"El janji kok, gak akan tinggalin Syula!"

Tiba-tiba Syura mundur kebelakang menggeleng kan kepala nya. "Gak, lo bohong. Lo bohong el!"

Dan suara dentuman keras terdengar, Syura menutup matanya. Saat membuka mata, ia tempat itu berubah lagi menjadi sekolah?

Ia memandangi sekitar, dan mendapati tiga orang gadis disana. Dan salah satunya Syura. Ia memandangi wajah gadis disamping Syura, wajah itu buram. Lalu memandangi wajah gadis yang didepannya, dia ....

Diva?

Kenapa? Apa hubungannya ini?

Ia melihat mereka yang seperti sedang berdebat?

"Kamu bohong! Mana undur-undur nya?" Tanya Syura. Kemudian gadis yang disamping nya itu mencoba untuk mencari ditumpukan pasir disana.

"Tujuan gue emang bukan itu," kata Diva, Syura dan gadis itu menoleh. Lalu membulatkan matanya menatap ke arah Diva. Gadis itu memegang sebuah pistol.

Syura yang melihat itu juga terkejut, ada apa ini sebenarnya?

"K-kamu mau a-apa Div?" Gadis tadi ingin mendekati Syura yang terdiam kaku disana, tapi ia dicegah.

"Kalau lo maju na, gue tembak dia," kata Diva.

Syura tau sekarang, gadis yang wajahnya buram itu adalah Nana! Siapa nana? Apa hubungannya?

"K-kamu kenapa Div! a-aku ada salah sama kamu?!"

"Banyak ra! Gue benci sama lo. Lo selalu ngambil kebahagiaan gue!" Todong nya.

Syura yang melihat Diva yang seperti siap menembak ingin menghentikan nya, tapi kakinya seperti lem yang tak bisa digerakkan. "Lo bego Div! Buang pistol itu!" Katanya, tapi sayang ke-tiga orang itu tak mendengar nya.

"Lo bakalan mati Syura!"

Dor!

Syura melebarkan mata syok, disana Nana, melindungi Syura dari tembakan. Sehingga dia yang terkena. Bisa Syura lihat, Syura yang satunya itu gemetar hebat. Entah kenapa dia merasakan hal yang sama?

Diva, dia tak percaya kalau salah target. Dan terjatuh duduk disana, tapi sebelum itu dia melemparkan pistol itu hingga berada disamping Syura. Dan kabur dari sana.

Syura yang melihat itu geram. "Sialan lo Diva! Jangan kabur woi!" Ingin mencegah tapi dia tak bisa bergerak.

"Nana, ka-kamu kenapa nolong aku hiks." tangan itu menyentuh peluru yang bersarang di dada Nana.

Nana menggeleng lemah. "Aku se-nang ... Hah ... Bisa ban-tu k-kamu," katanya terbata bata sambil tersenyum. Syura seketika semakin mengeraskan tangisannya.

Syura yang berdiri disana entah kenapa dada nya sesak melihat pemandangan berdarah itu. Tak lama ada langkah kaki yang terdengar.

"Nana!"

Itu Axelle, dia mendorong tubuh Syura hingga terdorong jauh. Pemuda itu memeluk tubuh yang berlumuran darah. Lalu disana juga ada Liona, Galaxy, dan ....

Diva? Kenapa? Apa ini?

Syura tak habis pikir sekarang, ternyata gadis itu benar-benar licik.

Liona mendekati Syura, menampar nya kuat, suara itu terdengar nyaring. Syura yang melihat syok, apalagi Syura yang mengalami.

"Bisa bisa nya lo bunuh sahabat lo sendiri Syura! Gue benci sama lo! Gue benci!!" Syura menggeleng diam, bukan dia.

Syura geram. "Bukan dia sialan! Lo semua di tipu sama tuh rubah!" Tak ada yang mendengar.

"SIALAN! APA YANG UDAH LO LAKUIN SYURA!" Axelle membentaknya. Tubuh itu semakin gemetar, Syura yang melihat rasanya akan darah tinggi.

"C-cepat ke dokter kak, sebelum N-nana ...." Itu suara Diva. Dengan cepat Axelle menggendong Nana, lalu diikuti ketiga nya. Meninggalkan Syura sendiri yang masik syok berat atas tuduhan itu.

Syura menatap wajah seduh itu, ia juga merasakan betapa sakitnya hati itu. Jadi inilah yang terjadi selama ini. Itulah kenapa dia selalu di bilang seorang pembunuh?

Lalu tempat itu kabur, dan menghilang dari pandangan Syura, atau Safara?

Dia kembali lagi ketempat yang tadi, gelap. Mencoba mencerna semuanya, rasanya sangat aneh.

"Safara ...."

Deg!

Tbc
***
Holla! Kali ini panjang ya, hehe.

Jangan lupa bintangnya. Dan sekalian deh baca cerita baru Aku, judul nya ALESHA

siapa tau kamu suka?

💌⭐

Dia SAFARA (END)Where stories live. Discover now