Lapar

169 5 0
                                    

Langkah kita berdua sama. Srek.. Srek.. Srek.. Sesekali bergesekan dengan tanah kering. Aku melirikmu sekilas dan tanpa kita sadari tatapan kita bertemu. Tak ada ucapan yang keluar dari kita. Sengal napasmu lebih menderu menyuarakan keharusan--lelah. Namun gemuruh dalam tubuhku menyuarakan hal yang sama. Oh, baiklah pandangan kita tampak kikuk menyadari satu sama lain.

Aku mencoba berdeham--berdeham sedikit keras agar kamu mendengarnya. Akhirnya langkah kita berhenti. Tatapanmu menelitiku dalam, hingga aku kembali melangkah memecah jalanan batu--tengah hutan ini.

Suara langkahmu yang mengikutiku di belakang tidak terdengar lagi, berganti bau anyir yang menyengat. Saat aku memutar tubuhku, kutahu diriku cukup lapar.

©FYP

The JournalWhere stories live. Discover now