New year

1.1K 192 5
                                    

▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰

BAD LUCK OR LUCK ?

31 Desember 2005

Tanpa sadar waktu bergulir dengan cepat, hari berganti hari sekarang sudah akan memasuki tahun yang baru lagi.

"(M/N) -Nii terlihat keren dengan setelan itu" kata Emma yang melihat (M/N) sudah menggunakan setelah kimono laki-laki yang dia siapkan.

"Benarkah? Itu bagus, aku tidak mau kalah dengan kalian walau umur ku sudah 25 tahun" kata (M/N) sambil membusungkan dadanya bangga, tentu saja hal itu membuat Emma memutar bola matanya malas dengan kepedean (M/N).

"Syal mu?" tanya Mikey baru saja turun dan melihat tampilan (M/N) dan merasa kurang saat ia melihat leher (M/N) tidak tertutup syal.

"Benar, aku lupa" kata (M/N) segera mengambil syal berwarna hitam dan melilitkannya di lehernya.

"Apa kau benar-benar tidak mau memakai ini huh?" kata Mikey menenteng sepatu hak tinggi hitam yang dikirim secara paksa oleh Koko ke rumah, hal itu membuat (M/N) sangat malu hingga tidak bisa berkata-kata bahkan Kakek menganggap (M/N) memiliki hobi yang aneh.

"Apa ! Bagaimana bisa kau menemukan barang itu" kata (M/N) segera mengambil sepatu hak tinggi itu dari genggaman Mikey, namun berakhir mereka kejar kejaran, dan dimenangkan oleh (M/N) dengan jurus jeweran nya.

Segera (M/N) membawa sepatu itu ke tempat rahasianya dan turun kebawah.

"Ayo kita berangkat, lihat Draken menunggu mu Emma" kata (M/N) melihat Draken yang tengah menunggu mereka didepan pagar.

"Draken lihat Emma dia cantik kan ?" tanya Draken sambil memperlihatkan Emma yang sudah berdandan cantik untuk menghadiri malam tahun baru mereka bersama.

"Ya, cantik" kata Draken terpana dengan penampilan Emma tapi wajahnya tetap datar, eits kalian harus melihat lebih dekat sangat dekat tepat di telinganya, dia memerah.

"Hahaha, ayo ayo kita harus berangkat" kata (M/N) mendorong ketiga bocah yang dalam asuhnya itu, berjala terlebih dahulu.

"Kau juga menantikan tahun baru disana benarkan, Shin?" gumam (M/N) sambil melihat kearah langit, dan menggelengkan kepalanya kemudian menyusul mengikuti ketiganya.

Mereka sampai di tempat festival tahun baru, disana sangat ramai dengan orang orang yang akan menonton kembang api atau sekedar bermain permainan disana.

"Teman-teman mu belum datang yah Mikey" kata (M/N) melihat jam tangannya, dan kemudian melihat ke sekeliling tidak menemukan teman-teman Mikey yang biasanya datang ke festival tahun baru bersama.

"Mungkin sebentar lagi" kata Mikey

"TUNGGU AKU ! EMA KU" teriakan familiar terdengar dari belakang kami, membuat kami semua menoleh khususnya Emma yang merasa terpanggil namanya.

"Emma mu?"

"Maksudmu apa bilang Emma mu?" Kata Emma dengan wajah mengerut kesal.

"Mungkin bukan ema kau, Emma" kata (M/N) terkekeh melihat Emma yang tampak salah paham.

"Oh, Takemichi" kata Draken saat melihat siapa yang memanggil Emma-nya itu, ternyata salah satu temannya yang ceroboh.

"Maksudmu ini?" tanya Mikey sambil mengangkat ema yang jatuh dibawah kakinya dengan wajah tersenyum ia memperlihatkan ema kepada Takemichi.

"AAAAAA ! Kumohon kembalikan" kata Takemichi bersemu panik karena Ema nya ada ditangan Mikey.

"Kau tampak cukup putus asa" kata Mikey sambil menggoyang goyangkan ema milik Takemichi itu. Saat hendak memberikan ema itu kepada Takemichi seruan terdengar dari seluruh tempat menandakan sudah hampir waktunya tahun baru.

"10 DETIK LAGI TAHUN BARU !" kata salah satu pengunjung festival yang mengecek ponsel nya, seru senang.

"Ayo kita lompat sama-sama" kata Mikey dengan senang, padahal ema milik Takemichi belum di kembalikan. Membuat Takemichi sangat bingung.

Semua orang mulai berhitung dengan gembira sambil merangkul keluarga, teman atau kekasih mereka untuk merayakan tahun baru sama.

"TIGA !"
"DUA !"
"SATU !"
"SELAMAT TAHUN BARU !" teriak semuanya khususnya kelompok Mikey mereka melompat dengan gembira sambil melemparkan ema milik Takemichi. Semua tampak bergembira dengan hal itu, bahkan Takemichi yang panik ema nya dilempar pun tetap bergembira.

"Selamat tahun baru, Shin, Keisuke" kata (M/N) yang memisahkan diri dan berdoa di kuil untuk kedua orang yang telah menemani hidupnya.

"Berdoa sendiri lagi (M/N)" suara terdengar dari samping (M/N), membuat (M/N) yang khusu berdoa itu terkejut dan hampir terjungkal.

"Oh astaga, kau mengagetkan ku Izana" kata (M/N) kepada Izana yang berdiri disebelah nya sambil tersenyum, ah dia seperti nya senang dapat mengejutkan nya.

"Aku hanya ingin memberi tau mereka bahwa disini sudah tahun baru" kata (M/N) menatap kuil itu dengan tatapan lembut mengingat Shinichiro yang tersenyum kepadanya.

"Akhir-akhir ini aku selalu bermimpi bahwa sesuatu akan menghantam kepala ku lagi, mungkin ini pertanda bahwa aku harus lebih banyak berdoa hahaha" kata (M/N) mencerita mimpi buruk yang dialami kepada Izana, dia tau itu hanya sekedar bunga mimpi tapi apa salahnya waspada.

"Itu hanya bunga mimpi, mana mungkin ada yang berani menghantam mu" kata Izana sambil tersenyum namun ia menekan kata berani menghantam mu.

"Aku tau hal itu, hanya saja siapa tau kan" kata (M/N) menghela nafas pasrah, mungkin saja hanya kata itu yang tersematkan di otaknya. Izana terdiam bagaimana pun ia tidak mau kehilangan orang yang mencintai dia dengan tulus seperti (M/N) tapi entah kenapa hati nya gelisah seolah-olah akan terjadi sesuatu kepada (M/N) kedepannya.

"Yah ! Mari lupakan itu, ayo kita bersenang senang Izana, hanya kita berdua bagus kan?" kata (M/N) segera mengalihkan pembicaraan dan menarik tangan Izana menuju stan permainan.

Mereka berdua mencoba berbagai permainan dari yang termudah sampai yang tersulit dan memenangkan beberapa hadiah seperti boneka atau jepit rambut.

"Terima kasih (M/N), telah datang di hidup ku" gumam Izana yang melihat (M/N) tengah bersusah payah menangkap ikan dengan jaring tipis dari salah satu permainan dan setelah berhasil senyuman tampak di wajahnya sambil memperlihatkan ikan yang berhasil dia dapatkan.

Semoga tahun depan mereka berdua bisa merasakan hal seperti ini lagi, hanya mereka berdua tidak dengan yang lain.

▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰

To Be Continued

Sillage [MaleReader]Where stories live. Discover now