" M-mana umi tahu ? " Aireen terkejut .
" Puteri umi ... Kan umi dah pernah cakap yang ada orang tengah tunggu puteri umi yang sorang ni . Kahar lah orangnya . " Ujar umi .
Sebut saja nama Kahar , wajah Aireen memerah .
" Kita dekat mana sebenarnya ni , umi ? " Aireen menyoal .
Umi senyap .
" Umi ? " Aireen memanggil .
" Kita berada di suatu tempat yang dimana hanya kita saja yang ada dan wujud di sini . Di dalam ni . " Umi menunjuk di kepala Aireen .
" Dekat sini ? Maksud umi ? " Soal Aireen , tak faham .
" Nanti kamu faham . " Ringkas umi membalas .
" Puteri umi ... " Panggil uminya.
" Umi tak boleh lama-lama dengan kamu . Masa umi terhad . Jadi , umi cuba nak pesan , kita jumpa nanti . Tak lama lagi , kita akan berjumpa dan tinggal bersama . Sikit saja lagi . Sekejap saja lagi . " Ujar umi seraya mengusap-usap wajah Aireen .
Aireen tak faham .
" Umi nak tinggalkan adik ? " Air matanya bertakung semula .
" Tak . Tak boleh ! Umi tak boleh pergi ! Umi tak boleh tinggalkan adik lagi sekali ! " Aireen terus memeluk uminya .
" Puteri umi , jangan risau . Kita akan berjumpa tak lama lagi . Sikit je lagi , okay ? " Ujar umi .
Umi mengusap-usap rambutnya dengan lembut .
" Umi sayangkan adik . Nanti kita jumpa dekat sana . Umi akan tunggu adik . " Ujar umi sebelum dia hilang seperti asap putih .
Aireen terkaku .
Sekali lagi .
Dia hilang umi sekali lagi .
Dalam dunia dan di dalam tempat yang dia sendiri tak tahu dekat mana .
Aireen cuba untuk mengejar asap itu . Tapi satu rasa sakit dan pedih seakan ditusuk dapat dirasai di dadanya .
Sakit .
Sakit sangat .
Dia melutut di lantai , menahan sakit .
Apa ni ? Apa benda ni ?
Kenapa sakit sangat ni ?
Telinganya tiba-tiba berdesing . Kuat dan nyaring .
Beep ! Beep ! Beep ! Beep ! Beep !
Bunyi itu dapat didengari olehnya .
Dia rasa seperti ingin muntah . Tapi pedih .
Buelrkk !
Dia terbatuk-batuk , menahan rasa pedih di anak tekaknya . Dia membuka mata .
Darah .
Yang keluar bukan air atau apa .
Tapi darah .
Dia sendiri terkejut .
Kenapa darah ??
" Cinta... " Kedengaran suara Kahar .
" Kahar ! " Aireen berdiri , cuba mencari suara itu .
" Kahar !! " Jeritnya lagi .
" Tak . Tak boleh . Kau belum boleh pergi . Kau tak boleh tinggalkan aku , Aireen . " Suara Kahar .
Tinggalkan kau ? Apa maksud kau , Kahar ?
" Bertahanlah . Aku tahu kau kuat . Tolong bertahan untuk aku . Untuk kita . Ramai yang berharap untuk kau sembuh , Aireen . " Suara Kahar lagi .
Sembuh ?? Kenapa dengan aku ?
" Ya Allah ... Tolong jangan ambil dia dahulu . Aku belum bersedia untuk kehilangannya lagi . " Lagi , suara Kahar . Kedengaran seakan menangis .
Aku ...
Dah nak mati ke ?
" Aku belum sedia untuk hilang kau , Aireen . " Suara Kahar bercampur dengan esakan .
....
Aku akan mati ?
Sekarang ?
Aireen terkilan .
Satu lagi rasa sakit seakan seseorang mencengkam jantungnya .
Dia melutut sekali lagi .
Ya Allah ...
Dia cuba untuk bercakap , namun tiada suara yang keluar .
Pedih ...
Sakit ...
Dia terbaring , menghadap ke atap ruangan kosong yang amat-amat tinggi dan seperti tiada penghujung .
Satu cahaya muncul dari atas , perlahan menuju ke arahnya .
Matanya terasa berat . Nafasnya tersekat-sekat seakan dicekik .
Wajah Kahar terlintas di fikirannya . Air mata jatuh ke sisi wajahnya .
Kahar ...
Kahar ...
Aku sayang kau , Kahar .
Matanya tertutup . Nafasnya tersekat-sekat dihembuskan .
BEEEEEEEEEEEEEEEEEEEPPPPPPPPP
Bunyi itu kedengaran di seluruh ruangan .
++++
Kahar terduduk dan menangis tatkala dia mendengar bunyi itu .
Dia tak mahu kehilangan Aireen .
Andai aku boleh putarkan waktu ,
Andai aku boleh tukar takdir kita pada saat ini ,Biarlah aku yang menggantikan tempat mu ,
Biarlah aku yang pergi .Aku belum sedia nak hilang kau lagi , Aireen .
Kesayanganku ,
Tolong jangan tinggalkan aku .
Kahar mendongak ke atas , menahan air matanya yang dari tadi sudah mengalir seperti air terjun .
Dia memegang erat gelang hitam di pergelangan tangannya .
Cinta hati ku ...
++++
Beberapa hari kemudiannya ,
Di tanah perkuburan Islam ---
----
Tak tahu . Tak tahu
😔
Readers bersedih , author gembira.
Tunggu author update esok ye , readers ? Korang pandai-pandailah fikir ending .
Hehe
" Hello , readers nak order apa ? "
YOU ARE READING
THE KAPLA'S CINTA HATI
Fanfiction" Andai kau bulan , biarlah aku menjadi buminya . " Kahar berkata manis . " Bumi ? Kenapa bukan bintang ? " Aireen pelik . Pick up line si Kahar tak sampai ke otaknya . " Kalau aku jadi bintang , ada banyak saingan sebab bintang ada banyak . Nanti k...
S2 - Chapter 5
Start from the beginning