1-3

311 41 3
                                    

“Why myself look really tasty?”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Why myself look really tasty?”

--------------------

    KINI, dua insan dengan perbedaan jenis kelamin begitu pula perbedaan jenis makhluk.

[Name] menuangkan segelas susu pada gelas milik Luke,sang empu terlihat tetap murung.

Dirinya menatap sereal di depannya,rasanya kini makanan manis tak dapat membuat hatinya menjadi lebih baik.

Memandang mimik wajah yang terpatri pada wajah Luke,[Name] menghela nafas gusar. Kini,ia memiliki tanggung jawab tuk melindungi sang malaikat kecil.

“Luke, sarapan ya. Bukankah kamu menyukai makanan manis?” Sang puan bertanya, tangan sang puan mengelus pucuk kepala malaikat di depannya.

Dengan raut sedih,Luke menggerakkan labium kecilnya tuk berucap,“ Aku khawatir pada Simeon.” Katanya. Sang empu yang tadinya mengelus pucuk kepalanya mulai berhenti menggerakkan tangannya.

Maniknya kian menghalus menatap malaikat tersebut,Luke tetap nampak murung.

Senyum ia sunggingkan,matanya menyipit membentuk sebuah kurva bulan sabit yang menawan.

Luke masih terdiam,ia tak berkutik sedikit oun dari posisinya.

“Pulang sekolah nanti,kita akan mencarinya. Tenanglah,Luke.” [Name] berusaha menenangkan Luke,sang malaikat awaknya terdiam.

Dengan melihat wajah [Name] , Luke kini hanya bisa terdiam. Senyumnya mulai merekah kala itu , ia langsung memeluk sang gadis dengan senang.

“Terimakasih, [Name]!!! Kamu memang malaikat yang sesungguhnya!!!” Ucapnya.

Sejujurnya sang puan sedikit heran , padahal ia tak melakukan banyak hal.

[ Name ] menerima pelukan itu hangat,setelahnya, Luke pun memutus interaksi mereka. Kini,ia melahap sereal yang telah di siapkan sang puan tuk dirinya.

“[ Name ], berarti aku harus ditinggal di rumah sendiri,ya?” Tanya Luke.

[Name] yang awalnya sedang menyiapkan bekal,menoleh,dan mengangguk pelan.

Luke merubah raut wajahnya menjadi sendu nan sedih.

“Maaf,ya. Aku juga tidak bisa membawamu ke sekolah.” Ucap [Name] sedikit tak enak. Luke menggeleng.

“Um, harusnya aku yang meminta maaf karena telah merepotkan!” Timpalnya.

[Name] tersenyum kecil,ia pun menutup kotak bekalnya dan memasukannya ke dalam tas.

“Jaa.. Nanti sehabis aku pulang sekolah,kita akan mencari keberadaan Simeon,okay?” Ucap [Name] menyunggingkan senyum.

Meraki - Wee!! - OM!Where stories live. Discover now