5. Kegilaan

1.4K 136 39
                                    

Tulisan ini disponsori oleh aifahudaifah

Terdiri dari 6 chapter pendek ya para bebku.

Bagi kalian yang suka fanfik kopong. Selamat datang~

 Selamat datang~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Mereka sedang bermain api. Dan terbakar oleh gairah mereka sendiri. Jadi siapa yang tolol jika mereka sebetulnya saling menggoda.

Awalnya setelah ciuman itu terlepas, Hinata menghadiahkan tamparan. Betul-betul tamparan yang sampai membekas di pipi Naruto.


Namun bukannya pria itu mundur. Mas Ketua BEM ini malah terkekeh seperti orang gila. "You make me turn on!"

Hinata paham kalau pria di depannya ini berbahaya. Tapi kalau sudah sama-sama gila ya mau apa lagi?

Gas lah!
Itu kan yang kalian cari di lapak ini?!
Pelepasan. Lalu sama-sama senang.

...

..

.

"Ini pelecehan." Hinata meracau ketika tangan Naruto sudah meloloskan branya dan membuat tubuh atasnya telanjang. Tapi cumbuan Naruto di lehernya membuat dia memejamkan mata.

Tentu saja keenakan. Karena pria itu menandai seseorang yang diklaim sebagai miliknya.

Naruto membalik tubuh Hinata. Mendorong tubuh sintal yang menggoda imannya itu untuk masuk dan menjauhi balkon.

Tapi Naruto sepertinya tak suka memberi Hinata sesuatu yang nyaman, pemuda itu tidak perlu akun Michat untuk mencari cewek Open BO.

Tetangganya, yang cantik, imut, pintar dan menggairahkan menantangnya. Malah katanya minta dibayar. Hayuklah dihajar.

Jadi dia menekan Hinata di dinding. Mereka masih dalam keadaan berdiri, sementara tangan Hinata terkunci di belakang.

Naruto ahli, mengunci kedua pergelangan kecil itu, tangan satunya yang menganggur segera menarik segitiga mini yang tepiannya hanya diikat dengan tali kecil. Dan langsung mengantongi benda laknat itu seperti struk nota pembayaran. Kan Naruto sudah menyerahkan dompetnya tadi.

Belum selesai di sana, pemuda gila ini sudah menarik sedikit celananya, dan menggesekkan ujung pusakanya sebelum akhirnya menusuk dengan kuat.

"Hei!" Tapi terlambat, ketika ia bersuara tangan Naruto sudah membekapnya. Bahkan dua jarinyabsudah masuk mulut Hinata.

Buas juga mas-mas bad boy ini.

.

.

Awalnya gerakannya konstan, makin lama tensi makin naik. Bahkan mereka lupa si Naru tidak membawa benda paling penting. Kondom.

.

Orang pintar selalu punya jalan keluar. Itu bisa dilakukan nanti. Sekarang lebih dulu menuntaskan misi. Karena gunjangan tubuh Hinata dan juga sudara desahannya yang aduhai membuat Naruto makin giat bekerja keras. Mendaki gunung lewati lembah hingga mengalirlah sungai surga. Hinata sudah mendesah ketika ia klimaks. Dan Naruto sendang mengejar ujung galaksinya sendiri sebelum meledak dan mencipta kehidupan baru.

Mereka terengah.

Naruto lebih dulu melepas kuncian tangan Hinata. Dan juga jemarinya yang menjajah mulut perempuan itu sebelum akhirnya menangkap tubuh yang dia oanggil sebagai ayang.

Calon dokter hewan itu sudah terkulai dan kelihatannya kehilangan daya topang. Jadi ia lebih suka mengambil inisatif menggendong Hinata ala bridal.

"Padahal aku berniat menggempurmu lagi tapi kau sudah tak kuat berdiri." Naruto menghadiahkan satu kecupan di dahi di sela perjalanannya ke kamar Hinata.

"Fuck you, bastard!" Perempuan di gendongannya itu mengumpat.

Naruto terkekeh, "iya, aku pasti fucking you sampai kamu kelenger sayangku."

...

..

.

Mereka baru saja di ambang pintu kamar ketika pintu apartemen Hinata terbuka.

"WHAT THE HELL!" Suaramya melengking. Mata orang yang memergoki Hinata dalam gendongan Naruto tanpa pakaian dan  Naruto ikutan juga bugil seperti dua orang klan plankton di Bikinibottom.

"NARUTO?!" Pekikan itu berubah menjadi teriakan.

"NARUTO?!" Pekikan itu berubah menjadi teriakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Playing Spicy ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang