Happy reading ! ^^
Jangan lupa voment-nya yya !
Kalo adia typo, tolong tandai, okey?
ENJOY!!!
______________________________________
Masih ditempat yang sama.
Setelah acara makan malam selesai, Jeno mengajak Jaemin untuk pergi ke Taman Belakang yang ada di Restoran tersebut. Katanya, "Biar mereka kenal lebih dekat." Para orang tua aja gak tau kalo anak mereka itu mantanan.
"Ekhem." Jeno berdehem untuk mengusir rasa canggung.
"Apa?"
"Ini mau diam-diaman kayak gini aja?"
"Ya terus mau gimana? Gak ada yang bakal dibicarain kan? Tunggu aja sambil mereka panggil kita."
"Ya ngapain aja si, flashback kek siapa tau rasa suka lo bisa numbuh lagi."
"Jangan harap, rasa gua buat lo itu udah mati. Inget ya, gua nerima perjodohan ini karena Ayah sama Bunda. So, jangan berharap lebih." Jaemin mengingatkan.
Belum sempat Jeno membalas ucapan Jaemin, terdengar suara Bunda Winwin, "Nana Jeno, ayo rapih-rapih kita pulang."
Jaemin melangkah pergi, dan Jeno menatap nanar ke arah Punggung Jaemin yang perlahan menghilang dibalik pintu.
"Hah... Lo itu cuma salah paham, Na."
✧✧✧
Senin pagi ini yang sangat indah dan tentram, tapi tidak dengan Mansion Keluarga Jung.
"BEE! DASI AKU YANG KEMARIN BARU BELI KEMANA?"
"BUBU! WHERE'S MY WATERMELON?"
"BANG JENO KEMBALIIN KAOS KAKI UCHAN."
"GAK MAU, INI GUA DULUAN YANG AMBIL."
"IH GAK MAU, ITU PUNYA UCHAN SEKARANG MAU KEMBARAN SAMA TARO."
"BERISIK! Kenapa sih teriak-teriak? Masih pagi juga. Kan bisa pelan-pelan, Kalian gak bisa adem dikit ya? Mark, semangka kamu dimeja." Taeyong berkacak pinggang seraya mengangkat spatula, yang menjadi sasaran omelan pun hanya bisa terdiam.
"Duduk semua, bubu cariin satu-satuㅡBi Ija, aku titip masakan dulu ya."
"Iya, Nyonya."
Beberapa menit kemudian, terdengar langkah kaki Taeyong menuruni tangga, dan terlihat membawa barang-barang yang disebutkan oleh Suami dan Anak-anaknya.
Dengan seketika kalimat keramat pun terdengar, "Ini apa, hah? Makanya nyari tuh pake mata bukan pake kaki." Taeyong menggerutu, yang menjadi bahan gerutu pun hanya meringis kecil.
Berbeda dengan mansion keluarga Nakamoto.
"Bun, ayah berangkat dulu ya." Ucap Yuta seraya menyodorkan tangannya, melihat itu Winwin pun langsung menyalimi tangan sang suami. Kewajiban.
"Iya yah, hati-hati. Ayah gak berangkat bareng Nana?"
"Loh katanya Nana bareng Jeno?"
"Gak jadi. Kalo Nana bareng dia, Nana bakal telat."
"Oh yaudah, hati-hati sayang-sayang bunda."
✧✧✧
Sekarang Jaemin udah sampai disekolahnya.
"Nana sekolah dulu ya yah."
"Iya, yaudah turun."
"Hehe ayah." Jaemin mengangkat tangannya seraya menengadah.
"Kenapa kamu? Oh mau salim."
"BUKAN ITU AYAH! Nana minta uang tambahan."
Sang papa mendengus tetapi tetap mengeluarkan beberapa lembar dan memberikannya kenapa Jaemin, "Nih, udah sana masuk."
"Makasih ayah, hati hati."
Sedangkan disisi lain, Jeno baru saja turun dari motornya. Bertepatan dengan Jaemin yang memasuki gerbang bersama Haechan dan Renjun.
Melihat itu, sontak Jeno langsung menghampiri Jaemin.
"Woi!" Panggilnya seraya menepuk pundak Jaemin.
"Apasih?!" Yang ditepuk pun langsung menoleh.
"Istirahat pertama temuin gua di rooftop." Setelah mengatakan itu, Jeno langsung lari meninggalkan mereka bertiga.
"Si dodol, gua belum jawab kocak." Ujar jaemin sedikit berteriak.
Melihat itu Renjun jadi senyum-senyum sendiri, karena Jeno dan Jaemin ada sedikit interaksi. Haechan sih hanya diam saja, karena dia tidak mengerti apapun.
"Kayaknya gua doang yang belum tau. Kalian harus klarifikasi sama gua." Ucap Haechan.
"Iya nanti gua cerita, ayo cepet 5 menit lagi bel masuk."
______________________________________
TBC HEHEHE
HAI HAIII
Aku minta maaf banget karena baru lanjutin cerita ini lagi huhu...
Maaf juga yang udah nunggu cerita ini, aku gak nyangka banget jujur ada yang baca cerita ini T.T
Okey gitu aja yaa, selamat malming! <33
YOU ARE READING
mantan tapi menikah • nomin
Teen Fiction📍UPDATE TIDAK MENENTU & TERGANTUNG MOOD Cerita klasik antara Jeno dan Jaemin. JENO!TOP JAEMIN!SUB ⚠️WARNING⚠️ • BxB - BoysLove - BL - Gay - Boy x Boy • SCHOOL LIFE • TOXIC AREA • Latar lokal • Alur lambat • M-PREG Cover by me and pinterest.
