✨2

5.7K 890 128
                                    

"Wah, wah, apa ini?" Bae Jisoo menarik senyum menyelidik tatkala mendapati presensi Lisa yang tengah tersenyum-senyum sendiri di atas sofa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Wah, wah, apa ini?" Bae Jisoo menarik senyum menyelidik tatkala mendapati presensi Lisa yang tengah tersenyum-senyum sendiri di atas sofa. Enam tahun mendampingi penyanyi solo tersebut sebagai Manager utama, membuat Jisoo hapal betul bahwa Lisa tengah dilanda bahagia ketika memasang ekspresi seperti itu.

Jisoo membawa sekaleng soda, lalu menjatuhkan diri di sisi Lisa. "Pipimu tidak pegal terus-terusan tersenyum begitu, hm?"

Lisa menaikkan kedua kakinya ke atas sofa, memeluk lututnya, menggigit ujung ibu jarinya sedikit. Senyumnya masih terpatri demikian walau Jisoo sudah menangkap basah, karena bayangan yang terjadi pada malam itu benar-benar membuatnya tersipu. "Eonni, mungkin kau takkan percaya."

Jisoo meletakkan ponselnya di atas meja, kemudian kembali bersandar sembari menyesap sodanya. "Memangnya apa yang tak bisa kupercaya darimu? Bahkan jika kau berkata bahwa kau baru saja berciuman dengan Ahn Jungkook, mungkin aku akan percaya."

Maksud dari ucapan Jisoo adalah, sekalipun Lisa membohonginya dengan sesuatu yang sulit—atau bahkan tak mungkin terjadi, Jisoo akan tetap mempercayainya. Pasalnya, Jisoo tahu seperti apa perasaan Lisa terhadap Jungkook.

Seperti, kau memiliki seseorang yang kau kagumi selama bertahun-tahun. Anak muda zaman sekarang mungkin akan lebih senang menyebutnya dengan crush? Ya, begitu. Lisa sudah mengagumi Jungkook diam-diam sejak bertahun-tahun yang lalu. Lisa tak pernah satu kalipun mengungkapkannya pada Jungkook. Bahkan berpikir untuk melakukannya pun, tidak pernah. Ia tidak memiliki nyali sebesar itu.

Dan pertanyaan terbesarnya, 'Apakah Lisa merasa patah hati setiap kali mendengar Jungkook berkencan dengan gadis lain?' jawabannya adalah, tidak. Karena Lisa merasa Jungkook tak pernah memberi harapan padanya. Lisa selalu menikmati afeksi ini sendirian. Ia menikmati rasa kagumnya, ketertarikannya, kecemburuannya—seluruhnya. Ini adalah sensasi unik yang ia rasakan dengan senang hati, sebab ia tak pernah berambisi untuk mendapatkan Jungkook.

Selain itu, Lisa juga sudah beberapa kali berkencan sampai sejauh ini. Bukan berarti Lisa tidak tulus mencintai laki-laki yang menjadi kekasihnya. Hanya saja, Lisa selalu menyimpan nama Jungkook dalam sudut kecil di hatinya. Jungkook memiliki porsinya sendiri di sana. Itu sebabnya Jisoo menyebut bahwa hubungan Lisa dan Jungkook adalah sesuatu yang mustahil. Karena Lisa memang takkan pernah mengungkapkannya, dan Jungkook takkan pernah menyadarinya.

Namun di sana, Lisa terkikik; menenggelamkan wajahnya yang memerah di antara lutut sesaat, sebelum lantas kembali menatap ke arah depan. "Ya, kami melakukannya. Lebih dari sekedar ciuman."

UHUK!

Jisoo tersedak genangan soda yang tengah disesapnya dan yakinlah, rasanya cukup menyakitkan karena menyengat di tenggorokan. Perempuan berusia empat tahun lebih tua dari Lisa itu terbatuk sesaat, menaruh kaleng sodanya di atas meja sembari melotot memandang Lisa. "Benarkah?!"

"Ya, itu dua hari yang lalu, saat terakhir kali kami berkumpul dengan teman-teman yang lain. Kejadiannya mengalir begitu saja." Lisa menjatuhkan diri untuk berbaring memiring, menjadikan lengan sofa sebagai alas kepalanya. Pipinya masih bersemu saat menyambung, "Eonni, bagaimana jika aku mendadak merasa ingin memilikinya? Apa itu salah?"

Two Stars | Lizkook✔️Where stories live. Discover now