9. I Can't Allow This!

53 3 0
                                    

Hendery dan Renjun segera menuju informasi, tempat dimana dirinya dipanggil. Sebenarnya Renjun tidak mau kesana. Tapi pria yang lebih tua 1 tahun darinya ini terus memaksa! Dia bilang, dia tidak mau kalau adiknya khawatir akan dirinya.

Disepanjang jalan, Renjun terus merutuki serta memaki Haechan. Apa-apaan tadi?! Suami?! Cih! Sejak kapan dirinya dan dia sudah menikah? Renjun tidak akan sudi menikah dengan dia, kalau dia tidak bisa melepaskan 'Sahabat Sejatinya' didalam kehidupan mereka.

Renjun sudah lelah untuk mengalah. Haechan itu brengsek! Tapi tetap saja ia selalu menuruti kemauan pria bermarga Lee ini. Entah jurus apa yang dipakai oleh dia, hingga dirinya tidak bisa melawan perkataannya dia.

Sebenarnya ia juga tidak mau kembali ke Korea. Namun ayahnya ini selalu memaksa dan mengancamnya kalau saja dirinya tidak pulang? Ia akan mengelolah serta mengurus seluruh perusahaan milik keluarga Huang.

Ia semakin kesal ketika melihat pria yang tadi memanggil dirinya untuk ke pusat informasi, kini sedang duduk bersama dengan sahabat wanitanya yang ada disampingnya! Benarkan apa yang dikatakannya kalau misalkan sahabat dari kekasihnya ini selalu menempel pada lelakinya ini? Dan dengan bodohnya Haechan ini tidak keberatan akan hal itu.

"Kenapa bisa Renjun bersama dengan kamu, Hyung?" Pertanyaan yang langsung dikeluarkan oleh Haechan, ketika melihat wanita mungilnya ini bersama dengan abangnya. Ia juga mencoba menahan emosinya.

Bagaimana bisa wanitanya ini bisa tenang dan bersenang-senang bersama dengan abangnya, sedangkan dirinya kelimpungan mencari dia. Terlihat bagaimana waniyanya yang saat ini yang tengah memegang ice cream disebelah tangan kanannya dan gulali disebelah tangan kirinya.

"Tadi, aku menabraknya. Dia seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Daripada hilang? Lebih baik aku bawa. Aku juga ingin mengembalikannya kepada dirimu. Tapi, dia tidak mau. Akhirnya kupaksa dan dirinya pun mau" Jelas Hendery supaya adiknya ini tidak salah paham.

"Sudah puas bersenang-senangnya, Huang Renjun?" Kalimat sindiran dengan tatapan remeh yang diberikan oleh Haechan untuk wanita yang ada dihadapannya ini.

Sedangkan Renjun yang mendengar kalimat sindiran dari pria yang ada dihadapannya, ia langsung menatap pria itu dengan tatapan datar. Sungguh, dirinya sudah lelah berdebat dengan manusia yang ada dihadapannya.

"Ayo pulang!" Seruan seraya tarikan tangan yang Haechan lakukan kepada Renjun wanitanya, dan juga sahabatnya, Wony.

Renjun yang melihatnya pun langsung menepis tangan besar milik Haechan yang akan menggenggam tangannya. "Aku gak mau pulang sama kamu!" Tolakan yang ia berikan, seraya menatap jengah tangan sahabat wanita dari pria ini, yang terus saja menangkring digenggaman Haechan, pria yang masih berstatus sebagai kekasihnya ini.

Haechan yang diperlakukan seperti itu, ia langsung membalikkan tubuhnya, dan menatap wanita yang ada dihadapannya ini dengan tatapan seolah tak mau ditolak. "Pulang sama aku, Huang Renjun!" Titahnya dengan penuh penegasan.

"Aku tidak mau pulang sama kamu dan sahabat wanita kamu, Tuan Lee!" Balas Renjun tak mau kalah. Ia gak mau pulang sama pria yang ada dihadapannya ini, kalau misalkan pria ini masih membawa sahabat wanitanya untuk pulang bersama dengan mereka.

"Kau--"

"Sebaiknya kau pulang dengan Haechan, Injun-ah. Selesaikan masalah kalian. Biar Wony pulang bersama denganku." Usulan yang akhirnya Hendery berikan, setelah sedari tadi ia diam melihat pertikaian di antara adiknya dengan kekasih adiknya ini. Ia memang sengaja melakukan hal ini huna memisahkan perdebatan mereka.

"Tapi Hyung, Oppa--" sahut mereka bersama.

"Tidak ada tapi-tapian! Kalian bukan anak remaja lagi! Jadi, selesaikan masalah kalian!" Titahnya yang tidak mau mendengar alasan ataupun perdebatan mereka lagi! Ia juga langsung menukar kunci mobil serta karcis parkir.

NO BOUNDRIES - HYUCKRENWhere stories live. Discover now