H.I.S.0.2

20.8K 1.5K 22
                                    

"Baik Nenek."

Sepergian Nenek Eri, Sarah melihat-lihat rak rak berisi buku-buku ternyata ada novel,dan dia suka sekali membaca novel.

Tangannya bergerak sendiri untuk mengambil novel dengan judul 'THIS LOVE'.

Sarah mendudukkan dirinya di kursi dengan nyaman,dia terhanyut membaca novel dengn alur sederhana itu.

Novel yang menceritakan tokoh utama laki-laki yang terpaksa menerima perjodohan dengan seorang perempuan yang tak di kenal, hubungan yang terisi saling menghormati,hingga sang male lead bertemu dengan seorang perempuan yang membuat hatinya bergetar di pandangan pertama.

Female lead atau pemeran utama perempuan adalah seorang perempuan yang cantik dan penuh lemah lembut, perempuan itu berhasil membuat sang tokoh utama laki-laki merasakan cinta yang sebenarnya.

Lalu perempuan yang di jodohkan itu menjadi antagonis di novel,dia mengganggu protagonis dengan kekuasaan yang dia miliki,bahkan banyak hal nekat yang dia lakukan.

Dan juga ada seorang laki-laki yang menjadi antagonis,dia menjadi antagonis bukan hanya karena suka atau cemburu dengan male lead,juga karena male lead adalah musuhnya sejak lama.

Kedua antagonis berkerja sama untuk mengganggu pemeran utama tapi yang namanya pemeran utama,mereka selalu mendapat keberuntungan dan juga kehidupan yang bahagia tanpa antagonis di akhir cerita.

"Bagaimana?."

"AAaaa!." Sarah tersentak mendengar suara bisikan di telinganya.

Sarah menolehkan kepalanya kesamping, ternyata ada Nenek Eri yang tengah mengulum senyum.

"Nenek ngagetin!." Sarah masih dengan raut kagetnya menatap nenek Eri dengan kesal.

"Hmm,menurut mu bagaimana dengan novel itu?." Tanya Nenek Eri sekali lagi tanpa memperdulikan Sarah yang menatapnya sebal.

Sarah terdiam sejenak.

"Klasik, sederhana dan plot twistnya mudah di tebak." Jawab Sarah jujur.

"Bagaimana?." Tanya Nenek Eri lagi.

Sarah membuka halaman novel dengan cepat,dia menilik kembali alur novel yang dia baca.

"Entahlah." Jawab Sarah tak yakin.

Sedangkan di otaknya dia memikirkan tentang kedua pemeran antagonis,mereka terlalu memaksa kebahagiaan. Lalu tentang kedua pemeran protagonis,mereka terlalu naif.

"Jika seandainya kau bisa masuk ke dalam novel itu,kau ingin menjadi pemeran utamanya?." Tanya Nenek Eri dengan senyum penuh arti.

Sarah terdiam,jika di beri pertanyaan seperti itu tentu dia mau menjadi pemeran utamanya,tapi...

"Aku ingin menjadi Sharon,dia hanya figuran yang bernasib malang."

Nenek Eri memandang Sarah rumit.

"Kenapa?."

Sarah terdiam sesaat sebelum menjawab.

"Kukira dia itu laki-laki,ternyata bukan. Sejak kecil dia mendapat perlakuan tak adil dari keluarga Ayahnya karena dia anak perempuan, Ayahnya selalu mendidik dia dengan keras dan mengancam Ibu dan adiknya jika dia membangkang. Sharon atau Aron itu rela menyamar menjadi laki-laki demi keselamatan Ibu dan adiknya,tapi itu saja belum cukup. Tiba-tiba saja Ibunya di temukan tewas dan adiknya mengalami depresi karena mengalami pelecehan.

Dia pasrah di kendalikan oleh keluarga Ayahnya,hanya semata agar adiknya mendapatkan pengobatan yang layak. Juga untuk mengetahui dalang di balik Ibunya meninggal,yah semenjak awal Aron curiga dengan ibu tirinya,tapi dia belum bisa mendapat bukti akurat untuk menjebloskan mereka ke penjara.

Dia juga mendekati pemeran utama laki-laki dan masuk ke geng mereka karena suruhan dari Ayahnya untuk mencari rahasia keluarga masing-masing temannya,karena keluarga mereka saling bersaing dalam urusan bisnis.

Dia meninggal karena di lecehkan oleh preman-preman yang disuruh oleh teman-temannya karena membocorkan rahasia pribadi mereka,lalu istri Ayahnya dengan tega menjualnya di rumah bordil,dia meninggal akibat overdosis obat penenang dan anti depresan." Jawab Sarah panjang lebar.

Nenek Eri tersenyum teduh.

"Bukankah itu terlalu detail?." Tanya Nenek Eri tiba-tiba.

"Ah!." Sarah tanpa sadar memijit pelipisnya.

"Entah kenapa Aku bisa mengatakan itu Nek, Aku rasa karena Aku dan Sharon sama? Sama-sama di buang oleh keluarga hahaha..." Sarah tertwa canggung.

"Lalu,Apa kau berminat untuk menolong Sharon?." Tanya Nenek Eri.

Sarah bingung,apa maksud Nenek Eri.

"Entahlah,lagi pula ini hanya novel Nek,tak mungkin kan kalau Aku bilang 'aku ingin menolong Sharon' lalu nasib Sharon berubah? Itu mustahil!." Ucap Sarah begitu saja.

"Ya,lihat saja nanti." Gumam Nenek Eri yang tak di dengar Sarah.

BRAKKk








Part 2 end

Buat yang suka?
Yok vote dan commentnya...

He is She [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang