Dunia baru?

134 19 0
                                    

"Karena ibu memiliki banyak menu makanan lain yang pastinya lezat untuk putri kecil ibu ini" Hera mencolek ujung hidung mancung putrinya, membuat nya tersipu malu.

"Ibu yang terbaik!, terimakasih" Helen memeluk Hera dengan erat.

"Sama sama sayang, semua untuk putri cantik ibu"

Cup

Helen mematung sejenak, untuk kali pertama setelah sekian lama ia tak pernah merasakan kecupan sang ibu, karena selama ini Hera sering kali berada di rumah makan dan seringkali ibunya menginap disana, alhasil Helen jarang melihat atau bahkan berbicara dengan hera.

Bahkan, tidurpun ia selalu ditemani Elena, atau menumpang di rumah kakek biru dan nenek sora, ibunya itu hanya pulang seminggu satu kali itupun saat tengah malam, atau saat ada pengecekan rumah oleh prajurit kerajaan pasti ibunya akan pulang lebih awal, dan Helen pasti dititipkan di rumah nenek sora saat pengecekan, entah untuk apa Helen tak tau.

Tapi kini, setelah sang ibu terbangun dari pingsannya malam itu, semuanya berubah, kini hera jarang keluar rumah dan bahkan saat ini hera memasakkan nya berbagai macam menu makanan dan lihatlah! Ibunya bahkan memberinya kecupan!, rasanya Helen ingin seperti ini selamanya.

"Ada apa sayang? " Hera terdiam melihat tatapan kosong dari sang putri, ia tau apa yang Helen pikirkan, dan kini Hera mengutuk Hera asli karena membuat gadis kecilnya kekurangan kasih sayang.

"Ti-tidak, tidak ada apa apa ibu"

Hera terdiam, ia ingat satu hal, bila dihitung hitung perayaan malam tahun baru akan diadakan kurang dari 4 bulan lagi, dan seingat nya saat malam itulah Helen dinyatakan hilang Karena diculik pasukan duke of Dytaliz.

"Mmm...helen"

"Ya? "

"Helen dengarkan ibu, ya? "

"Helen selalu mendengarkan ibu"

"Besok ibu berencana mencari rumah baru untuk kita, ibu ingin kita tinggal di tempat yang lebih nyaman dan aman"

"Tapi mengapa ibu? Helen nyaman disini, dekat dengan kakek Biru, nenek Sora dan bibi Elena"

"Maafkan ibu sayang tapi kita harus pindah, ibu berjanji akan membawamu berkunjung ke rumah mereka sesering mungkin"

"janji? "

"Ya, ibu janji Helen, dan mulai saat ini, ibu berjanji akan berusaha sebisa ibu untuk terus berada di samping Helen, ibu akan menjadi rumah untuk Helen, tempat Helen bercerita, tempat Helen berlindung, dan yang pasti tempat Helen kembali" Hera menatap sang putri lekat.

"Terimakasih bu, Helen sayang ibu" Helen memeluk hera dengan mata menahan tangis.

"Sudah tugas ibu, ibu lebih sayang padamu nak"

...........

"Permisi..paman"

'Tok.. Tok.. Tok.. "

"Kakek biruuuu!''

"Yahhh... Tunggu sebentar"

'Ceklek'

"Ahhh rupanya kau Hera, mari masuklah dahulu" Nenek sora membukakan jalan pada Hera dan Helen.

"Terimakasih Paman"

"Terimakasih nenek"

"Siapa itu sora? " Tanya kakek biru yang baru saja keluar dari dalam kamar nya.

LADY HERANIAWhere stories live. Discover now