1. First

60 14 0
                                    

Enjoy guys!

Happy Reading

Seorang gadis kecil berjalan tertatih-tatih, dengan tubuh yang dipenuhi dengan luka-luka dan darah yang hampir mengering. Ia terus berjalan tak tentu arah dengan sesekali kepalanya menoleh ke belakang.

"Itu dia anaknya," seseorang berteriak kepada temannya.

"Brengsek, kejar!" titahnyanya lalu berlari mengejar gadis itu.

Grep

"Mau lari kemana kamu gadis nakal," gadis itu meronta-ronta dengan tangisan yang begitu histeris.

"JANGAN!" nafasnya terengah-engah "mimpi itu lagi," Ia mengusap wajahnya untuk menghilangkan bayangan-bayangan yang selalu mengusiknya.

"Mimpi lagi?" tanya wanita cantik yang mendekat ke arahnya. Tanpa permisi Ia mendekap sang keponakan dengan sayang.

"Qia mau pulang Tante, " ucapnya lirih.

Allys mengurai pelukannya. "Kamu yakin?" tanyanya dengan menatap gadis di depannya. Gadis itu menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Ya udah besok pulang, tapi maaf banget Tante gak bisa ikut kamu, karena masih banyak kerjaan di sini. Gak papa kan sayang? Nanti biar Rafi asisten Tante yang temenin kamu yah." ucapnya lembut.

"Iyaa gak papa Tante," jawab Qiara.

"Tapi nanti jangan pulang ke rumah orang tua kamu ya, di apart aja. Tante khawatir sama kamu."

"Qia pulang ke rumah papa aja, Tante gak usah khawatir. Qia bisa jaga diri kok." ucapnya tersenyum manis.

Allys menghela nafas, "Janji ya jaga diri baik-baik, kalo ada apa-apa kasih tau Tante. Okey girl," Allys mengusap surai Qiara lembut.

"Siap Tante." balasnya dengan memberi hormat pada Allys. "Good girl, kalo gitu Tante keluar yah, kamu lanjutin tidurnya. Sweet dreams sayang" Allys mengecup pucuk kepala Qiara sebelum keluar kamar.

Qiara•

Dilain tempat, seorang lelaki menatap bengis pada orang di depannya, Ia mencengkeram kuat lehernya, membuat orang itu tidak bisa bergerak sedikitpun.

"Berani-beraninya Lo ngeroyok anggota gue!" ucapnya dengan suara serak mengintimidasi miliknya.

"Pengecut!" satu kata yang keluar dari mulutnya.

Bugh

Bugh

Bugh

Krekk

"Akkhh," lelaki itu merintih kesakitan setelah mendapat serangan tanpa ampun dari lelaki bermata setajam elang itu.

"Gue gak segan-segan bunuh Lo kalo sampe terjadi apa-apa sama anggota gue!" ucapnya tajam.

"Sekali cari masalah berkali-kali bakal gue balas, camkan ucapan gue Rion." lelaki itu menghempaskan tubuh Rion yang sudah tak berdaya.

Zavier Biru Atharizz, lelaki pemilik mata setajam elang dengan tubuh tegap menjulang tinggi, serta parasnya yang dapat memikat siapapun. Siapa yang tidak kenal dengan si pemilik mata setajam elang itu?

"Auranya serem ye ketua kita," seorang lelaki berbisik pada teman di sampingnya. Ia Gibran Marcello salah satu inti dari geng Carlos.

QIARA Where stories live. Discover now