung tidak bisa menyakiti jaeyoon, menonjok perutnya saja ia sudah merasa sangat bersalah. matanya yang berkaca kaca membuat heeseung tidak tega

heeseung berdiri "maaf..." dia kembali berjalan meninggalkan jaeyoon

jaeyoon tidak akan menyerah begitu saja, dia berlari mengejar heeseung sampai langkah keduanya sejajar

"kenapa kamu jadi begini?" tanya jaeyoon. heeseung nampaknya sudah sangat muak melihat wajah itu

"tidak lihat?buta?" heeseung menunjuk pada sudut bibirnya yang luka "ini juga!" dikebasnya blazer yang terdapat banyak noda putih,itu tepung.dan rambutnya yang lembab. sudah hari keempat semenjak perundungannya oleh guanlin dan keesokannya heeseung menerima perundungan yang lebih parah lagi

"kamu dirundung lagi?" pertanyaan polos jaeyoon membuat heeseung memburukan nafasnya. ingin sekali dia membogem orang di depannya secara nyata

"tidak!aku diberi kejutan ulang tahun!" kesal heeseung

"wah benarkah?selamat ulang tahun heeseung! semoga-"

PLAK

"maaf...tapi kau kelewat bodoh!...menyebalkan!" seru heeseung

jaeyoon memegangi pipinya yang perih lalu menatap nanar heeseung "tidak apa apa...aku yang seharusnya minta maaf"

"mulai sekarang aku akan melupakanmu...melupakan eksistensimu dalam kehidupanku...kalau aku terus seperti ini aku akan terus dirundung oleh mereka" heeseung menarik nafasnya dan menghembuskannya perlahan "kamu tidak nyata jaeyoon...tidak pernah"

"apa maksudmu?kenapa kamu  menyalahkanku!" bentak jaeyoon "seharusnya kamu yang melupakan mereka!bukan aku!...aku ini temanmu lee heeseung!" setelah mengucapkan itu bibir jaeyoon ditutup dengan telunjuk heeseung

"berisik sialan..." ucap heeseung pelan

"aku bukannya tidak nyata! kita hanya berbeda dunia!...dan kau..." jaeyoon menunjuk nunjuk heeseung "kau adalah satu dari segelintir orang beruntung yang bisa melihatku!...melihat keluargaku!"

heeseung berdecih sembari melipat kedua tangannya di dada "wah teori apalagi ini?jadi tuan shim jaeyoon ini adalah hantu?begitu?!" heeseung sudah berada di puncak keegoisannya

jaeyoon mengangguk "sekarang aku tanya,kamu punya siapa?"

"siapa?maksudmu?" balas heeseung

"iya,apa kamu punya seseorang yang selalu menyayangimu dan menganggapmu berharga?apa kamu punya seseorang yang selalu ada disisimu untuk bersandar dan mendengar semua keluh kesahmu?apa kamu punya itu?"

heeseung menegak kasar ludahnya "p-punya" dia mengangguk sambil berucap "iya aku punya!" binar matanya kembali muncul. wajahnya yang muram  kelabu mulai memancarkan sinar kebahagiaan

"siapa?" tanya jaeyoon dan heeseung hanya menunjuk jaeyoon sembari tersenyum tipis "aku?" jaeyoon kembali bertanya untuk memastikan. heeseung hanya berbalas anggukan dan tersenyum tipis

"kenapa jadi mendadak bisu huh?" jaeyoon terkekeh lucu "mau ikut denganku?" ucap jaeyoon dengan senyum lebar terpatri

heeseung mengrenyitkan dahinya bingung "kemana?"

"ke duniaku!" tukas jaeyoon "terlepas dari ucapanmu tadi...kamu hanya punya aku di dunia,dan aku juga mau memilikimu...di duniaku"

"jadi aku harus bagaimana?apa nanti aku ikut tidak terlihat orang seperti jungwon,sama sepertimu?"

"benar...tapi percayalah kamu akan lebih bahagia disana,sangat bahagia" ujar jaeyoon sembari mengusap,merapikan rambut temannya yang berantakan "kamu harus mengakhiri hidupmu...semesta terlalu jahat mempermainkanmu"

heeseung mengangguk setuju "benar,dunia ini berisik...akupun benci dilahirkan di dunia ini dan menjalani hidup sialan setiap harinya"

"kamu merindukan ibumu kan?"

"selalu,setiap hari"

"disana kamu bisa bertemu dengannya,kamu bisa bermain dengan ibumu lagi seolah kamu jadi anak kecil lagi" perlahan perkataan jaeyoon mulai menghancurkan pertahanan heeseung untuk menolak

"iya!aku mau bunuh diri!aku harus apa sekarang?!" heeseung bersikukuh semangat

"tapi janji ya denganku di kehidupan selanjutnya kita harus menjadi dua insan yang saling mengenal dan pastinya orang orang bisa melihat kita berdua" heeseung menyodorkan kelingkingnya pada jaeyoon

jaeyoon membalas pinky promise heeseung "janji.sebagai teman yang memiliki perasaan yang sama...perasaan cinta"

   <>*——————ditto——————*<>

kedua pemuda beda alam itu berjalan menuju tempat dimana heeseung akan mengakhiri hidupnya ,mengakhiri hidupnya dengan manis

tangannya menahan pada pagar jembatan,dilihatnya aliran sungai yang deras dan bersuara gemuruh dibawah. sungai ini terkenal karena menjadi tempat favorit untuk bunuh diri

heeseung mulai menaikkan kakinya pada guard rail pertama

"ada ucapan terakhir lee heeseung?" ujar jaeyoon.heeseung mengalihkan pandangannya pada orang di belakang. dia turun kembali dan mendekati jaeyoon

"maafkan aku...maaf bila aku suka membuatmu marah,boleh aku cium?...untuk terakhir kalinya" heeseung memohon pada jaeyoon dan jaeyoon mengangguk mengiyakan

cup

heeseung hanya mengecup pipi lalu beralih ke kening jaeyoon, dipejamkannya mata diiringi hirupan pada aroma rambut jaeyoon,tangannya terulur mengusap helaian surai jaeyoon

heeseung terisak. ini menjadi momen paling emosional dalam hidupnya, momen perpisahan sekaligus pertemuan dalam jangka waktu entah kapan tentunya

"kamu mungkin muak mendengar ini...tapi...terimakasih jaeyoon-ah,terimakasih telah hadir dalam hidupku walau sebentar" ucapnya terpotong karena isak tangis "aku menyukaimu dan aku mencintaimu"

"sama sama lee heeseung ,aku akan menunggumu di kehidupan selanjutnya" jaeyoon menepuk nepuk kedua belah pundak temannya "selamat tinggal...dan selamat datang"

dalam satu kedipan,jaeyoon menghilang dari pandangan heeseung. heeseung harus cepat cepat mengakhiri hidupnya

heeseung menarik nafasnya dan menghembuskannya perlahan. netranya melihat pemandangan sekitar,pemandangan dunia untuk terakhir kalinya

mobil yang berlalu lalang,orang orang yang berjalan entah sendiri,berdua atau beramai ramai

heeseung tersenyum memandangi orang orang yang tersenyum bersama dengan temannya masing masing,itu artinya mereka bahagia

sedangkan dirinya tidak...

...

...

...

"HEESEUNG BERHENTI!!"









ditto - 1998Where stories live. Discover now