Playing Spicy ✅

1. B'Day

Tulisan ini disponsori oleh aifahudaifah

Terdiri dari 6 chapter pendek ya para bebku.

Bagi kalian yang suka fanfik kopong. Selamat datang~

.

.

Naruto mengerang ketika membuka kenop pintu. Para begundal di sekretariat datang berkunjung atau malah berniat menjarah apartemennya atas nama traktiran ulang tahun.

Sai setidaknya lebih proper, datang dengan kue ulang tahun. Tapi Naruto tidak yakin itu dibelinya sendiri.
"Dari Ino." Pemuda wajah palsu itu meletakkan kue dari bakery ternama di meja ruang tamu. Lalu duduk di sofa tanpa perlu dipersilakan.

.

Nah kan. Lelaki mokondo yang lidahnya licin bak belut sawah ini hobi banget bercocok tanam. Ya, beruntungnya, ceweknya modelan Ino, yang hobi banget flexing dan mengatasnamakan diri pemuja emansipasi. Yang merasa bangga bisa membayari lakinya.

Sementara Gaara sudah duduk dengan tenang, menjajal sofa dengan home theather yang sepertinya satu merk dengan punyanya.

"Shhtthh, jangan berisik Bro." Naruto memperingatkan, di sebelah anak Kimia. Kalau ngamuk ada suara ledakan."

Buru-buru Gaara langsung memencet tombol mute di remote. "Serius?!"

"Serius lah cuk," bukan Naru yang bilang, tapi Toneri yang udah menjarah isi kulkasnya.

Heran.
Lelaki tampan, yang doyan segalanya itu duidnya banyak, tapi paling suka barang gratisan. Apalagi kalau bekasan teman. Bekas pacar aja digasak, apalagi kalau cuma bekas barang orang lain.

Pipipp—

Satu lagi manusia yang bisa masuk ke apartemennya seenak membuka kamar pribadi. Lord Shikamaru Nara, datang dengan membawa satu plastik putih besar dengan logo biru Indo April.

"Apaan nih?!" Naruto menangkap kantong kresek itu dengan sigap, si pelempar sama sekali nggak mau repot dan malah ngacir ke balkon. Tempat keramat yang haram ditempati teman-temannya.
"Woy, Kancil, ngapain lu di situ, minggat!"

"Gua mau nyebat, Baginda. Woles napa sih?! Repot banget idup lu!" Shikamaru.

Terpaksa. Spot sakral itu direlakan.

Lagian apaan ini weh. Sialan bener. "Heh, bangsat, ngapain lu bawain gua ginian?!" Mata Naru melotot ketika tangannya berhasil membuka simpul ikatan barang hadiah Shikamaru yang bahkan tidak dibungkus kado.

"Anjirrr... Berisik banget, apaan sih isinya." Sai sudah maju menyerbu. Lalu pemuda itu ngakak sejadinya.

"Apaan, halah cuma tisu doang. Lah, apa pula sabun cair aroma strawberry itu?" Gaara mungkin kurang konek. Atau karena dia lumayan bego urusan cewek karena punya kakak galak. Biasa, cowok berandal kalau di rumah dia bakalan jadi beruang baik. Takut sama kakak yang lebih galak ketimbang emaknya.

Sai menyusut air mata buaya, "lu beneran gak ngerti?" Tanyanya.

"Jangan mulai deh lu, Sai-min. Minggat lu Sono!"

Sai memegang perutnya sambil ngakak tanpa suara. Lalu dia memanggil Gaara karena cowok berambut merah itu masih terlihat bingung.

Sai mengulurkan tangan ke selangkangan sendiri, sambil membuat gerakan maju mundur.

"Oalah, coli." Gaara bicara seolah apartment itu kedap suara.

Yang dihadiahi suara ngakak Toneri dan juga Sai.

"Hancuuuukkk! Bajingan kalian. Minggat sana! Hush.. hush..."

"Serius nih?!" Wajah Toneri kaget liat ekspresi Mas Ketua BEM.

"Iya bangsat! Minggat!" Naruto berderap ke pintu, membuka lebar-lebar supaya para manusia laknat itu enyah. "Koe pisan, Cil, Kancil. Minggato!"
(Kamu sekalian, Cil Kancil. Minggat sana!)

Shikamaru yang baru saja menutup pintu balkon sama sekali tidak terkejut. Malah dia sempat menyeringai senang. "Piye hadiahku? Maanfaat tho."
(Gimana hadiahku? Bermanfaat kan?)

"Bajul, Asu tenan!"
(Dasar buaya. Anjing lu!)

Shikamaru terkekeh, "mbak sebelah wes jemur susu, we ra mabar?"
(Cewek di sebelah sudah menampakkan tetek. Kamu nggak mabar?)

"Bangsat! Ngalih kono!"
(Bangsat! Sana pergi!)

Shikamaru cekikikan sambil keluar dari apartemen Naruto.

Tahu dengan benar kenapa si Mahasiswa sluman-slumun-slamet (asal selamat) ini betah banget di rumah sekarang. Ternyata, tetangga sebelah, ada yang suka berjemur pake bikini toh?!

Pantes.

Note:
Fanfik kopong ini akan selesai sebelum hari Selasa. Wkwkwk.
Jadi sehari bisa dua atau tiga kali update.

Makasih... 💋