stars

16 3 8
                                    

heeseung benar benar tidak pulang, jaeyoon mengizinkannya menginap di panti dan heeseung sangat senang akan itu. dia bosan akan suasana rumahnya yang kelewat sepi

heeseung keluar malam ini untuk menuju bukit,disana ia mendudukkan dirinya dan menyender di batang pohon besar yang tepat berdiri di puncak bukit.
heeseung tetaplah heeseung,walau dia sudah punya teman sampai ratusan dirinya tetaplah seorang pria pemalu yang selalu membutuhkan suasana sepi untuk menyendiri

dihirupnya angin malam yang dingin itu dan menghembuskannya perlahan "indah" gumamnya

penerangan malam ini hanya berasal dari sinar bulan dan bintang serta kunang kunang yang berterbangan di rerumputan itu

tanpa disadari sebuah cairan bening jatuh dari pelupuk matanya,heeseung menangis.lebih ke tangis bahagia

dia sangat senang bisa diterima dengan baik di keluarga jaeyoon yang heeseung pikir mereka itu masih khayalannya. namun heeseung memilih tidak menggubrisnya.jika dia gila,beruntungnya dirinya bisa menjadi jadi orang gila paling bahagia di dunia

"belum tidur kak?" suara gadis tiba tiba muncul tanpa permisi,membuat heeseung sedikit terlonjak

'astaga ganggu saja!' heeseung dengan sigap mengelap air matanya, dia tidak mau kelihatan habis menangis

"kamu sendiri kenapa belum tidur,haerin?" tanya heeseung dan haerin duduk disebelahnya terlebih dahulu sebelum menjawab

"aku biasa kesini kak,lihat bintang!" sahutnya diakhir kata sambil menunjuk nunjuk bintang di langit. haerin yang tersenyum membuat heeseung ikut tersenyum juga. gadis berumur 12 tahun itu sangat jarang menampilkan senyuman kalau heeseung lihat

"aku suka bintang!lihat kak!-" mata heeseung mengikuti kemana telunjuk haerin menunjuk "tahu tidak itu apa?!"

heeseung mencoba menerka,dia tidak tahu banyak seputar astronomi "rasi bintang?benar kan?"

"benar!" haerin bertepuk tangan "lebih tepatnya itu bintang pegasus"

"pegasus?darimana kamu mengetahuinya?mereka terlihat sama dari bintang lain" heeseung menggaruk rambutnya,bingung akan kepintaran haerin

"lihat saja cirinya kak!pegasus terdapat bagian persegi yang terbentuk dari empat bintang yang sama terangnya" heeseung mengangguk paham mendengar ucapan haerin.telunjuk heeseung mulai menyambungkan garis dari bintang bintang yang paling terang itu,dan benar saja mereka membentuk persegi

heeseung celingak celinguk dan haerin melamun sambil memandang bintang "bintang jatuh!" teriak heeseung menunjuk bintang berekor yang melintas

haerin terperanjat kaget karena heeseung teriak tepat di samping telinganya "buat permohonan kak!" haerin segera menangkupkan kedua tangannya,heeseung mengikuti haerin

'aku ingin mereka semua nyata!'

.
.
.

"heeseung haerin,masuk!sudah larut!" seru jaeyoon saat berhasil memergoki kedua orang yang daritadi di cari carinya

"yaahh...sebentar kak-" haerin mengambil toples kaca kosong disampingnya,heeseung tidak tahu haerin sempat membawa itu "-aku bahkan belum menangkap kunang kunang"

jaeyoon menghela nafas kasar "besok besok saja ya haerin...anak kecil tidak baik keluar larut malam,yang lain saja sudah tidur lhoh!"

"iyadeh kak jake!" haerin turun dari bukit sambil memanyunkan bibirnya,menuju panti dalam keadaan hati yang dongkol

jaeyoon tersenyum memandang haerin yang menjauh "nah sekarang giliran aku...kkkk" jaeyoon malah mendudukkan dirinya disamping heeseung lalu menyender pada bahu temannya

ditto - 1998Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang