Chapter 8

1.1K 69 0
                                    

~ Happy reading ~



Pagi ini, seperti biasa Asha bersiap pergi ke kampus. Ia menuju meja makan dimana keluarganya sudah berada disana untuk sarapan.

"Asha, duduk di samping daddy" pria paruh baya itu mengintruksi putri nya untuk duduk di kursi kosong sebelah kiri nya, sedangkan Liana berada di samping kanan nya. Asha segera duduk di samping daddy nya, lalu segera menyantap sarapan nya.

"Apakah pria semalam itu kekasih mu?" tanya Marcel tiba-tiba, membuat kedua empu yang sedang menyantap makanan itu menatap nya.

Asha yang mulai paham dengan arah pembicaraan ini pun menyangkal.

"Bukan, Dad. Entah siapa pria itu, aku juga tak mengenal nya tetapi akhir-akhir ini dia sering menemui ku" ujar Asha dengan jujur, cepat atau lambat kedua orang tua nya harus tau bahwa dirinya didekati oleh pria asing yang bahkan ia tak kenal seluk-beluk nya.

"Pria? Siapa, sayang??" heran Liana ketika mendengar percakapan keduanya.

"Bukan siapa-siapa, Mom. Kemarin dia hanya ingin menjemput Asha ke kampus"

Liana mengerutkan dahinya. Marcel menghela nafasnya.

"Dia itu seorang CEO muda di salah satu perusahaan terbesar di negara ini, di usia nya yang terbilang masih cukup muda, dia sudah mempunyai puluhan cabang di berbagai negara," Marcel menjeda kalimatnya.

"Jadi tak heran jika banyak pengusaha yang iri padanya dan berusaha menjatuhkan perusahaan itu, bahkan musuhnya berada dimana-mana tapi tidak ada satu pun yang berhasil menjatuhkan perusahaan itu" jelas Marcel panjang lebar

"Tapi, apa alasan dia mendekati putri kita?" Liana heran bagaimana bisa pria itu menyukai putri nya, bukan tanpa alasan, ia hanya takut putri semata wayangnya menjadi incaran pria itu karena suatu alasan yang buruk di baliknya.

"Aku juga tidak tahu"

"Jangan khawatir, honey. Aku tidak akan membiarkan putri kita terluka" lanjut Marcel seolah mengerti apa yang dipikirkan oleh istrinya.

'pria itu cukup menarik, ternyata' batin Asha yang sedari tadi terdiam mendengar penjelasan daddy nya itu.

Selang beberapa menit mereka menikmati sarapan, seorang Bodyguard datang lalu membungkuk hormat

"Maaf menganggu tuan, nyonya, dan nona. Ada seorang pria yang ingin bertemu nona Asha di luar"

"Bukankah sudah kubilang aku tidak ingin ada yang mengganggu sarapan pagi keluarga ku?! Apa kau ingin dipecat?!" bentak Marcel. Liana mengusap punggung suaminya, berusaha menenangkan.

"Maaf tuan, saya sudah berusaha mengusir nya, tapi pria itu terus memaksa ingin bertemu dengan nona" jelas Bodyguard itu dengan menunduk.

"Tidak apa. Aku akan menemui nya, dad"

"Tapi-"

"Biarkan saja sayang, mungkin itu teman nya" ucap Liana.

Marcel menghela nafas kasar, kemudian ia mengangguk mengizinkan.

Asha segera beranjak menemui pria itu.

"Kau! Awasi putriku, jangan sampai dia terluka sedikitpun" tunjuk Marcel pada bodyguard yang sedari tadi masih terdiam menunduk seperti patung. Setelah mendapat perintah, ia segera membungkuk hormat lalu pergi menyusul nona nya.

Sementara Asha kini ternganga melihat pria di depannya yang berdiri tegap dengan buket besar berisi berbagai jenis camilan.

"Zerga! Apa yang kau lakukan disini?!"

Possessive Male AntagonistWhere stories live. Discover now