4. How Dare You?!

93 3 0
                                    

Sesuai perintah yang diberikan oleh ayahnya. Saat ini, Renjun tengah bergegas ke perusahaan keluarganya untuk menemui ayahnya, bersama dengan orang yang disuruh ayahnya. Siapa lagi bukan bosnya sendiri, Lee Haechan.

Sampai diperusahaan, mereka berdua langsung disambut hangat oleh semua karyawan, tentunya. Mengingat bahwa dirinya ini adalah pewaris sah perusahaan milik keluarganya, walaupun dirinya ini telah menolak untuk menjalankan perusahaan ini, dan lebih memilih adiknya untuk menggantikan dirinya.
---

Mereka bertiga sudah berkumpul didalam ruangan meeting bersama para petinggi perusahaan keluarganya untuk membahas proyek kerjasama di antara kedua perusahaan keluarga. Sesekali mereka berdebat untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Sedangkan Renjun, ia mencatat semua yang dibicarakan selama Meeting, tak sesekali juga ia memberi saran.

Setelah mencapai kesepakatan, ayahnya langsung membubarkan semua orang yang ada di ruang rapat. Tapi tidak untuk dirinya dan juga bosnya. Saat ini, ayahnya tengah menahan mereka berdua, dan tentu saja ini membuat dirinya kebingungan.

"Kapan kau menikahi putriku?" Tanya ayahnya secara to the point, dan sukses membuat dirinya tersedak, karena sang ayah yang berbicara ketika dirinya sedang minum.

"Maksud dad-"

"Secepatnya." Jawaban yang diberikan oleh bosnya, ketika dirinya hendak membuka suaranya. Tentu saja seruan yang diberikan bosnya, membuat netranya langsung membola, menatap bosnya yang ada disampingnya saat ini.

"Yak! Lee Haechan!" Peringatan yang ia keluarkan, untuk pria berzodiak gemini ini! Bagaimana bisa pria ini dengan mudahnya menyanggupi suatu hal yang sangat serius ini, dan berlaku seumur hidup?!

"Daddy, daddy tau kalau aku tidak suka yang seperti ini?" Petanyaan sekaligus peringatan yang ia berikan, agar sang ayah mengingat ucapannya kala itu. Bahkan dirinya ini berusaha berbicara sesopan mungkin dihadapan sang ayah.

Dan ya! Sang ayah mengangguk begitu mendengar jawaban yang diberikan putrinua. "Daddy tau, sayang. Tapi perlu kamu ingat bahwa kamu ini semakin dewasa, sayang. Hubungan kamu dan juga Haechan juga sudah berlangsung lama. Daddy harus menunggu selama apalagi? Kalau emang dia ini serius dengan dirimu, dia akan menyanggupi permintaan daddy. Kalau dia hanya main-main dengan dirimu, daddy tidak akan membiarkan putri daddy tersakiti." Titah sang ayah dengan tegasnya.

'Ya, sudah lama. Mungkin aku akan bahagia apabila daddy berbicara seperti ini, sebelum dia merusak segalanya. Terlebih aku yang saat ini sudah tidak perawan. Aku yakin kalau daddy akan kecewa kepada diriku.' Gumamnya dalam hati, merespon ucapan yang diberikan sang ayah.

"Dad, aku sudah besar. Aku tidak menyukai cara seperti ini. Biarkan aku dan Haechan yang memutuskan--"

"Sebulan lagi aku akan menikahi putrimu, Tuan Huang." Final Haechan, memotong perdebatan diantara ayah dan anak.

Berbeda dengan Renjun. Netranya langsung membola, dan memperingati pria yang ada disampingnya ini dengan tatapan penuh peringatan. Baru saja dirinya ingin membuka mulutnya untik melayangkan protes, tangannya sudah digenggam oleh pria yang ada disampingnya ini. "Maaf sebelumnya, daddy, tapi aku masih ada janji dengan klien. Aku bersungguh-sungguh dengan putrimu. Selamat siang." Ujar Haechan, lalu pamit keluar menarik dirinya.

Sampai dibasemant perusahaan, langsung saja ia menghentakan tangannya agar terlepas dari genggaman bosnua. "Maksud kamu apa!" Pekikan amarah yang ia keluarkan, karena dirinya sudah tidak bisa menahan emosinya.

Sementara Haechan yang mendengarkan pertanyaan retorik yang diberikan wanita mungil yang ada dihadapannya ini, langsung menatap wanita ini dengan tatapan malas. "Bukankah dirimu sudah mendengar semuanya? Kenapa harus menanyakan pertanyaan yang sama?" Ujarnya.

NO BOUNDRIES - HYUCKRENWhere stories live. Discover now