[12] Bimbang

206 21 0
                                    

"Jungwonn!!" panggil Jia

Ya, Jia sedikit sedih karena Jungwon akhir akhir ini sedikit cuek kepadanya, Jia merasa Jungwon telah jauh darinya

Jungwon menghampiri Jia dengan wajah datar dan ketidak peduliian nya

Jia yang melihat raut muka Jungwon begitu merasa canggung untuk meminta

"cepat, aku sangat sibuk" ketus nya, Jia menundukkan kepalanya

"a-aku ingin kau menemaniku u-untuk menonton film horor" lirih Jia, hampir tidak dapat didengar, Jungwon menghela nafasnya lalu duduk di samping Jia

Jia mendongakkan sedikit wajahnya, mata nya dan mata Jungwon bertemu, namun Jungwon lansung memutuskan kontak mata mereka

ya pada akhirnya Jungwon memang menemankan Jia menonton film yang ia minta, padahal Jia dan Jungwon tidak memiliki jarak sedikitpun, tetapi Jia merasa kalau Jungwon sangat jauh darinya

Jia memang sedikit takut untuk menonton film horor, tetapi ini alibi nya agar ia menjadi dekat dengan Jungwon

Jia memeluk lengan Jungwon, tak diberi izin air mata Jia keluar begitu saja, tetap ia harus menahan agar isakannya tidak terdengar oleh Jungwon

jika Jia menahan rasa isakannya agar tidak didengar Jungwon, itu salah. Jungwon tau kalau Jia sedang menangis, air mata Jia terasa hingga menembus kain bajunya. sungguh hati Jungwon merasa sakit merasakan air mata Jia menyentuh lengannya

lama kelamaan Jungwon tidak meraskaan air mata gadis itu lagi, Jungwon menunduk sedikit dan melihat bahwa gadis itu sudah menutup matanya, Air matanya menggelinang, matanya sembab dan bibirnya pucat. Sungguh Jungwon tidak tega melihat Jia seperti ini

Tapi Jungwon merasakan ia tidak bisa memilih antara Jia dan Sullyoon

ini juga salahnya, jika Jungwon tidak menabrak ibunya Sullyoon sampai koma maka urusannya tidak akan seperti ini

Sullyoon meminta pertanggung Jawaban kepada Jungwon, Jungwon harus mengurusi ibu Sullyoon dan harus bersama Sullyoon setiap waktu, karena Sullyoon hanya punya ibunya, dan sekarang ibunya Sullyoon sedang koma di rumah sakit, dan itu karena Jungwon

Jungwon tidak mau memberi tau Jia, takut Jia akan marah padanya, Jungwon sekarang bimbang dia harus melakukan apa

tangan Jungwon tergerak menyentuh surai Jia dan mengelusnya pelan, walau bagaimana pun Jia adalah istrinya. Ia harus menceritakan kepada Jia semua keluh kesahnya selama ini

Jungwon menghela nafasnya kasar, Jungwon harus memberitahu Jia agar Jia tidak salah paham lagi

"maafin aku ya Jia, aku belum bisa memberi tau kamu sekarang. mungkin pada waktunya aku akan memberi tau mu yang sebenarnya" ucap Jungwon dan menyandarkan kepalanya di atas kepala Jia

***

saat bangun, Jia melihat sekelilingnya ia sekarang berada di kamar. Tentu saja tidak ada Jungwon, karena laki laki itu selalu berangkat awal dan tidak pernah mengabari Jia kemana ia pergi

tapi kali ini berbeda, Jia melihat sebuah sticky notes yang ada di meja nakas dan itu pasti dari Jungwon

Jia mengambil sticky notes itu dan membacanya

Jia, kalau kau sudah bangun. Aku sudah siapkan sarapan untukmu, aku saat ini sibuk. nanti jam 12 siang kita ketemuan di Cafe Enhypen meja nomor 7, dan apapun yang terjadi jangan keluar dari cafe itu, aku mau membicarakan sesuatu yang penting kepadamu

Jia segera pergi kekamar mandi, sekarang Jam 10 siang, karena hari minggu Jia lebih bersantai santai sampai jam 1 saat ia bertemu dengan Jungwon

saat baru memasuki dapur, Jia mencium aroma masakan buatan Jungwon yang ada di atas meja, itu adalah makanan favorit Jia, Jia tersenyum. Akhirnya Jungwon peduli dengannya

setelah makan, Jia lansung bersiap siap, karena sudah hampir menunjukkan pukul 12

***

Jia mencari cari letak meja yang di beri tahu Jungwon, dan akhirnya Jia melihat Jungwon yang sedang sendiri sambil sesekali menengok ke jam tangannya

"maaf aku telat" ucap Jia segera duduk di depan Jungwon

"kau mau pesan apa?" tanya Jungwon

"aku ingin kau bicara, cepat!" ucap Jia, ia tak mau bertele tele

"aku mohon, sebelumnya maafkan aku" ucap Jungwon, Jia menyiringit

"kau belum memberitahu ku kenapa kau minta maaf, apa kau membuat kesalahan?" tanya Jia, Jungwon menunduk

"kau pasti tau dengan gadis yang dekat denganku saat ini"

Jia yang mendengar itu merasakan hatinya pedih, apa Jungwon akan menikahi gadis itu dan mempunyai istri 2?

"beberapa minggu lalu, aku tak sengaja menabrak seorang wanita dan itu adalah ibu dari gadis itu, gadis itu meminta pertanggungjawaban ku untuk merawat ibunya yang sedang koma di rumah sakit"

Jia tidak mau memotong ucapan Jungwon, jadi ia lebih ingin mendengarkan penjelasan laki laki itu

"dia bilang kalau aku tidak menemaninya sehingga ibu nya sembuh maka aku akan di lapor ke polisi, aku takut jika akan berpisah denganmu, aku tidak mau jauh dari kamu, aku takut" ucap Jungwon, suaranya bergetar. Lelaki itu menangis dihadapan Jia

Jia yang mendengar itu lansung terkejut tak percaya, Jungwon baru menceritakan ini padanya sekarang

"kenapa kau baru menceritakannya sekarang Jungwon?" ucap Jia, air matanya ingin menetes tapi ia hapus lansung

"aku takut kalau kau akan marah padaku, aku tidak berani memberitahumu" gumam Jungwon

"tidak, aku tidak marah jika kau memberi tahuku, itu tanggung jawabmu karena membuat ibunya Sullyoon koma" ucap Jia, Jungwon menengadah

"kau tau Sullyoon?" tanya Jungwon, Jia mengangguk

"ya, darimana aku tau itu tidak penting, yang penting sekarang aku tidak mau kau terus terusan cuek dengan ku, aku merasa kehilangan" ucap Jia

"kau mulai mencintaiku kah?" tanya Jungwon sambil menaiki satu alisnya

Jia yang awalnya terbawa suasan sedih menjadi marah melihat Jungwon yang menggoda nya seperti itu

"kau ini, senang sekali membuat ku kesal!" ucap Jia sambil mencubit lengan Jungwon

"Aww sakit, maafin aku ya Sayang" ucap Jungwon mendekat ke arah Jia dan memeluknya

Jia membalas pelukan Jungwon, akhirnya Jia bisa merasakan lagi kehangatan dari Yang Jungwon

🐧 Annyeongi gaseyoo

Marriage Life || Yang JungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang