[1] Tugas 143

805 33 0
                                    

Lee Jia yang berhasil mengganti marga nya menjadi Yang Jia, karena Jia telah menikah dengan seorang Pria pilihan Orang Tuanya bernama Yang Jungwon

jujur saja, Jia sama sekali tidak suka dengan Jungwon, bahkan Jia membenci Pria itu sebenci bencinya karena suka mengatur kehidupan Jia sehari hari, Jia sama sekali tidak menyukai Aturan, Sungguh.

"Jia bangun, kita akan terlambat" ucap seorang pria seraya membangunkan gadis yang masih meringkuk di atas kasur

"aku sangat malas sekarang Jungwon" Jia menarik selimut nya kembali setelah di tarik Jungwon

"jangan coba coba tidak sekolah, atau kau akan ku hukum" ancam Jungwon dan mau tak mau Jia harus kesekolah

Jia bangun sambil berdecih lalu pergi ke kamar mandi

Jungwon menghela nafas, sampai kapan dia harus membangunkan Jia saat ingin ke sekolah

setelah datang ke sekolah, mereka lansung masuk kelas, untung saja gerbang belum di tutup jadi mereka berdua masih bisa masuk tanpa dihukum

"wah tumben sekali kau terlambat, Jungwon?" Jungwon menengok ke belakang saat ada yang ingin mengajak nya berbicara

"eo? ya seperti biasa aku telat bangun" gadis yang membuka topik pembicaraan hanya mengangguk ngangguk

"sudah berapa lama bel berbunyi Ryuna?" tanya Jungwon dan gadis bernama Ryuna tersenyum

"ya baru beberapa menit sebelum kau datang" ucap Ryuna

"Jungwon" panggil Ryuna dan Jungwon menoleh kebelakang

"kenapa aku lihat kau setiap pagi selalu datang bersama Jia?" tanya Ryuna, Jungwon terdiam sebentar

"Selamat pagi anak anak" sapa Guru yang baru masuk kekelas

oke baiklah, Jungwon selamat dari pertanyaan Ryuna kali ini dan dia tidak perlu menjawabnya

ya jujur saja, mereka menikah karena dijodohkan, Jungwon dan Jia membuat sebuah kesepakatan setelah menikah tidak ada yang melarang siapapun dekat dengan siapapun

saat ini, jam 7 setelah makan malam Jia berkutat di depan sofa sambil memainkan Laptop nya, ia mengerjakan tugas nya karena selalu menumpuk

padahal Jungwon sudah sering memeringati Jia agar mengerjakan tugas tepat waktu, tetapi gadis itu malah tidak peduli dan lansung tidur

barulah malam ini Jia mengerjakannya karena harus dikumpulkan besok

sekarang Jungwon sedang menceramahi Jia yang sedang mengerjakan tugas, sungguh Jia tidak fokus sedari tadi karena Jungwon selalu mengomel dan berceloteh seperti anak kucing kehilangan induknya

"bisa diam tidak?! kau menganggu konsentrasi ku tau!" bentak Jia dan membuat Jungwon diam seketika lalu pergi dari situ

Jia melihat punggung pria itu sudah tidak terlihat lagi lalu fokus ke tugas nya yang super duper banyak itu dan menumpuk, Jia lumayan menyesal karena tidak menuruti kata Jungwon minggu lalu

Jia merutuki dirinya sendiri saat ia menemukan soal yang susah dan tak terjangkau oleh otaknya

gadis itu ingin sekali meminta bantuan Jungwon, hanya ia sangat gengsi untuk sekedar bertanya tapi ia sangat malas yang ada Jungwon akan berceloteh panjang lebar lagi

ia menghela nafasnya, lalu perlahan pergi ke kamar Jungwon dan mengetuk pintu kamar pria yang ber status 'suami' nya itu

"Jungwon" panggil Jia dan pintu segera terbuka, hampir saja Jia oleng karena ia sempat bersandar di pintu tersebut

untung saja tubuh kecil Jia ditahan oleh Jungwon agar tidak jatuh

"ada apa?" ucap Jungwon dengan suara serak

Jungwon sudah tidur tapi tidurnya terusik oleh gadis yang menjadi tanggung jawab nya itu, ya Jungwon mau tak mau harus bangun, Jungwon berpikir ada yang terjadi dengan Jia

"aku tidak mengerti di nomor 143" seolah mengerti, Jungwon segera turun dan diikuti oleh Jia mereka duduk di depan sofa yang menjadi tempat belajar Jia tadi

Jungwon memang laki laki yang Peka.

"nomor berapa yang kau tidak mengerti?" Jia melihat laptop nya dan Jia menggeleng, artinya ia tidak mengerti semua yang ada di halaman 143

Jungwon bergerak mencari posisi nyaman dan mulai menggerakkan jarinya

"akan ku ajarkan kau harus memperhatikan ku" ucap Jungwon dan Jia menatap Jungwon

"aku tidak mau, kau saja yang mengerjakannya, aku sangat sangat lelah" tolak Jia, kepala nya pusing memikirkan soal soal dan harus mendengarkan Jungwon? oke Jia menyerah

"kau tidak akan mengerti jika tidak mengerjakan nya sendiri" ucap Jungwon dan Jia hanya cuek

"oh ayolah Jungwon, aku meminta bantuan mu kali ini saja, lain kali jika ada tugas aku akan mengerjakannya" ucap Jia sudah menyandarkan dirinya di punggung Sofa

Jungwon menggeleng kepalanya pelan, bagaimana bisa Jia pusing bahkan dari 10 halaman dia baru mengerjakan 2 halaman

"sudah kubilang, saat guru menerangkan jangan tidur di kelas, aku heran kenapa kau bisa tidur dimana pun kau suka" Jia hanya diam tak mendengarkan Jungwon, dia tau jika Jungwon akan menceramahinya

"ku ajari sedikit materi" ucap Jungwon dan Jia hanya berdehem

"oke jadi, kau perlu mengalikan ini dahulu setelah itu kau bagi akar hasilnya dan kau masukkan rumus ini"








"bagaimana? sudah paham?" tanya Jungwon tak melihat ke arah Jia

karena tak mendapat jawaban dari Jia, Jungwon menoleh ke samping dan melihat bahwa gadis itu sudah tertidur lelap sambil menutup wajahnya dengan buku tapi hanya sebagian yang tertutup

kira kira gambarannya seperti ini













"sudah tidur ternyata" gumam Jungwon memperhatikan lekuk wajah Jia dan perlahan Jungwon tersenyum

"ah apa yang ku pikirkan, lebih baik aku mengerjakan tugas nya agar dia tidak dihukum besok" batin Jungwon lalu mengerjakan semua tugas Jia

hari menunjukkan pukul 11 malam dan Jia belum saja bangun, sudah terhitung 4 jam gadis itu tidur

Jungwon meregangkan tubuhnya yang pegal karena sedari tadi fokus ke arah Laptop dan tak bergerak sedikit pun

Jungwon sekali lagi melihat Jia dan merapikan rambut rambut halus yang menutupi mata Jia, nikmat tuhan mana lagi yang kamu dustakan.

Jungwon kembali lagi tersenyum lalu membangunkan gadis itu pelan

"Jia, ayo pindah kekamar nanti kepalamu sakit karena tidur disini" ucap Jungwon sambil menepuk nepuk wajah Jia

Jia bangun dan segera duduk, tapi ia malah memindahkan kepalanya di bahu lebar Jungwon dan itu membuat Jungwon sedikit terkejut

"aku tidak mau, aku sangat mengantuk" Jungwon memindahkan kepala Jia ke bantal sofa lalu merapikan buku Jia yang berserakan di lantai dan mengemasi buku yang akan mereka bawa besok

karena Jia sudah tidur lagi, mau tak mau Jungwon harus memindahkan Jia ke kamar

segeralah Jungwon menggendong Jia menuju ke kamar, untung saja kamar Jia di bawah jadi Jungwon tidak susah membawanya

Jungwon menurunkan Jia di ranjang dan menyelimuti Jia sampai batas perut agar gadis itu tak masuk angin

sekali lagi senyum Jungwon terlukis di wajahnya

Jungwon hanya berharap agar selalu bersama gadis ini sampai maut memisahkan



haii book baru nih hehe.

Marriage Life || Yang JungwonDonde viven las historias. Descúbrelo ahora